Rabu, 29 April 2020 0 komentar

7 Ramadhan 1441 H (29 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Wahai kamu muslimin jika engkau harus mendapatkan dunia hendaknya nafsumu berada di pintu dunia, sedangkan hatimu berada di pintu akhirat, dan batinmu di pintu Allah SWT.
  2. Untuk mendapatkan dunia ini haruslah memiliki dorongan hawa nafsu, namun hawa nafsu itu hendaknya diletakkan dan dikendalikan dengan hati yang mengenal Allah SWT.
  3. Sesungguhnya batin itu adalah Fuadi dimana itu adalah gerbang pintu Allah SWT yang terhampar gudang-gudang perbendaharaan Allah SWT.
  4. Hati itu tempat mengisi dan batin tempat mengolah, apabila hati tidak terisi maka batin tidak akan memiliki pengolahan.
  5. Pengolahan-pengolahan batin itu adalah sebuah hal yang disebut sirr, dimana pengetahuan itu hanya diketahui oleh dirinya dan Allah SWT, bukan oleh Allah SWT. 
  6. Batin yang terpenuhi pasti memiliki hati yang bergerak dengan sendirinya. Hati yang bergerak pasti akan menggerakkan dirinya dan seluruh aspek dirinya.
  7. Ucapan lisan atau sebuah amal yang didasari akal sifatnya adalah mengisi hati, sehingga batin memiliki bahan bakar mengolah dari hati, batin yang bergerak akan menyalakan mesin-mesin kehidupan.
  8. Geraknya diri adalah berdasarkan pergerakkan batin, dan bahan bakarnya adalah hati, maka isilah amal mu dengan kebaikan, jangan mengotori dirimu dengan keburukan, maka hati akan mendapatkan isi yang buruk, sehingga batin akan rusak karena mengolah sesuatu yang buruk.
  9. Sempurnakanlah ilmu dhahir yang bisa dibaca dan dipikirkan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah, maka itulah orang yang berakal, dan akal itu adalah hati yang bergerak.
  10. Pemahaman itu tasydiq didalam hati, bukan pada pengolahan akal. Maka banyak manusia yang tidak dapat memahami ilmu disebabkan hati yang mati.
  11. Akal itu tempat pertimbangan, dan hati yang menguatkan dan melaksanakan, maka kuatkanlah Fuadi mu.
  12. Lihatlah sesuatu itu dengan mata hatimu, jangan tertipu dengan mata lahiriyah, sesungguhnya mata yang melihat dan mengolah dengan hati maka itulah hawa nafsu, namun apabila kita melihat dengan mata hati maka sifatlah yang keluar. 
  13. Berhati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena mereka memandang sesuatu dengan basyirohnya yaitu hati yang memandang, bukan dengan perasaan karena itu sifat kemanusiaan, padahal beragama itu adalah urusan ketuhanan bukan kemanusiaan.
  14. Pintunya dunia adalah hawa nafsu, tanpa memiliki hawa nafsu niscaya kamu tidak akan dapat memperoleh dunia ini.
  15. Sesungguhnya orang yang amal itu cenderung amalnya adalah untuk di ikuti manusia, dilihat manusia, sedangkan orang yang berhakikat dengan Tuhannya dia akan menjauhi pandangan manusia yang dapat mengganggu ibadahnya kepada Allah SWT.
  16. Kuatkan nafsumu untuk mendapatkan dunia, kuatkan hatimu untuk akhirat, kuatkan batinmu untuk Allah SWT.
  17. Membentuk agama itu membentuk rohani bukan membentuk jasmani, sehingga akan terjadi perubahan yang sangat indah dalam kehidupan.
  18. Manusia diciptakan untuk mengenal Allah SWT, mustahil apabila manusia tidak mengenalnya dapat memujinya, menyembahnya, dan meminta pertolongan kepadanya. 
  19. Terbukanya alam semesta ini karena terbukanya perbendaharaan Allah SWT. 
  20. Jadikanlah dirimu didunia ini ibarat ayam yang didalam telur semua sempit dan terbatas, saat tempurung dunia itu pecah dan kamu muncul di permukaan maka akan terbukanya kebebasan dan keluasan.
  21. Apabila manusia yang tidak merasa bagian-bagian Allah SWT kepadanya, disebabkan dia sedikit sekali pengetahuan dan ilmunya. 
  22. Apabila manusia mengetahui nilai dan pahala yang besar di sisi Allah SWT, niscaya dia tidak akan mencari nilai di sisi yang lain.
  23. Orang yang mengenal nilai di sisi Allah SWT dia mengetahui nilai kerendahan yang ada pada dirinya.
  24. Sesungguhnya yang disebut istiqomah itu adalah kamu terus bergerak menuju Tuhanmu sampai kamu sampai dihadapannya.
  25. 10 Sifat orang yang menempuh jalan kepada Allah SWT
    1. Tidak bersumpah dengan Allah SWT entah benar atau tidak, entah sengaja atau tidak.
    2. Menghindari dusta entah serius atau bercanda
    3. Menjaga janji
    4. Tidak mengutuk sesuatu mahluk apapun, tidak merusak sesuatu apapun meski sekecil atom bahkan lebih kecil darinya
    5. Tidak mendoakan keburukan bagi siapapun meski dia telah di dhalimi
    6. Tidak berpihak kepada kemusyrikan kekafiran dan kemunafikan 
    7. Tidak melihat suatu dosa, baik lahiriyah maupun batiniyah
    8. Tidak membebani seorangpun, ringan maupun berat
    9. Bersih dari segala harapan manusia dan hatinya tidak tergoda sedikitpun oleh apapun yang mereka miliki
    10. Rendah hati.
  26. Syarat bagi seorang penuntut ilmu itu adalah memiliki lisan dan hati yang jujur.
  27. Bentuk dakwah itu adalah kamu senantiasa menuju kepada Tuhanmu, tidak disebut orang yang berdakwah yang dia tidak mengajak untuk menuju kepada Allah SWT.
  28. Manusia itu hendaknya banyak belajar, karena tanpa dia belajar setiap amal ibadahnya pasti akan salah.
  29. Menunda urusan dengan Tuhanmu, menunda juga pendapatanmu, menunda rezekimu, dan tertundalah segala aspek kehidupanmu, andaikan dia tepat itu semua karena kepentingan dirinya bukan kepentingan dari Tuhannya.
  30. Manusia yang beramal ibadah tapi tidak mengeluarkan hartanya untuk bersedekah niscaya amalnya yang bertumpuk-tumpuk tidak akan ditulis dan tidak berarti.
  31. Sifat ibadah itu adalah sifat seorang hamba, sedangkan sifat sedekah atau memberi adalah sifat Allah SWT.
  32. Sungguh orang yang bodoh banyak bergaul dengan orang sholeh tetapi dia tidak mampu mengambil pelajaran darinya dan menjadi sholeh.
  33. Hati orang yang beriman tidak mengenal kata "mengapa" dan "bagaimana" dia akan mengatakan semua bencana (hati) terjadi akibat dari sikap pembelotan dan penentangan.
  34. Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya menghilangkan pembelotan hatinya dan penentangan agar terbebas dari keburukan.
  35. Buanglah angan-angan kosong apabila menghadap Tuhanmu, sedangkan hati yang masih kotor maka akan ditunggangi oleh hawa nafsu, semakin kuat dia beribadah maka semakin kuat pula berontak atas ketentuan dari Tuhannya.
  36. Pembelotan hati itu akibat ibadah yang tidak wajar.
  37. Ibadah puasa itu meredam hawa nafsu, tidak disebut orang yang berpuasa yang tidak bisa menahan hawa nafsu.
  38. Sholat yang tidak menghadirkan kekhusyukan hati maka dia tidak disebut orang yang sholat.
  39. Tidak disebut orang yang berdzikir yang tidak menghancurkan hati yang keras.
  40. Cinta yang tidak mendatangkan kerinduan adalah cinta yang palsu.
  41. Doa yang tidak disambut bukanlah sebuah doa, melainkan hanyalah kata-kata.
  42. Ilmu itu banyak diam, banyak mendengar dan mengamalkan, dengan amal menjadi kebiasaan, sehingga menjadi kegembiraan, dan menjadi kebutuhan, lalu menjadi kerinduan dan perjumpaan.
  43. Qonaah itu mengabaikan dari ketergantungan kepada mahluk, apabila manusia itu tergantung kepada mahluk maka tidak disebut qona'ah.
  44. Janganlah kamu menyibukkan hatimu dengan keinginan-keinginan yang tidak pantas kepada Tuhanmu.
  45. Hilangkanlah sifat ketergantungan dari mahluk, lalu setelah hilang mahluk, maka Allah SWT akan membuatmu hilang nafsu badaniyah, saat nafsu badaniyah hilang maka hilanglah keinginan dan kehendakmu, lalu Allah SWT akan hidupkan dirimu pada kehidupan yang baru.
  46. Ibadah yang didasari dengan spekulasi itu pasti akan banyak kerugiannya.
  47. Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah.
  48. Rasakanlah keberadaan Allah SWT yang selalu siap menolongmu 24 jam, kuatkanlah akidahmu sebagai wasilah dengan Asmaul Husna, agar lenyap semua keberadaanmu, cita-citamu terhadap dunia yang akan membunuhmu.
  49. Jadikanlha kalimat tauhid itu selalu dihatimu dan terbekas selalu, jangan masukkan yang lainnya.
  50. Jadikanlah Nabi Muhammad selalu bersamamu setiap saat niscaya kamu akan bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad.
  51. Bersyukurlah murid yang selalu diminta dan disibukkan oleh Guru, sehingga tidak banyak pemikiran yang selain kepada Tuhannya.
  52. Isilah hatimu selalu dengan sholawat dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW, dan jangan sampai kamu merindukan hal yang lain.
  53. Sesungguhnya para Waliyullah itu selalu merindukan yang sudah mati, sehingga saat dia mati diapun dirindukan oleh generasi setelahnya.
  54. Latihlah hatimu untuk memandang, jangan biarkan matamu tertipu.
  55. Kuatkanlah cintamu kepada Nabi niscaya akan terkuatkan segala kebaikan dan amal ibadahmu, dan terurai dengan berbagai macam keindahan.
  56. Orang yang sholeh itu berbicaranya memiliki suara-suara malaikat, karena dia selalu terhubung kepada Allah SWT.
Sabtu, 25 April 2020 0 komentar

