Jumat, 26 Juli 2019 0 komentar

23 Dzulkaidah 1440 H (26 Juli 2019)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Ada 10 benteng keimanan dimana ada saat menyerang iman ini ada solusinya :
    1. Ketika serangan melalui kerakusan dan keburukan sangka dalam menghadapi demikian, maka hendaklah seseorang menghadapinya dengan keyakinan dan qonaah.
    2. Ketika ada serangan melaluia khayalan atau panjang angan-angan maka hendaklah dihadapi dengan dzikrullah dan mengingat mati.
    3. Ketika ada serangan melalui sifat terlena dan bersantai dalam kenikmatan duniawi maka hendaknya menghadapi dengan kesadaran diri, bahwa segala kenikmatan dunia itu akan lenyap dan akan memberatkan hisabnya kelak dihari kiamat.
    4. Ketika lemahnya iman melalui serangan sifat ujub hendaknya dilawan dengan mengingat karunia Allah dan takut.
    5. Ketikam serangan melalui merendahkan seseorang maka hendaknya dipatahkan dengan sifat menghargai dan menghormati dengan seksama.
    6. Ketika melemahnya iman adanya serangan melalui sifat suka mendengki atau hasut, maka didalam mematahkannya adalah dengan adanya keyakinan keadilan Allah SWT didalam membagi rejeki untuk mahluknya.
    7. Ketika serangan melalui sifat riya' maka dalam hal ini dipatahkan dengan keikhlasan dalam beramal.
    8. Ketika ada serangan melalui sifat kikir, maka dalam hal ini dipatahkan dengan kesadaran bahwa sesuatu yang dimiliki manusia itu pasti akan binasa.
    9. Ketika ada serangan melalui kesombongan maka dalam hal ini hendaknya dipatahkan dengan ketawadhu'an
    10. Ketika ada serangan melalui ketama'an maka dalam hal ini hendaknya dipatahkan dengan tidak menggantungkan harapan kepada selain Allah SWT. Seperti halnya firman Allah SWT. "Barangsiapa yang bertakwa pasti akan diberikan jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka." (14:07 WIB)
  2. Untuk menghilangkan sifat-sifat buruk yang dibenci oleh Allah SWT adalah dengan menjaga makanan, yaitu makan sesuatu yang halal, pastilah menjadikan dia rajin dalam ibadah dan diberikan kesehatan. (14:09 WIB)
  3. Semakin manusia mengetahui ilmu maka semakin dituntutlah manusia itu dengan hukum-hukum Allah SWT. (14:16 WIB)
  4. Orang yang rusak hatinya, sifatnya disebabkan makan barang haram, dan pastilah tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. (14:17 WIB)
  5. Disebutkan dalam kitab Al-Anwar Al-Qudsiyah karya Syeikh As-Sya'roni diriwayatkan bahwa Imam Syafi'i mendengarkan hadist tentang bab Ar-Raqaik (Melembutkan hati) maka beliaupun pingsan dan diriwayatkan wafat mendengar hadits tersebut, beliau pernah mendengar orang membaca surat Al-Mursalad ayat 35-36. ('ini adalah hari dimana mereka tidak dapat berbicara dan meminta ditunda pada hari itu.') (14:22 WIB)
  6. Hakikat ruh itu dijadikan oleh Allah SWT ini sangatlah berat, maka lambangnya setiap bayi yang lahir pastilah akan menangis. (14:23 WIB)
  7. Sesungguhnya hati yang keras itu akan mengeringkan air mata. (14:24 WIB)
  8. Jenis air mata itu sangatlah banyak, ada air mata kebencian, air mata kesedihan, tetapi para waliyullah air mata mereka adalah air mata kerinduan kepada Tuhannya, dan penyesalan akan dosa-dosanya. (14:25 WIB)
  9. Sesungguhnya air mata kerinduan kepada Allah SWT itu akan terasa dingin, tetapi apabila terasa panas sesungguhnya itu adalah air mata dosa yang justru kelak setiap tetesnya akan dikumpulkan dan dijadikan air mendidih yang akan disiramkan kepadanya. (14:26 WIB)
