Rabu, 28 Agustus 2024

Nasehat Kesepuluh: Bangunlah Beribadah Di Waktu Malam

بسم الله الرّحمن الرّحيم

أَيُّهَا الْوَلَدُ، لَوْ كَانَ الْعِلْمُ الْمُجَرَّدُ كَافِيًا لَكَ وَلَا تَحْتَاجُ إِلٰى عَمَلٍ سِوَاهُ لَكَانَ نِدَاءُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ؟ هَلْ مِنْ تَائِبٍ ؟ ضَائِعًا بِلَا فَائِدَةٍ، وَرُوِيَ أَنَّ جَمَاعَةً  مِنَ الصَّحَابَةِ رِضْوَانُ اللّٰهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ ذَكَرُوْا عَبْدَ اللّٰهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا عِنْدَ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ : نِعْمَ الرَّجُلُ هُوَ لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ، وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ لِرَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِهِ : يَا فُلَانُ لَا تُكْثِرِ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَإِنَّ كَثْرَةَ النَّوْمِ يَدَعُ صَاحِبَهُ فَقِيْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Wahai anakku, jika hanya ilmu saja yang bisa mencukupimu dan kamu tidak perlu untuk mengamalkan selain ilmu, niscaya seruan, "Adakah yang meminta (pada-Ku) ? adakah yang memohon ampun (pada-Ku) ? adakah yang bertaubat (pada-Ku) ?" adalah sia-sia tanpa adanya faidah. Dan diriwayatkan sesungguhnya ada jamaah dari para sahabat, semoga ridlo-ridlo Allah terlimpahkan kepada mereka semua, menyebut-nyebut tentang Sahabat Abdullah bin Umar ra di sisi Rasulullah SAW, lalu Beliau bersabda, "Sebaik-baik seseorang adalah dia, jika dia melakukan sholat di malam hari". Dan Beliau bersabda, "Wahai Fulan, jangan memperbanyak tidur di malam hari, karena sesungguhnya banyak tidur dapat meninggalkan pemiliknya dalam keadaan fakir di hari kiamat".

أَيُّهَا الْوَلَدُ، وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ أَمْرٌ، وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ شُكْرٌ، وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْأَسْحَارِ ذِكْرٌ، قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : ثَلَاثَةُ أَصْوَاتٍ يُحِبُّهَا اللّٰهُ تَعَالٰى صَوْتُ الدِّيْكِ وَصَوْتُ الَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَصَوْتُ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْأَسْحَارِ

Wahai anakku, ayat "Dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu (Al-Isra' : 79)" adalah perintah, ayat "Dan di waktu sahur (sebelum fajar), mereka memohon ampun (Adz-Dzariyat : 18)" adalah syukur, dan ayat "Dan orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur (Ali Imran : 17)" adalah dzikir. Nabi SAW bersabda, "Ada 3 suara yang dicintai oleh Allah Yang Maha Luhur, yaitu suara kokok ayam jago, suara orang yang membaca Al-Qur'an, dan suara orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur".

قَالَ سُفْيَانُ الثَّوْرِى رَحْمَةُ اللّٰهِ عَلَيْهِ : إِنَّ اللّٰهَ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى خَلَقَ رِيْحًا تَهُبُّ بِالْأَسْحَارِ تَحْمِلُ الْأَذْكَارِ وَالْإِسْتِغْفَارِ إِلَى  الْمَلِكِ الْجَبَّارِ، وَقَالَ أَيْضًا : إِذَا كَانَ أَوَّلُ اللَّيْلِ يُنَادِى مُنَادٍ مِنْ تَحْتَ الْعَرْشِ : أَلَا لِيَقُمِ الْعَابِدُوْنَ، فَيَقُوْمُوْنَ وَيُصَلُّوْنَ مَا شَاءَ اللّٰهُ، ثُمَّ يُنَادِى مُنَادٍ فِيْ شَطْرِ اللَّيْلِ : أَلَا لِيَقُمِ الْقَانِتُوْنَ، فَيَقُوْمُوْنَ فَيُصَلُّوْنَ إِلَى السَّحْرِ، فَإِذَا كَانَ السَّحْرُ نَادَى مُنَادٍ : أَلَا لِيَقُمِ الْمُسْتَغْفِرُوْنَ، فَيَقُوْمُوْنَ وَيَسْتَغْفِرُوْنِ، فَإِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ نَادَى مُنَادٍ : أَلَا لِيَقُمِ الْغَافِلُوْنَ، فَيَقُوْمُوْنَ مِنْ فُرُشِهِمْ كَالْمَوْتٰى نُشِرُوْا مِنْ قُبُوْرِهِمْ