2 Ramadhan 1441 H (24 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Sesungguhnya ilmu dhohir itu tidak akan bisa bersama dengan ilmu batin. 
  2. Ketakwaan itu letaknya pada hati, namun apabila hati sudah dikotori dengan hawa nafsu maka rusaklah ketakwaan itu, maka fungsi akal untuk menekannya agar menjadi nafsu mutmainah, dan mustahil akal mampu bekerja tanpa memiliki ilmu, dan ilmu itu cahaya (Nur).
  3. Banyak manusia mengerti hukum tetapi tidak mengetahui hukum itu sendiri.
  4. Sesungguhnya orang yang bertakwa itu memiliki bukti apa yang dikerjakannya selalu selesai dan mudah, banyak manusia apa yang dikerjakannya berantakan tetapi dia mengaku takwa sungguh ketakwaannya adalah sebuah pengakuan tanpa bukti. 
  5. Tolak ukur dirimu sudah takwa atau tidak maka lihatlah apa yang menjadi urusanmu itu mudah atau tidak.
  6. Banyaknya urusan yang tidak beres dan selesai disebabkan tidak takwa, karena didasari dengan kemauan bukan dengan keyakinan pada Tuhannya. 
  7. Pisahkanlah setiap urusanmu mana keinginan Tuhanmu, dan mana keinginan dirimu, dan keinginan yang didasarkan atas Allah SWT itulah yang disebut ma'rifat.
  8. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak memiliki ketaatan kepada Tuhannya.
  9. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak memililki sifat qonaah, dan tidak disebut qonaah orang yang menerima sesuatu dengan tidak suka. Disebut qonaah adalah apa yang menimpamu itu kamu bahagia karena menyadari itu semua berasal dari Allah SWT.
  10. Menerima segala keputusan Allah SWT dengan gembira disebut qonaah, walaupun hal itu pahit dan banyak manusia yang tidak menyukainya.
  11. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak Wara'.
  12. Huruf ya' terakhir dalam ketakwaan bisa diartikan juga huruf alif, dimana huruf itu berarti ma'rifat dan dikhususkan bagi orang-orang yang khusus, orang yang tasawuf.
  13. Mustahil manusia itu dapat bertakwa apabila dia tidak berma'rifat kepada Allah SWT.
  14. Puncak dari ketakwaan adalah ma'rifat kepada Allah SWT.
  15. Mudahnya urusan karena manusia itu bertakwa, sehingga dia mengenal Tuhannya, maka petunjuk-petunjuk mengalir kepada dirinya. 
  16. Mustahil sesuatu itu dapat dikerjakan dengan mudah tanpa memiliki petunjuk.
  17. Sesungguhnya rejeki itu luas maknanya, rejeki yang disebut materi dunia setiap manusia pasti mendapatkannya, tetapi rejeki khusus yaitu rejeki iman hanya diberikan kepada manusia yang bertakwa kepada Tuhannya. 
  18. Orang yang tawakal dia tidak akan pernah membebani dirinya dan akalnya untuk memikirkan suatu hal, dia selalu mengandalkan dan mengembalikan segala urusannya kepada Allah SWT. 
  19. Apabila hambaKu mendapatkan tambahan satu hikmah, maka Aku akan menambahkannya lagi hikmah-hikmahnya.
  20. Banyaknya manusia yang baik kepadamu bukan berarti dirimu adalah baik, tetapi ketahuilah itu adalah kebaikan yang Allah SWT anugerahkan kepada dirimu. 
  21. Orang yang kuat emosionalnya ini bukanlah tanda-tanda seorang hamba, dia lebih kuat bergantung kepada dirinya bukan kepada Allah SWT, dia telah syirik kepada dirinya sendiri. 
  22. Sesungguhnya manusia itu diberikan oleh Allah SWT itu hanya sebatas mengolah saja, tidak untuk memiliki, kelak semua akan dikembalikan dan dimintai pertanggung jawabannya.
  23. Ajaran yang bisa dipelajari itu hanyalah sebatas syariat dan tarikat, dan hakikat itu tidak bisa dipelajari karena dia adalah bentuk hasil, begitu juga dengan ma'rifat adalah menjadikan hasil itu sebuah pembentukan dari hasil yang didapat.
  24. Manusia yang bersedekah tetapi tidak mengetahui ilmunya, dia seperti halnya orang yang sedang berjudi, mereka mengeluarkan sesuatu dan berharap kembali dengan jumlah yang lebih. 
  25. Orang yang berjalan di jalan syariat hendaknya dia sibuk bagaiman menyucikan, bagaimana dia menyucikan dhahir, menyucikan batin, menyucikan lisan dan lain sebagainya.
  26. Tarikat itu adalah tahap dimana manusia hendaknya banyak bersyukur kepada Allah SWT, baik senang maupun tidak senang.
  27. Segala apa yang menimpamu itu janganlah kamu berontak, syukurilah apa yang telah ditakdirkan Allah SWT kepadamu.
  28. Manusia belajar mengenal ilmu Allah SWT agar mengetahui kebesaran Allah SWT agar dia juga mengetahui betapa tidak mampu dirinya. 
  29. Sesungguhnya bentuk pengakuan seorang hamba atas ketidak mampuannya atau kelemahannya adalah puncak dari segala perjalanan spiritualnya.