  10. Setiap air mata yang mengalir akan ada malaikat yang menulis dan Dia mengetahui jenis air mata apa yang kamu tangiskan, apabila selain kepada Tuhannya pasti akan mendapatkan siksa. Maka menangislah semata-mata karena kerinduan kepada Allah SWT, dan menyesal kepada dosa-dosamu. (14:27 WIB)
  11. Banyaknya manusia menangis karena ditinggal oleh dunia, sedangkan sedikit sekali bagi mereka yang menangis apabila ditinggal Tuhannya padahal itu tidak memiliki pengganti. (14:28 WIB)
  12. Sesungguhnya orang yang mukmin apabila meninggal dia akan cepat sekali menuju pemakamannya, karena sudah ditunggu oleh kekasihnya, dan malaikat mendorongnya untuk bersegera sebagai bentuk hadiah yang paling agung dari Tuhannya. (14:29 WIB)
  13. Fudhail bin Iyadh berkata: "Aku tidak iri dengan kedudukan Nabi yang diutus, Malaikat yang dekat, Orang yang soleh, bukankah mereka semua pernah ditegur, tetapi aku iri dengan sesuatu yang tidak diciptakan.". (14:32 WIB)
  14. Agama itu nasehat, dan tidak berguna nasehat itu bagi orang-orang yang melampaui batas, yaitu mereka yang kuat akan memikirkan dunia. (14:33 WIB)
  15. Terkadang manusia yang awam menganggap barokah itu adalah bertambahnya harta dan aset. (14:35 WIB)
  16. Barokah itu meliputi sebuah kebaikan yang mencukupi dari Allah SWT. Yang nikmatnya tidak akan pernah terputus, dan gembiralah bagi mereka yang beriman mendapatkan keutamaan yang besar. Dan hatinya memiliki kerajaan. (14:36 WIB)
  17. Hakikat kekayaan adalah hati bukanlah materi, semakin kamu memiliki harta semakin miskin hatimu. (14:37 WIB)
  18. Aku tidak takut akan rejeki yang hilang dariku tetapi aku lebih takut apabila Allah SWT tidak memandangku. (14:39 WIB)
  19. Sedikitkanlah berteman dengan manusia dan perbanyaklah berhubungan dengan Allah SWT niscaya akan selamat keimananmu. (14:41 WIB)
  20. Semakin kamu banyak berhubungan dengan manusia maka semakin banyak masalah yang akan datang kepadamu, dan jangan bergaul dengan orang yang banyak bermasalah niscaya kamu akan terkena masalahnya, minimal kamu akan menjadi kepikiran dengan masalahnya. (14:41 WIB)
  21. Mengadulah kepada Tuhanmu jangan kepada mahlukNya, berdoalah kepada Allah SWT bukan kepada manusia, sembunyikanlah kebaikanmu seperti halnya kamu menyembunyikan maksiatmu. (14:43 WIB)
  22. Orang yang sudah memiliki rasa malu kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan malu apabila tidak mengabulkan doa-doa orang yang seperti itu. (14:44 WIB)
  23. Orang yang membaca amalan fateha itu pasti dia akan menambah amalan-amalan wajibnya dengan amalan sunnah. (14:50 WIB)
  24. Setiap orang yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu pastilah dia akan meneliti ilmu dan pasti Allah SWT akan berikan dia pengetahuan sesuatu yang tidak dia ketahui sebelumnya. (14:50 WIB)
  25. Bagi orang-orang yang mengetahui bahwa manusia itu lemah, dosa, dhalim dan sesat maka hukum beristighfar itu adalah sebuah kewajiban. Dan termasuk orang yang sombong apabila mulutnya tidak sibuk dengan istighfar. (15:12 WIB)
  26. Manusia yang beristighfar apabila telah dihapuskan dosanya, maka istighfar tersebut akan diberikan kepada orang tua kita, keluarga kita, Guru-guru kita, anak dan istri kita, kerabat dekat kita. (15;15 WIB)
