Minggu, 25 Oktober 2020 0 komentar

Hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Apakah hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas hamba-hambanya?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas mereka adalah bahwa mereka menyembahNya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun

Apakah dalil mengenai hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut?

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Mu’adz Bin Jabal Radhiyallahu Anhu bahwasanya ia berkata: ‘Aku pernah membonceng Baginda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di atas seekor keledai.

Lalu Beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkata: ‘ Wahai Mu'adz, Apakah engkau tahu apakah hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas hamba-hambaNya dan apakah hak hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadaNya? aku pun menjawab: 'Allah dan RasulNya lebih mengetahui akan hal ini.’

Kemudian beliau Shallallahu Alaihi Wasallam pun berkata: ‘Hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas hamba-hambaNya adalah bahwa mereka menyembahNya dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. sedangkan hak hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadapNya adalah bahwa dia tidak menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun

Maka kewajiban yang pertama pada seorang hamba adalah mengetahui alasan mengapa ia diciptakan, yaitu menyembah Allah Subhanahu Wa Ta'ala ( beribadah kepadaNya). Tidaklah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Menciptakan makhluk, kecuali untuk menyembahNya. Hal inisebagaimana termaktub dalam Alquran:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Wa Maa Khalaqtul Jinna Wal Insa Illa Liya'buduni
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah kepada-Ku"
(Qs. Adz-Dzariyat:56)

Berarti hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas hamba-Nya sangatlah besar dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadapnya sangatlah luas.Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakannya dari tiada, memberinya bentuk, menganugerahinya seluruh nikmat serta menunjukkan kepadanya agama yang lurus.

(Ketahuilah, dibandingkan besarnya karunia yang Dia berikan)Seandainya seorang hamba sujud kepada Tuhannya di atas Bara Api semenjak dunia diciptakan hingga dunia ini hancur, maka ia belum bisa menunaikan hak Islam yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala karuniakan kepadanya dan keimanan yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tunjukkan dan anjurkan kepadanya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala memiliki hak atasnya berupa nikmat-nikmat agama maupun dunia, baik pada dhohir maupun batinnya, dalam hati maupun raganya. nya sekiranya lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi penanya, nya semua itu akan habis sebelum sempat menghitung (sekalipun hanya)  sepersepuluh nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepadanya. sebagaimana firman Allah subhanahu wa taala dalam Alquran:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Wa In Ta'uddu Ni'mataallahi La Tuhshuha Innaallaha Laghafurun Rahimun
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Qs. An-Nahl: 18)

Dalam ayat lainnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ

A lam tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa asbaga 'alaikum ni'amahụ ẓāhirataw wa bāṭinah, wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi 'ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
(Qs. Luqman: 20)

Sumber: Buku Seribu Satu Jawaban Masalah-masalah Aqidah Islam
 
;