  30. Segala bentuk ibadah yang menuju kepada Allah SWT itu semuanya adalah dalam rangka kita mengetuk pintu Allah SWT.
  31. Janganlah kamu merasa amalmu itu diterima Allah SWT, tetapi selalu tekankan dirimu itu masih lemah dalam beramal sehingga kamu terus untuk beramal, dan janganlah kamu berpikir akan penerimaan melainkan hanya menuju kepadaNya semata.
  32. Diharuskan ucapan orang yang mengenal Allah SWT kepada orang awam yang beriman tidak keluar dari 3 hal yaitu: mengingat nikmat, terus menerus dalam berbuat taat, menjauhi perbuatan maksiat.
  33. Kuatkanlah syukur dengan banyak mengingat nikmat, dan kuatkanlah sabar dengan taat. 
  34. Jadikanlah hatimu selalu bersyukur dan badanmu selalu bersabar. 
  35. Banyak manusia yang tidak mampu bersyukur dan bersabar disebabkan dia tidak mengenali penyakit yang ada pada dirinya.
  36. Sesungguhnya hati yang lemah akan meminta dan berharap pertolongan kepada Allah SWT mustahil manusia akan dapat berdzikir. 
  37. Sadarilah kita itu berasal dari keturunan Nabi Adam yang pernah berbuat dosa, sehingga diwajibkan bagi kita untuk mengaku dhalim agar manusia itu terbebas dari segala dosa-dosa.
  38. Apabila manusia itu sudah mengaku dhalim, sekotor apapun dosa yang menempel pada dirimu pasti Allah SWT akan kembalikan dalam kebersihan.
  39. Orang yang sudah meyakini, segala amal kebaikan yang tidak dijalankan ini akan diketahui kerugiannya, sedangkan mereka yang ragu-ragu dalam mengerjakannya dia pasti tidak akan keberatan dalam meninggalkan amal-amalnya. 
  40. Bentuk dari orang yang cerdas adalah dia selalu menambahkan segala aspek yang ada pada kehidupannya.
  41. Ilmu ada yang bisa di uraikan dan diterjemahkan namun ada pula ilmu yang tidak bisa di uraikan dan diterjemahkan, dan mustahil akal manusia akan mampu menjangkaunya. Dan itu semua murni bentuk isyarah dari Allah SWT.
  42. Maka berusahalah maksimal dalam beramal baik, dan jangan menunggu penilaian dari siapapun.
  43. Sesungguhnya manusia itu setiap waktu dia menghasilkan amal, tetapi diketahui ada kecacatan dalam amalnya yang akan membebani dan membuatnya menderita karena kesedihan.
  44. Banyak manusia mampu beramal tetapi tidak mampu menjaga amalnya itu sebaik mungkin. 
  45. Sesungguhnya seorang Guru itu akan memaksa sang murid untuk terus berbuat kebaikan yang tidak disadari dan diketahui oleh muridnya.
  46. Orang yang banyak dosa itu selalu diliputi kegelisahan, dan dia selalu bingung akan dirinya sendiri, dan kebanyakan dosa yang manusia perbuat akibat dosa-dosa kedua orang tuanya.
  47. Letakkan ilmu dan pengetahuan itu nomer satu didepanmu, dan utamakanlah niat itu terlebih dahulu daripada amal.
  48. Peganglah 3 nasehat: Pahitlah dulu untuk menuntut ilmu, sabarkan dalam ketaatan dan tinggalkan maksiat, kerjakan setiap apa yang sudah di amalkan.
  49. Syeikh KH. Zainuddin Syahbana: "Apabila kamu hendak menuntut ilmu kepadaku, maka seperti Nabi Khidir, Jangan tanya apa yang aku lakukan, jangan bantah apa yang aku perintahkan, dan terakhir tunggu sampai aku menjelaskan segalanya kepadamu." maka saat Guru melaksanakan 3 hal tersebut tanpa dijelaskan Allah SWT memberikan hidayah maksud-maksud yang tidak diketahui itu.
  50. Sampai kapanpun kamu memikirkan ilmu Allah SWT tidak akan muat dalam pikiranmu, karena letak ilmu itu dihati, dan hati adalah lambang arsy, maka hati yang gelap disebabkan kamu kotori dengan dunia. 
  51. Haram membicarakan ilmu yang dapat didengar oleh orang yang awam, dan janganlah kamu membuat kebingungan orang awam yang mendengar.
  52. Sambungkanlah dirimu senantiasa kepada Guru-gurumu, sibukkanlah hati dan dirimu mengingat nasehat-nasehatnya.
  53. Orang yang hidup hatinya dia akan bisa mendengar nasehat-nasehat Gurunya dan ilmu-ilmu yang rahasia, namun hati yang mati dia tidak akan mendengar apa-apa dan dia terbunuh oleh hawa nafsu.
  54. Tanda-tanda kamu sudah khusyuk dihati adalah makanan apapun yang kamu makan akan menjadi pahit sekalipun itu makanan yang sangat lezat.
  55. Di ulang-ulangnya sebuah doa ibarat seperti halnya orang yang mengayuh sepeda, tidak disadari dia telah sampai kepada tujuan.
  56. Padamkanlah hatimu dari segala keinginan niscaya akan padam hawa nafsu pada dirimu.
  57. Musuhmu yang terbesar bukanlah orang yang paling kuat, yaitu musuhmu adalah dirimu sendiri yang setiap hari berhasil mengalahkan dirimu.
Jumat, 24 April 2020 0 komentar