  27. Tidaklah doa kalian dikabulkan apabila tidak beristighfar terlebih dahulu, lalu memintakan ampun kedua orang tuamu, lalu ampunan kepada kaum mukminin. (15:16 WIB)
  28. Hakikat ruh itu menangis seperti halnya bayi, banyaknya dosa dan menebalkan sifat insan membuatnya tidak menangis, bahkan susah untuk menangis. (15:27 WIB)
  29. Orang yang tujuan hidupnya hanya untuk duniawi saja maka ucapkanlah perpisahan kepada iman. (15:27 WIB)
  30. Banyaknya manusia beribadah tanpa ilmu maka justru semakin dia tersesat, maka Allah SWT lebih mencintai manusia yang beribadah dengan ilmu. (15:30 WIB)
  31. Iman itu hanya bertahan 2 jam saja, maka apabila tidak dirawat maka dia sedang ditunggu oleh kekafiran. (15:33 WIB)
  32. Ilmu itu bukanlah sebuah periwayatan belaka tetapi juga nasehat, kebaikanlah yang membuat kita mendapatkan petunjuk, tetapi apabila hati tidak ingin sebauh kebenaran sampai matipun dia tidak akan mendapatkan hidayah. (15;34 WIB)
  33. Setiap orang yang menjadi tokoh agama, hendakanya dia memiliki ketegasan dalam menyampaikan mana yang benar dan mana yang salah, jangan plin plan dalam memutuskan, dan jangan terpengaruh dengan manusia, pandanglah Allah SWT semata. (15:36 WIB)
  34. Janganlah kamu mencoba-coba menyelesaikan masalahmu sendiri, menyembuhkan penyakitmu sendiri, melepaskan bebanmu sendiri, melainkan mintalah pertolongan kepada Allah SWT dengan bersungguh-sungguh. (15:41 WIB)
  35. Orang yang merasa cukup dengan ilmu itu adalah orang yang jahil, maka orang yang pintar dia selalu merasa kurang sehingga terus di isi. (16:01 WIB)
  36. Orang yang sudah mengenal sifat Allah SWT dia berbuat baik tidak mengharapkan pujian dan sanjungan dari manusia. (16:15 WIB)
  37. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah rugi dan untung apabila kamu berbuat kebaikan atau tidak berbuat kebaikan, karena semata semua akan mendapatkan balasan yang diberikan kepada dirimu sendiri. (16:15 WIB)
  38. Sesungguhnya setiap manusia itu akan diberikan ujian sesuai dengan kedudukannya, dan manusia terkadang lalai dalam ujian yang sangatlah kecil padahal justru itu yang dapat membahayakan dirinya. (16:17 WIB)
  39. Ilmu itu datangnya dari kesalahan bukan kebenaran, mustahil manusia mengetahui kebenaran tanpa mengetahui dan memiliki kesalahan. (16:18 WIB)
  40. Segala ilmu yang tidak memiliki sifath Luthfiyah dari Allah SWT mustahil dia akan memiliki dan memahaminya. (16:19 WIB)
  41. Manusia yang tidak memiliki sifat kelembutan jangan sekali-kali ada keinginan untuk mengenal Allah SWT, mustahil hati yang mati dapat mengenal Tuhannya. (16:22 WIB)
  42. Tingginya ilmu seseorang itu selalu memiliki sifat Ar-Rahman yaitu berkasih sayang kepada setiap mahluk Allah SWT. (16:26 WIB)
  43. Apabila seseorang hanya menilai orang lain dari segi buruknya saja sesungguhnya dia juga termasuk orang yang buruk, karena orang yang baik itu tidak pernah melihat keburukan dan selalu memandang kebaikan baik dirinya dan orang lain. (16:30 WIB)
  44. Janganlah kamu melihat perbuatan salah orang lain dan menyalahkannya walaupun itu salah, karena kamu tidak akan pernah merubah kondisi orang lain, dan jangan coba merubah takdir seseroang niscaya akan membuat dirimu pusing sendiri. (16:31 WIB)
