Jumat, 18 Oktober 2019 0 komentar

19 Safar 1441 H (18 Oktober 2019)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Sesungguhnya orang yang pintar dalam urusan dunia niscaya dia akan bodoh dalam urusan akhiratnya. (13:30 WIB)
  2. Maka orang yang pintar dia akan menjadikan urusan dunianya sebagai urusan akhirat, sehingga mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. (13:31 WIB)
  3. Orang yang sangat celaka adalah mereka yang bodoh dalam urusan dunia bodoh juga dalam urusan akhiratnya. (13:32 WIB)
  4. Sesungguhnya dunia dan akhirat itu tidak akan pernah bersatu, dia akan seperti dua istri yang saling cemburu, apabila kamu condong pada dunia maka akhirat akan cemburu, dan saat condong kepada dunia akhirat pun akan cemburu. (13:33 WIB)
  5. Barangsiapa yang mengejar dunia pasti akan membahayakan akhiratnya, sedangakn barangsiapa yang mengejar akhirat pasti akan membahayakan dunianya, maka letakkanlah keduanya dengan ilmu. (13:34 WIB)
  6. Islam mengatur urusan dunia dengan syariat, yaitu berdaganglah seperti hal yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. (13:34 WIB)
  7. Sesungguhnya orang yang tassawuf itu tidak lagi berpikir urusan dunia dan akhirat, tidak lagi berpikir urusan surga neraka, tujuan dia semata hanya kepada Allah SWT. (13:35 WIB)
  8. Orang yangs selalu rindu kepada Tuhannya, dia tidak akan mudah tergoda oleh segala hal didepan matanya. (13:36 WIB)
  9. Tidak ada sebuah kebaikan kepada manusia sebelum manusia itu memiliki kebaikan dihadapan Tuhannya, maka perbaikilah hubunganmu terlebih dahulu dengan Tuhanmu. (13:37 WIB)
  10. Kebaikan apapun sesama manusia itu tidaklah kebaikan yang sebenarnya, semua itu adalah kedustaan. (13:38 WIB)
  11. Barangsiapa didalam hatinya menginginkan sebutan namanya dihadapan manusia sesungguhnya dia telah gagal dihadapan Tuhannya. (13:39 WIB)
  12. Hakikat Islam adalah kepatuhan mutlak kepada Allah SWT. (13:42 WIB)
  13. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka dia telah tersesat. (13:43 WIB)
  14. Kepatuhan seseorang mukmin adalah menegakkan syariat Nabi Muhammad SAW. (13:43 WIB)
  15. Barangsiapa yang meremehkan Al-Qur'an sesungguhnya dia telah keluar dari Islam. (13:49 WIB)
  16. Sesungguhnya bahasa Al-Qur'an itu adalah bahasa Allah, dan tidaklah sama Bahasa Arab dengan Bahasa Al-Qur'an. (13:54 WIB)
  17. Kebenaran itu terletak pada hati nuranimu sendiri, maka orang yang pandai adalah orang yang mampu menasehati dirinya sendiri. (13:57 WIB)
  18. Janganlah kamu menutupi kebenaran yang sudah disuarakan oleh hati nuranimu, tetapi kebanyakan manusia menuruti hawa nafsunya daripada hati nuraninya. (13:59 WIB)
  19. Kesombongan seseorang itu disebabkan lepasnya dia dari Allah. (14:15 WIB)
  20. Untuk urusan ilmu lihatlah orang yang ada diatasmu, namun apabila urusan dunia maka lihatlah orang yang berada dibawahmu. (14:20 WIB)
  21. Salah satu tipu daya setan atau iblis, yaitu setan menghiasi amalan yang tidak utama agar manusia lebih senang mengamalkannya daripada amalan yang diwajibkan. (14:30 WIB)
  22. Sesungguhnya setiap 10 ucapan yang tidak mengandung hikmah itu adalah kedustaan, sehingga banyak orang memperindah ucapannya tetapi justru isinya adalah kebohongan agar manusia percaya dan memuji kepadanya, maka disitulah iblis telah menyusupi. (14:32 WIB)
  23. Apabila kamu ingin mendapatkan perhatian Allah maka perhatikanlah apa yang dibutuhkan mahluknya niscaya apa yang kamu butuhkan Allah akan memenuhinya bahkan sebelum kamu meminta dan diberikan lebih dari apa yang kamu minta. (14:34 WIB)
  24. Barangsiapa yang menunda-nunda sholatnya niscaya Allah akan menunda segala urusannya. (14:39 WIB)
  25. Apabila kehidupanmu ingin berubah maka perbaikilah urusan syariatmu yang penuh dengan kelalaian itu. (14:41 WIB)
  26. Merubah takdir itu salah satunya dengan doa, maka tepat waktulah dalam melaksanakan sholat sehingga merubah setiap aspek kehidupan. (14:43 WIB)
  27. Barangsiapa yang menunda sholat atau bahkan mengqodho'nya niscaya dia akan ditunggu hal-hal maksiat. (14:43 WIB)
  28. Rasulullah SAW bersabda: ada 3 amalan yang berat timbangannya, yaitu menginsafi diri sendiri, membantu saudaranya dengan harta, dan yang terakhir adalah dzikrullah. (14:45 WIB)
  29. Selama manusia itu masih kuat akan pendiriannya maka mustahil dia akan menginsafi dirinya sendiri, sehingga susah dalam menerima nasehat. (14:45 WIB)
  30. Tanda diampuni dosamu adalah pedulinya kamu terhadap manusia daripada kepentingan dirimu sendiri. (14:46 WIB)
  31. Kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT selama kamu pribadi tidak pernah menolong orang lain. (14:47 WIB)
  32. Tanda-tanda orang yang sombong adalah mereka yang tidak memaafkan kesalahan orang lain. (14:50 WIB)
  33. Barangsiapa yang menyegerakan urusan dengan Tuhannya niscaya Allah akan menyegerakan hajatnya, dan barangsiapa yang melambatkan niscaya Allah juga akan melambatkan urusannya. (14:52 WIB)
  34. Malik bin Dinar: "orang yang suka mendengar pembicaraan orang lain daripada kalimat Allah, niscaya hidupnya adalah orang yang sia-sia." (14:53 WIB)
  35. Orang yang terang hatinya adalah mereka yang melepaskan hatinya terhadap dunia, tetapi bukan berati tidak memegang dunia, namun dia memiliki dunia tetapi tidak terikat hatinya pada dunia. (14:54 WIB)
  36. Tinggalkanlah urusan yang meragukan atau subhat, niscaya kamu akan selamat dari jebakan iblis. (15:10 WIB)
  37. Barangsiapa yang bertauhid walaupun dia memiliki kesalahan yang besar sekalipun dia diharamkan masuk kedalam neraka. (15:23 WIB)
  38. Dendam yang paling bagus adalah saat kamu bertaubat kepada Allah bukan melampiaskannya kepada manusia. (15:45 WIB)
  39. Semakin banyak kamu mengetahui kebaikan seorang manusia pasti kamu juga akan semakin banyak mengetahui keburukannya. (15:53 WIB)
0 komentar