Gallery Foto Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur

بسم الله الرّحمن الرّحيم














Senin, 20 April 2020 0 komentar

Niat Menyambut Bulan Ramadhan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Adeni Al-Masyhur

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur
 نِيَّةُ رَمَضَان لِلحَبِيْب أَبِيْ بَكْرِ العَدْنِيْ ابْنِ عَلِيْ المَشْهُوْر 
Niat Menyambut Bulan Ramadhan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Adeni Al-Masyhur 


نَوَيْنَا مَانَوَاهُ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالسَلَفُ الصَّالِحُ مِنْ آلِ البَيْتِ الكِرَامِ وَالصَّحَابَه الأَعْلَام
Kami niat sebagaimana niat Nabi SAW dan para Salafuna Shalih dari para Ahlul Bait Nabi yang mulia dan para Shahabat yang agung


وَنَوَيْنَا القِيَامَ بِحَقِّ الصِيَامِ عَلَى الوَجْهِ الَّذِيْ يُرْضِي المَلِكُ العَلاَّم
Kami niat melaksanakan puasa dengan sesempurna mungkin yang membuat ridha Raja semesta alam Allah SWT


وَنَوَيْنَا المُحَافَظَةَ عَلَى القِيَامِ وَحِفْظِ الجَوَارِحِ عَنِ المَعَاصِي وَالآثَامِ
Kami niat menjaga shalat tarawih dan menjaga anggota badan dari segala maksiat dan dosa


وَنَوَيْنَا تِلَاوَةَ القُرْآنِ وَكَثْرَة الذِكْرِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الأَنَامِ وَنَوَيْنَا تَجَنُّبَ الغِيْبَةِ وَالنَمِيْمَةِ وَالكَذِبِ وَأَسْبَابِ الحَرَامِ
Kami niat rutin membaca Al-Qur'an dan banyak berdzikir serta shalawat pada Nabi muhammad pemimpin manusia dan menjauhi ghibah, adu domba, berdusta dan segala hal yang menyebabkan perkara yang haram dan dosa


وَنَوَيْنَا كَثْرَةَ الصَّدَقَاتِ وَمُوَاسَاةِ الأَرَامِلِ وَالفُقَرَاءِ وَالأَيْتَامِ
Kami niat banyak bersedekah dan menyantuni para janda-janda, orang-orang fakir juga anak-anak yatim

وَنَوَيْنَا كَمَالَ الإِلْتِزَامِ بِآدَابِ الإِسْلَامِ وَالصَّلاةِ فِي الجَمَاعَةِ فِي أَوْقَاتِهَا بِانْتِظَامِ
Kami niat menjaga dengan sebaik-baiknya akhlak-akhlak yang diajarkan dalam agama islam serta menjaga shalat berjama'ah tepat pada waktunya dengan sempurna

وَنَوَيْنَا كُلَّ نِيَّةِ صَالِحَةٍ نَوَاهَا عِبَادُ اللهِ الصَّالِحُوْنَ فِي العَشْرِ الأَوَائِلِ وَالأَوَاسِطِ وَالأَوَاخِرِ وَلَيْلَةِ القَدْرِ فِي سَائِرِ اللَيَالِي وَالأَيَّامِ
Kami niat dengan semua niat-niat baik yang telah diniatkan para Shalihin di 10 pertama, 10 kedua serta 10 terakhir dan malam Lailatul Qadar juga di setiap malam dan harinya