  45. Apabila manusia ingin mengetahui kelembutan Allah SWT maka dawamkanlah nama Allah SWT Yaa-Lathif setiap saat. (16:35 WIB)
  46. Sesungguhnya sebuah kebaikan itu akan tersampaikan apabila disampaikan dengan kelembutan. (16:36 WIB)
  47. Ketulusan tidak akan terwujud apabila tidak menyamakan batin dan lahirnya, dan itulah disebut orang yang pendusta. Maka samakanlah apa yang kamu niatkan dengan apa yang kamu perbuat. (16:38 WIB)
  48. Kita selalu sibuk meneliti dan menyalahkan kesalahan orang lain, padahal manusia ini memiliki kesalahan diri yang banyak. (16:40 WIB)
  49. Syariat itu menyempurnakan islam, sempurnanya keislaman seorang tergantung dari pemahaman syariatnya, maka orang yang sempurna syariatnya pastilah dia akan berma'rifat. (16:44 WIB)
Jumat, 19 Juli 2019 0 komentar

16 Dzulkaidah 1440 H (19 Juli 2019)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Disebut orang yang mengerjakan syariat adalah orang yang bersama dengan Allah SWT, dan bentuk syariat adalah mengisi dan melengkapi apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk akhlaq yang baik dalam mengenal Allah SWT. (13:40 WIB)
  2. Ibadah yang tidak disertai dengan kesenangan atau kegembiraan pasti lenyap dan akan hilang, walaupun pada awalnya dipaksa dan terpaksa sehingga menjadi sebuah kebiasaan. (13:42 WIB)
  3. Nikmat dunia itu terbatas sedangkan nikmat akhirat tidak terputus, maka ambillah bagian nikmat yang banyak bagimu, tetapi kebanyakan dari mereka justru mengambil yang sedikit. (13:44 WIB)
  4. Barangsiapa yang banyak nikmat dunia maka sedikitlah nikmat akhiratnya, dan barangsiapa yang nikmat dunianya sedikit maka nikmat akhiratnya akan banyak. Tetapi orang yang celaka didunia tidak nikmat di akhirat disiksa. (13:43 WIB)
  5. Barangsiapa yang buruk aspek urusan dengan Tuhannya niscaya akan buruk juga aspek hubungannya dengan manusia, pekerjaannya dan segala aspek kehidupannya. (13:46 WIB)
  6. Tidak bisa seseorang melakukan sebuah kebaikan tanpa memiliki ilmu, dan ilmu itu adalah petunjuk. (13:56 WIB)
  7. Barangsiapa yang berjalan mendapatkan petunjuk pasti akan menemui kebaikan, dan yang tidak mendapatkan petunjuk pastilah tersesat. (13:57 WIB)
  8. Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang dianugerahi seorang bayi lalu ia adzan kepada telinga kanan dan iqomah pada telinga kirinya niscaya bayi itu tidak akan diganggu oleh Ummu Sibyan. (13:59 WIB)
  9. Manusia itu akan diakhirkan tergantung dari apa yang diperbuatnya saat hidup, dan akan ditampakkan apa yang dicintainya pada saat akhir hayat. (14:06 WIB)
  10. Dunia itu ibarat racun, maka orang yang menginginkan dunia adalah orang yang keracunan dan penawarnya adalah taubat. (14:09 WIB)
  11. Orang yang tawakkal adalah orang yang tidak memikirkan bagaimana hari esok. (14:12 WIB)
  12. Celakalah orang yang berdoa tidak mengerti isi atau kandungan dalam doa tersebut. Maka tanyakanlah kepada Mursyidmu mengenai kandungan doa tersebut. (14:17 WIB)
  13. Ilmu itu dipandang pada syariat, dan jangan membebani seseorang dengan pengetahuan yang dia tidak mampu, karena ada ilmu yang tidak bisa disampaikan dan ada yang harus disampaikan. (14::32 WIB)
  14. Sesungguhnya manusia itu diciptakan tidak main-main, dan mereka semua kelak akan kembali kepada Tuhannya. Dan manusia yang tidak memiliki komitmen dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW termasuk orang yang main-main / menyepelekan. (14:37 WIB)