Imam Sufyan As-Tsauri ra berkata : Sesungguhnya Allah Yang Maha Berkah lagi Maha Luhur menciptakan angin yang berhembus di waktu sahur, ia membawa dzikir-dzikir dan istighfar ke Tuhan Yang Maha Perkasa. Beliau juga berkata : Ketika tiba awal malam, menyerulah malaikat yang menyeru dari bawah Arsy, "Ingatlah, hendaklah berdiri (bangunlah) orang-orang yang ahli ibadah", mereka pun bangun dan melaksanakan sholat apapun yang dikehendaki Allah. Kemudian menyerulah malaikat yang menyeru di pertengahan malam, "Ingatlah, hendaklah berdiri (bangunlah) orang-orang yang tunduk (khusyu')", mereka pun bangun dan melaksanakan sholat sampai waktu sahur. Ketika waktu sahur telah tiba, menyerulah malaikat yang menyeru, "Ingatlah, hendaklah berdiri (bangunlah) orang-orang yang memohon ampun kepada Allah", mereka pun bangun dan memohon ampun. Lalu ketika telah muncul fajar, menyerulah malaikat yang menyeru, "Ingatlah, hendaklah berdiri (bangunlah) orang-orang yang lupa", mereka pun bangun dari tempat-tempat tidur mereka seperti orang-orang mati yang dibangkitkan dari kubur mereka.

أَيُّهَا الْوَلَدُ، رُوِيَ فِيْ وَصَايَا لُقْمَانُ الْحَكِيْمِ لِابْنِهِ أَنَّهُ قَالَ : يَا بُنَيَّ، لَا يَكُوْنَنَّ الدِّيْكُ أَكْيَسَ مِنْكَ يُنَادِى بِالْأَسْحَارِ وَأَنْتَ نَائِمٌ، وَلَقَدْ أَحْسَنَ مَنْ قَالَ شِعْرًا

 

لَقَدْ هَتَفَتْ فِيْ جُنْحِ لَيْلٍ حَمَامَةٌ # عَلٰى فَنَنٍ وَهْنًا وَإِنِّيْ لَنَائِمٌ

 

كَذَبْتُ وَبَيْتِ اللّٰهِ لَوْ كُنْتُ عَاشِقًا # لَمَا سَبَقَتْنِيْ بِالْبُكَاءِ الْحَمَائِمُ

 

وَأَزْعُمُ أَنِّيْ هَائِمٌ ذُوْ صَبَابَةٍ # لِرَبِّيْ فَلَا أَبْكِى وَتَبْكِى الْبَهَائِمُ

Wahai anakku, diriwayatkan di dalam wasiat-wasiat Lukman Al-Hakim pada putranya, sesungguhnya ia berkata : Wahai anak kecilku, sungguh jangan sampai seekor ayam jago lebih pintar daripada kamu, ia menyeru di waktu sahur sedangkan kamu sedang tidur. Telah benar-benar baik seseorang yang berkata dalam syair :

Burung merpati telah berkicau di tepi malam # Pada ranting pohon (berkicau) dengan lemah sedangkan aku sedang tidur

Aku telah berdusta, demi Baitullah, jika aku rindu pada Allah # Maka tidaklah burung merpati mendahuluiku dengan tangisan

Aku mengira bahwa aku gelisah karena rindu # Pada Tuhanku, tetapi aku tidak menangis padahal hewan ternak pun menangis.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;