Jumat, 17 April 2020 0 komentar

24 Sya'ban 1441 H (17 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Bentuk do'a itu bukanlah mengandalkan tangan yang diangkat tanda meminta, namun yang meminta adalah hati yang berharap kepada Allah SWT. (13:05 WIB)
  2. Gagalnya amal itu disebabkan keinginan selain kepada Allah SWT. (13:12 WIB)
  3. Do'a tidak dikabulkan karena 7 Hal:
    1. Melakukan perbuatan yang dimurkai oleh Allah SWT dan tidak segera bertaubat
    2. Mengatakan sebagai hamba Allah SWT tetapi kamu tidak memperhatikan perintah dan larangan-larangannya
    3. Kamu membaca kitabullah Al-Qur'an tetapi tidak pernah memperhatikan perintah-perintah kewajiban dan larangan-larangannya yang ada di dalam kitab Al-Qur'an
    4. Kamu mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW tetapi tidak pernah melakukan sunnah-sunnahnya dan tetap makan barang yang haram.
    5. Kamu mengaku telah mengetahui bahwa dunia ini adalah yang pasti ditinggalkan dan tidak berharga di sisi Allah SWT tetapi kamu merasa tenang dan aman apabila kamu mendapatkannya
    6. Kamu mengatakan dunia ini akan lenyap dan sementara tetapi kamu takut apabila ditinggalkan dunia. Seakan-akan kekal apa yang kamu miliki selama-lamanya
    7. Kamu mengaku bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia, tetapi kamu tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha untuk mendapatkan amal akhirat bahkan masih mendahulukan dunia daripada akhirat. Maka ahli dunia ini pasti akan menerima ujian. (13:25 WIB)
  4. Banyaknya manusia berbuat dosa tidak segera bertaubat kepada Allah SWT, banyaknya nikmat yang diberikan namun tidak bersyukur, kamu tidak senang mengamalkan amal yang sudah kamu ketahui, kamu sudah mengenal dan berteman dengan orang yang sholeh tetapi kamu tidak mau berusaha meniru perbuatan amal sholehnya, kamu selalu berziarah kubur mengantar orang yang mati tetapi kamu tidak mengambil pelajaran dari mereka yang sudah mati, bahwa kamu juga akan merasakan mati. (13:30 WIB)
  5. Ilmu itu harus diketahui, sering berdiskusi dan bertanya. Dan sering saling mengingatkan dan bertukar pandangan. (13:31 WIB)
  6. Do'a yang tidak dikabulkan adalah do'a yang didalam kelalaian, dia berdoa tetapi tidak fokus dan sibuk memikirkan hal yang lain. (13:34 WIB)
  7. Ada 4 kelompok orang 
    1. Seorang yang mengetahui dan tahu bahwa dirinya mengetahui
    2. Seorang yang mengetahui tetapi tidak tahu bahwa dirinya mengetahui
    3. Seorang yang tidak tahu tetapi tahu bahwa dirinya tidak mengetahui
    4. Seorang yang tidak tahu tetapi tidak tahu bahwa dirinya tidak mengetahui. (13:44 WIB)
  8. Orang yang lemah akal dia tidak lain hidupnya hanya tergantung kepada kehidupan duniawi saja. (13:46 WIB)
  9. Orang yang berakal itu dia meyakini akan rejeki yang telah tertulis, sehingga dia tidak takut akan urusan rezekinya di dunia ini. (13:51 WIB)
  10. Orang yang berakal dia makan untuk menguatkan tulang dan tubuhnya untuk beribadah, sedangkan orang yang kurang akal dia makan mencari untuk mencari nikmat, kelezatan. (13:52 WIB)
  11. Barangsiapa yang mendahulukan suatu urusan yang selain kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan hinakan dia dalam urusannya. (13:54 WIB)
  12. Orang yang sukses ini bukanlah mereka yang mempunyai harta banyak, melainkan dia mengetahui untuk apa dia dijadikan di dunia ini. (13:56 WIB)
  13. Semakin banyak kamu mencicipi lezatnya makanan dunia maka kamu akan sulit menikmati lezatnya makanan surga. (14:01 WIB)
  14. Nikmatnya ibadah dan dzikir kepada Allah SWT itu hendaknya dirasakan, apabila tidak dapat dirasakan niscaya pasti akan mencari nikmat selain pada Tuhannya. (14:06 WIB)
  15. Orang yang cerdas sisa umurnya itu akan di isi amal-amal yang sholeh apa yang dimilikinya, apa yang dikerjakannya semua semata karena Allah SWT. (14:09 WIB)
  16. Dosa itu adalah sumber kegelisahan, dan dosa yang tidak segera bertaubat akan menumpuk dan semakin berat dan semakin bertambah pula kegelisahannya. (14:15 WIB)
  17. Sebuah dzikir yang tidak bisa bertafakkur, maka itu adalah dzikir yang mati, karena dia tidak bisa berpikir atas apa yang telah dijadikan oleh Allah SWT. (14:19 WIB)
  18. Semakin banyak manusia beramal dan berdzikir tetapi akan sia-sia dan dihamburkan apabila dia tidak bertafakkur kepada Allah SWT. (14:21 WIB)
  19. Manusia tidak akan pernah merasakan kesepian apabila dia meyadari akan kebersamaan malaikat pencatat yang selalu berada disekelilingmu. (14:23 WIB)
  20. Aku tidak takut akan kematian yang telah menungguku, tetapi yang aku takutkan adalah saat aku menjumpai kematian tersebut aku tidak berdzikir kepada Allah SWT. (14:24 WIB)
  21. Sesungguhnya tidak adalah rugi manusia itu selalu memiliki niat baik dalam melakukan suatu hal, sekalipun hal tersebut belum terlaksana. (14:29 WIB)
  22. Membaca suatu doa yang tidak disertai dengan pembenaran dalam hati itu tidak akan sampai kepada Allah SWT. (14:50 WIB)
  23. Ibadah itu tidak ada istirahat, karena istirahat itu hanyalah berlaku untuk sebuah kegiatan, sedangakn ibadah itu bukanlah kegiatan melainkan dzikir setiap waktu sampai datang kematian pada dirinya. (14:57 WIB)
  24. Sesungguhnya Istighfar itu membutuhkan pengakuan dalam hati akan dosa-dosanya dan meminta ampunan, bukan hanya terucap begitu saja dari mulut. (15:11 WIB)
  25. Kamu akan tahu condongnya hati ini bagaimana saat kamu dalam kekurangan, dan saat kamu dalam kelebihan. Apabila kamu merasa aman atas apa yang kamu miliki dan merasa sedih saat tidak memiliki maka dapat dipastikan kamu adalah seorang yang ahli dunia. (15:44 WIB)
  26. Rasa aman terhadap dosa-dosamu itu adalah hukuman sesungguhnya dari Allah SWT, sedangkan rasa penyesalan atas dosa-dosamu sesungguhnya itu adalah bentuk ampunan dari Allah SWT. (15:46 WIB)
  27. Menunda kebaikan itu termasuk od
Jumat, 10 April 2020 0 komentar