  15. Manusia itu diciptakan Allah SWT untuk mengemban amanat, dan setiap satu amanat ditunggu oleh 10 amanat yang lainnya, 10 amanat akan ditunggu 100 amanat yang lainnya, sampai manusia itu mengatakan la haula wala. (14:40 WIB)
  16. Bertambahnya setiap amanat disebabkan dia bersungguh-sungguh sehingga letihlah dirinya, maka orang yang dekat dengan Allah SWT niscaya tidak akan di istirahatkan dirinya kecuali kelak akan istirahat di akhirat. (14:42 WIB)
  17. Tidurnya orang yang alim itu tidaklah sama denngan tidurnya orang awam, bahkan ibadahnya orang awam sekalipun tak dapat menandingi tidurnya orang alim. (14:43 WIB)
  18. Orang yang pergi menuntut ilmu itu pastilah akan diampuni dosanya, dan semua itu tergantung dari sangka seorang hamba kepada Tuhannya, dan apabila kamu tidak merasa maka hatimu adalah hati yang sakit. (14:50 WIB)
  19. Sebaik-baik sholawat adalah sholawat yang ada didalam bacaan sholat, perbanyaklah membacanya karena kelak sholawat ini juga mampu akan menjadi pengganti segala hutangmu yang ada didunia ini, baik hutang harta atau hutang jasa. (14:51 WIB)
  20. Apapun setiap membaca amalan yang tidak meyakininya termasuk orang yang meremehkan doa amalan tersebut disebabkan dangkalnya pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya. (14:54 WIB)
  21. Hasil dari ilmu itu adalah selalu mengingat apa yang disampaikan oleh mursyidnya. (14:55 WIB)
  22. Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang di ingat, dan ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak nanfaat. (14:56 WIB0
  23. Orang-orang yang berilmu itu selalu bertafakkur mengenai apa yang dijadikan Allah SWT, dan tafakkur sesaat ini lebih utama daripada ibadah 1000 tahun. (14:58 WIB)
  24. Bentuk kemurahan Allah SWT adalah memerintahkan manusia untuk sholat, dan sholat ini ibarat pembersih bagi orang yang beriman. (15:01 WIB)
  25. Manusia ini diciptakan cenderung kepada binatang ternak sifatnya, cari kerja, cari rejeki, makan, tidur, kawin. Kemudian apabila dipelihara akan menjadi binatang buas, seperti anjing yang menjulurkan lidah. (15:07 WIB)
  26. Barangsiapa yang tidak memenuhi panggilan apa yang telah di fardhukan oleh Allah SWT, maka dia termasuk orang yang sia-sia. (15:10 WIB)
  27. Barangsiapa yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT niscaya akan dicukupi dan diberikan rezeki yang berlimpah-limpah. (15:27 WIB)
  28. Kami tinggikan orang yang beriman satu derajat dari yang lainnya, maka kemuliaan ini termasuk kekayaan yang tidak pernah disadari oleh orang lain. (15:28 WIB)
  29. Semua itu didunia ini hanyalah sarana dan sebab, tetapi sejatinya semua itu adalah pemberian dari Allah SWT. (15:30 WIB)
  30. Apabila kamu menunaikan kewajiban Allah SWT, niscaya apa yang kamu doakan membuat Allah SWT malu apabila tidak mengabulkan. (15:30 WIB)
  31. Berjalanlah kamu karena Allah SWT, niscaya Allah SWT akan bersamamu. (15:31 WIB)
  32. Apabila kamu berahasia kepada Allah SWT niscaya Allah SWT akan memberikan rahasia kepadamu. (15:32 WIB)
  33. Rahasiakanlah kebaikanmu seperti halnya kamu merahasiakan keburukanmu. (15:34 WIB)
  34. Sesungguhnya umur yang panjang diberikan oleh Allah SWT agar manusia punya kesempatan bertaubat untuk menutupi segala dosa-dosanya, karena tidak ada pintu taubat lagi setelah datang kematian. (15:35 WIB)