Golongan Sufi

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Syeikh Maulana Nadzim Al-Haqqani (Siprus)

Allah telah menjadikan golongan ini sebagai barisan kekasih-kekasih-Nya. Dan Allah telah mengutamakan mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya, setelah para Rasul dan Nabi-Nya. Semoga Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada mereka.

Allah menjadikan hati mereka sebagai sumber rahasia-Nya, dan memberikan keistimewaan di antara para ummat melalui kecemerlangan cahaya-Nya.

Mereka adalah para penolong bagi makhluk. Mereka memerankan tingkah lakunya bersama dan dengan kehendak Al-Haq(Allah).

Allah menjaga mereka di tempat-tempat musyahadah, ketika ditempatkan hakikat-hakikat Ahadiyah-Nya pada mereka.

Allah menolong mereka dalam menegakkan adab ubudiyah, dan Allah menempatkan secara nyata kepada mereka jalan-jalan hukum rububiyah. Lalu mereka menegakkan sesuai dengan kewajiban dan tugas, dan mereka mewujudkan apa yang telah dianugerahkan Allah SWT. melalui kreasi dengan segala kejujuran fakir dan sifat leburnya jiwa.

Mereka sama sekali tidak mengandalkan apa yang telah dihasilkan itu, sebagai buah amalnya. Atau kejernihan ilmu yang lahir dari tingkah laku sebagai ilmu mereka.Segalanya dari Keagungan dan Keluhuran Allah SWT. Yang berbuat sesuai dengan kehendak-Nya, memilih siapa yang diinginkan-Nya, di antara para hamba. Dia(Allah) tidak dihukumi oleh makhluk. Pahala-Nya
merupakan awal dari fadhal, dan siksa-Nya merupakan hukum keadilan, sedangkan amar -Nya meruppakan qadha'.

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2017/10/golongan-sufi.html
0 komentar

Gallery Foto Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang) 
Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)


Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang) 
Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)


Habib Ali bin Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur) & Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)

Habib Abdullah bin Abdulqodir bin Ahmad Bilfaqih (Malang)


















 
;