17 Sya'ban 1441 H (10 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Sesungguhnya dalam setiap pertemuan itu selain ada interaksi yang terlihat, sejatinya manusia akan ada interaksi rasa yang hanya dapat dirasakan oleh orang khusus. (13:52 WIB)
  2. Sesungguhnya Allah SWT itu berbicara mengenai hukum dan ketetapan, tidak berdasarkan apa yang menjadi perasaan. (13:56 WIB)
  3. Harusnya manusia bertauhid dahulu sebelum melaksanakan hukum-hukum Allah SWT, bukan sebaliknya melaksanakan hukum-hukum Allah SWT tetapi tidak berdasarkan ketauhidannya. (13:59 WIB)
  4. Hendaknya manusia yang melaksanakan hukum itu memiliki tauhid dan terbuka mata basyirahnya, karena dalam memutuskan perkara-perkara hukum terkadang mata lahiriyah ini dapat tertipu dan menjadi sangka buruk terhadap orang lain. (14:00 WIB)
  5. Sesungguhnya antara akal dan hati itu terhijab seperti perjalanan 500 tahun, dan begitu pula dari hati kepada ruh. (14:06 WIB)
  6. Sesungguhnya orang yang tidak memiliki ilmu itu dia akan merasa sendirian, kesepian dan stress. (14:2 WIB)
  7. Manusia itu menjadi tidak mulia disebabkan dalam kehidupannya dia sibuk dengan urusan-urusan yang tidak berharga, mana mungkin sesuatu yang tidak berharga itu menjadikan kemuliaan bagi yang memilikinya. (14:32 WIB)
  8. Sesungguhnya yakin itu mudah, namun yakin tanpa ibadah dia tidak akan mampu meyakini. (14:37 WIB)
  9. Sedikitnya ibadah orang yang berilmu itu lebih tinggi kedudukannya daripada orang yang banyak ibadaha namun dalam kebodohan. (14:51 WIB)
  10. Sesungguhnya letak niat dalam melaksanakan suatu hal ibadah itu adalah kunci, sedangkan ibadah yang rutin tanpa ada niat atau keinginan hendak menghadap kepada Tuhannya, niscaya akan tertolak. (14:53 WIB)
  11. Tanda-tanda orang yang miskin adalah tidak ada keinginan untuk berdoa, sehingga banyak hal yang selain urusan dengan Tuhannya. (15:08 WIB)
  12. Orang yang berdzikir dengan Tuhannya, dia akan sibuk mengingat dan banyak berdoa kepada Tuhannya. (15:10 WIB)
  13. Tidak ada doa yang lebih hebat melainkan hanya didalam sholat, tidak ada tasbih yang lebih hebat melainkan hanya didalam sholat, dan tidak ada sholawat yang lebih hebat melainkan hanya di dalam sholat. (15:20 WIB)
  14. Sesungguhnya didalam sholat itu mengandung banyak sekali doa didalamnya, dan tidaklah orang yang melakukan sholat apabila dia tidak memahami apa yang dibacanya, dan mengamalkan apa yang menjadi bacaannya. (15:26 WIB)
  15. Sedikit kamu mengetahui ilmu dan amal tetapi memahaminya dan sungguh-sungguh didalamnya itu lebih baik daripada banyak ilmu yang kamu tulis dan banyak amal yang kamu lakukan tetapi dalam kebodohan. (15:33 WIB)
  16. Keterlibatanmu dalam urusan Gurumu itu pasti tidak akan terlepas dari urusan dengan Tuhanmu. (15:38 WIB)
  17. Orang berdoa itu sesuai dengan niatnya, dan tidak ada satu doa itu tidak mengandung unsur meminta, dan hendaknya orang berdoa mengetahui apa yang diminta, sungguh dalam kelalaian orang yang berdoa tetapi tidak mengetahui apa yang menjadi permintaannya. (15:46 WIB)
  18. Janganlah kamu memaksakan kehendakmu kepada Tuhanmu yang sesungguhnya dirimu tidak mampu didalamnya, maka bersabarlah dalam menerima takdir Allah SWT. (15:55 WIB)
  19. Ujian sesungguhnya itu adalah didalam keimanan, yakni saat kamu diberikan taubat oleh Allah SWT apakah kamu mampu menjaga taubatmu atau tidak. (15:57 WIB)
  20. Sesungguhnya manusia itu cukuplah dia berusaha namun tidak memutuskan, karena keputusan itu letaknya pada Allah SWT. (15:59 WIB)
  21. Janganlah kamu bersedih atas kejadian yang buruk dalam hidupmu, tetapi sedihlah apabila kamu tidak bisa berdoa kepada Allah SWT. (16:03 WIB)
  22. Sesungguhnya disebut mengaji itu bukanlah kamu datang rutin dalam majelis, tapi setiap saat kamu menjaga waktu untuk selalu berbuat baik dan menambahkan kebaikan. (16:05 WIB)
  23. Amal yang tidak tertulis adalah mereka yang beramal karena manusia, dan amal yang tertulis adalah amal yang dilaksanakan semata karena Allah SWT. (16:06 WIB)
  24. Sesungguhnya orang yang beriman itu akan selalu digembirakan oleh Allah SWT, tidak ada kegelisahan hatinya. (16:09 WIB)
  25. Penuhilah urusan dengan Tuhanmu niscaya urusanmu juga akan dipenuhi, dan orang yang serba kekurangan didunia ini disebabkan memang dia banyak mengurangi dengan urusan Tuhannya. (16:10 WIB)
  26. Sesungguhnya manusia itu selalu merugi, tetapi yang beriman itu tidak akan pernah rugi dan selalu beruntung setiap waktunya. (16:10 WIB)
  27. Sesungguhnya rencana Allah SWT itu adalah perintah Allah SWT, dan perintahNya adalah sebuah derajat, ampunan, keuntungan yang sangat besar dan sedikit sekali yang mengetahuinya. (16:13 WIB)
  28. Sesungguhnya apabila manusia menyadari setiap ibadah itu adalah bentuk pengampunan maka manusia pasti akan merasa cukup. (16:14 WIB)
  29. Manusia yang beribadah mengetahui akan ampunan Tuhannya, niscaya dia akan menghilangkan segala aspek kepentingan selain Allah SWT. (16:15 WIB)
  30. Jadikanlah setiap amal ibadahmu kepada Allah SWT sekecil apapun sebagai bentuk meminta ampun. (16:17 WIB)
Selasa, 07 April 2020 0 komentar

Kisah Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf Tangannya Terjepit

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Seperti biasa salah satu muhibbin beliau menutupkan pintu mobil setelah beliau masuk. Setelah mobil berjalan beberapa jauh (dari tempat tersebut), tiba-tiba beliau meminta kepada sopirnya untuk berhenti sejenak di jalan. Beliau berkata kepada Al Habib Ali Zainal Abidin Al jufri:

"Yaa Ali.. Lihatlah.. Bukakan pintu ini..!!"

Tiba-tiba Al Habib Ali sangat kaget ketika membukakan pintunya, melihat tangan beliau terjepit pintu mobil selama mobil berjalan dari tadi dan darah berkucuran dari tangan beliau.

Kemudian orang-orang di dalam mobil bertanya:

“Kenapa wahai Habib engkau tidak bilang dari tadi (kalau tangannya terjepit pintu mobil)?”

Beliau menjawab:

“Tidak, aku tidak akan membuat hati dia (si muhibbin yang menutup pintu mobilnya) merasa bersalah, aku tidak ingin dia tahu bahwa dia telah membuat tanganku terjepit mobil sedangkan dia tidak sengaja dan akan membuat dia sedih setelah membuat tanganku terjepit hingga berkucuran darah."
Senin, 06 April 2020 0 komentar

Makam Sayyid Abdurrahman Al-Makhdum (Sunan Makdum)

بسم الله الرّحمن الرّحيم



Sunan Makdum dengan nama lengkap Sayyid Abdurrahman Al Makhdum adalah salah seorang ulama berasal Timur Tengah yang telah diberikan mandat dari Khalifah Kerajaan Istanbul Turki. Yaitu Sultan Muhammad ke-1. Sultan Muhammad ke-1 menjadi salah satu raja sangat kaya di antara raja-raja Islam lainnya dengan andil besar dalam penyebaran ajaran Islam Nusantara. Salah satunya ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sunan Makdum telah berdakwah sembari berdagang di Semenanjung Malaya serta di sekitar pulau Sumatera, Madura dan Jawa. Kepada Sultan Muhammad ke-1. Sunan Makdum melaporkan bahwa sebagian penduduk sudah memeluk agama Islam. Tetapi pulau Jawa masih belum banyak sebab masih di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit bagi Jawa di bagian timur. Serta tengah dan Kerajaan Pajajaran untuk kawasan Jawa sebagian barat.

Sunan Makdum merupakan seorang ulama yang gigih untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara. Karenanya, Sunan Makdum banyak memiliki pengikut dan murid. Setelah misinya menyebarkan agama Islam di kawasan Pasai dirasa cukup. Sunan Makdum atau lebih dikenal Sayyid Abdurrahman pergi ke Pati sampai akhir hayat serta jasadnya dimakamkan di Desa Parenggan, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati yang kini berada di sekitar Jalan Dr. Susanto Pati.








Sabtu, 04 April 2020 0 komentar

Video Qasidah Thala'al Badru 'Alaina (Syeikh Ali Qudur)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Video Qosidah Thala'al Badru 'Alaina
Cuplikan diambil dari video dokumentasi malam 17 Ramadhan 1432 H / 2011 M
Bersama Syeikh Ali Qudur (Makkah) dan para Habaib dan Masyayikh.









Jumat, 03 April 2020 0 komentar

10 Sya'ban 1441 H (3 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Puncak anugerah Ilahiyah terbagi menjadi 3, 
    1. Kesungguhan dalam mencari
    2. Penghadapan diri yang baik
    3. Niat yang benar. (13:57 WIB)
  2. Niat itu merupakan ruh dari sebuah amal, dan barangsiapa bersungguh-sungguh dalam pencarian niscaya dia akan mendapatkan, dan rentang waktu dalam pencarian itu tidak ada waktu pastinya. (13:59 WIB)
  3. Bentuk kesungguhan dalam mencari ilmu adalah kamu fokus, dan melebihkan perhatianmu daripada hal yang lain. (14:00 WIB)
  4. Proses manusia dalam belajar adalah dia mengerti tulisan itu, lalu mengetahui artinya, lalu belajar maknanya, baru kemudian mencari isi darinya, barulah kita mengetahui betapa besar dan beratnya mendapatkan ilmu itu. (14:02 WIB)
  5. Apabila manusia itu mengetahui akan kebutuhan ilmunya, maka dia akan menganggapnya sebagai kebutuhan, dan ilmu sebagai penentuan nasib apakah masuk surga ataukah neraka nantinya. (14:19 WIB)
  6. Sesuatu yang mengerti sebuah kebaikan dan kedudukan kebaikan tersebut pastilah dia akan melaksanakannya. (14:30 WIB)
  7. Sesungguhnya apa yang menjadi keuntungan dari setiap perintah Allah itu pastilah ada kemuliaan yang tersembunyi didalamnya. (14:31 WIB)
  8. Suatu kebaikan yang ditunda atau dibatalkan atau ditempatkan pada hal lain, maka itu pasti akan terhalang, dan semua aspek kehidupannya akan terhalang. (14:32 WIB)
  9. Apabila seorang hamba itu berjalan menuju kepada Tuhannya dengan banyak istighfar, niscaya maghfirah Allah akan mampu memadamkan segala kemarahan Allah, menghapus segala doa-doanya. (14:35 WIB)
  10. Tidak ada kemuliaan atau sesuatu yang besar tanpa memiliki sebuah resiko yang besar juga. (14:39 WIB)
  11. Besarnya cita-cita juga akan besar pula halangan dan resiko yang akan dialami, sehingga apabila patah di tengah jalan, maka menjadi orang yang putus asa
  12. Orang yang putus asa terhadap Tuhannya disebabkan dia tidak memiliki keinginan yang kuat pada Tuhannya dan selalu bersangka buruk terhadap Tuhannya. (14:15 WIB)
  13. Orang yang bodoh itu selalu melihat orang lain, dan mencari keburukan orang lain, dan tidak sadar akan keburukan dirinya. (14:46 WIB)
  14. Orang yang cerdas dia tidak akan sibuk dengan keburukan orang lain, karena dia tahu kalau dirinya lebih buruk hanya saja Allah SWT menutupi keburukannya. (14:17 WIB)
  15. Berbuatlah baik setiap ada kesempatan, dan jangan ikuti mereka yang sibuk dengan kehidupannya tapi lupa akan akhiratnya. (14:49 WIB)
  16. Ketahuilah keburukan atau hal buruk yang terlihat dihadapan kita sebetulnya adalah bentuk ilmu dan pembelajaran yang sangat bagus untuk mengenal diri. (14:51 WIB)
  17. Orang yang bijak dia akan selalu belajar, dan banyak mendengar daripada berbicara. (14:53 WIB)
  18. Orang yang bodoh pasti akan banyak bicara, supaya mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mendengar, agar terlihat dan termasuk orang yang pandai, padahal tidak ada isinya sama sekali, dan terpeleset dari ucapannya karena ucapan yang tidak memiliki dasar ilmunya. (14:54 WIB)
  19. Seseorang apabila dia merasa penuh dia pasti tidak akan mau bertanya mengenai ilmu, padahal orang yang pandai dia selalu lapar dengan ilmu dan ingin belajar. (14:57 WIB)
  20. Iblis itu selalu membuat manusia itu lupa akan kesalahannya, dan sibuk mencari kesalahan orang lain. (15:01 WIB)
  21. Hiduplah sebagai musafir didunia ini, kamu datang sendirian dan pergi akan sendirian menghadap kepada Tuhanmu, hitunglah amalmu sendiri jangan sibuk mengurusi amal orang lain. (15:03 WIB)
  22. Persiapkanlah diri kita dan waspada, yaitu mempersiapkan apa yang akan menjadi bekal menghadap kepada Tuhanmu. (15:06 WIB)
  23. Sesungguhnya tingkat syukur yang paling tinggi adalah menikmati sesuatu didalam kesusahan. (15:12 WIB)
  24. Barangsiapa yang lemah lembut niscaya dia akan terinjak-injak, namun barangsiapa keras tidak akan ada orang yang mau bergaul dengannya. (15:15 WIB)
  25. Sesungguhnya selemah-lemah iman adalah menyingkirkan duri dari jalan, yaitu bukan bentuk mencari durinya, namun lebih kepada sifat kepeduliannya terhadap orang lain. (15:18 WIB)
  26. Sesungguhnya kalimat tauhid itu mudah di ucapkan namun sulit untuk dikerjakan. (15:19 WIB)
  27. Rasulullah SAW bersabda: Apabila ditengah suatu kaum ada maksiat, namun orang yang tidak melaksanakannya lebih banyak dan lebih kuat namun tidak mencegahnya, maka Allah SWT akan menghukumnya secara merata. (15:20 WIB)
  28. Sesungguhnya agama itu adalah pondasi dasar kehidupan, tiangnya adalah sholat. (15:24 WIB)
  29. Dengan pengetahuan agama itu manusia membuat benteng-benteng perisai yang akan melindungi diri dan keimanannya, dan janganlah kamu menyesal di masa tuamu, karena kamu tidak memiliki kesempatan lagi dalam memperbaiki segalanya. (15:26 WIB)
  30. Barangsiapa yang menyampaikan agama dengan tidak ikhlas, maka nasehatnya hanya akan sampai di bibir saja tetapi tidak akan sampai kepada hatinya. (15:33 WIB)
  31. Barangsiapa menyampaikan nasehat Allah SWT dengan hati dan bersama dengan Allah SWT, niscaya setiap nasehat itu akan masuk kedalam hati setiap orang yang mendengarnya. (15:34 WIB)
  32. Tidak ada kebenaran itu selain di sisi Allah SWT, maka carilah kebenaran di sisi Allah SWT bukan dari sisi yang lainnya. (15:38 WIB)
  33. Ilmu itu terbagi menjadi 2, yaitu ilmu yang sudah berpusat kepada Nabi Muhammad SAW atau memiliki nasab, ilmu yang seperti ini tidak memerlukan Guru yang lain. Dan yang satunya adalah ilmu yang harus dipelajari dan dengan usaha. (15:50 WIB)
  34. Sesungguhnya orang yang menjadi waliyullah adalah mereka yang paham dengan ilmu-ilmu, sehingga mampu mengaplikasikannya. (15:58 WIB)
  35. Segala sesuatu amal itu hendaknya dilaksanakan dengan memiliki ilmu yang di iringi dengan riyadhah, dan memerlukan waktu yang lama dalam pengenalan diri. (16:02 WIB)
  36. Orang yang bodoh itu mengambil contoh orang yang pandai, janganlah mengambil contoh sesama orang yang bodoh. Tetapi orang yang pandai dia akan mengambil contoh orang yang lebih pandai lagi. (16:09 WIB)
  37. Barangsiapa yang benar-benar menuntut ilmu, pastilah dia akan menjadi ilmuwan sekalipun dia tidak memiliki gelar. (16:10 WIB)
 
;