  35. Orang yang baik itu selalu manfaat bagi orang lain. (15:38 WIB)
  36. Setiap apapun kegiatan yang tidak menghasilkan maka hendaknya dia melakukan kegiatan yang lainnya. (15:50 WIB)
  37. Ilmu itu diletakkan pada penyantun dan bagus akhlaqnya. (15:54 WIB)
  38. Orang yang beriman berarti teguh pendiriannya, teguh keyakinannya, tidak berubah. (15:56 WIB)
  39. Tekunilah segala sesuatu dengan keyakinan akan meraih sesuatu pasti akan mendapatkan sesuatu. Tetapi apabila sekedar tentu kamu juga akan mendapatkan hasil yang sekedar. (15:57 WIB)
  40. Sesungguhnya orang yang mati itu akan mendapatkan ampunan dari kebaikan anak keturunannya yang soleh dan soleha. (16:03 WIB)
  41. Orang yang durhaka adalah orang yang sedih apabila ditinggalkan dunia tetapi tidak sedih apabila ditinggalkan Allah SWT. (16:04 WIB)
  42. Orang yang fasik dan munafik tidak akan tahu akan jaminan dari Allah SWT, mereka berpikir bahwa dunia ini adalah jaminan. (16:05 WIB)
  43. Banggalah dengan Tuhan dan Rasulmu dalam menyampaikan kebaikan. (16:09 WIB)
  44. Beruntunglah manusia yang mendapatkan kenikmatan selama-lamanya, dan celakalah orang yang mendapatkan adzab selama-lamanya dari Allah SWT, dan Allah SWT yang memutuskan manusia itu mendapatkan nikmat atau adzab. (16:13 WIB)
  45. Manusia yang cinta dunia, didunia dia menyesal akan kerugiannya di akhirat kelak semakin menyesal lagi dibuatnya. (16:14 WIB)
  46. Orang yang bodoh itu selalu salah dalam ibadaha, dan tanda-tanda orang yang bodoh itu adalah tidak mau menerima nasehat, padahal agama itu adalah nasehat. (16:15 WIB)
  47. Kematian itu tidak perlu ditakuti selama kita membawa iman, yang kita takuti adalah apabila saat kita mati tidak mengingat Allah SWT. (16:33 WIB)
Kamis, 18 Juli 2019 0 komentar

5 Shalat Sunnah Berpahala Besar

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Shalat Tahajud (Shalat Malam) "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram, Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim no.1163, dari Abu Hurairah)
  2. Shalat Sunnah Rawatib "Barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka'at (sunnah rawatib) sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga." (HR. Muslim no.728)
  3. Shalat Witir "Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir." (HR. Bukhari no.998 dan Muslim no.751)
  4. Shalat Dhuha "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu Akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR. Muslim no.720)
  5. Shalat Isyroq "Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh." Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR. Tirmidzi no.586. Syaikh Al-Albani mnegatakan bahwa hadits ini hasan)
Jumat, 12 Juli 2019 0 komentar

9 Dzulkaidah 1440 H (12 Juli 2019)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Pentingnya kita menuntut ilmu adalah agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan mendapatkan ridho-Nya. (13:32 WIB)
  2. Tidak disebut orang yang beriman apabila dia tidak bermuhasabah menghitung amal, hitunglah amalanmu sebelum kamu dihitung oleh Allah SWT. (13:32 WIB)
  3. Apabila manusia bermuhasabah dan diketahui bahwa amalan dunianya lebih banyak dari akhiratnya maka menangislah dan meminta ampun kepada Allah SWT. (13:33 WIB)
  4. Banyaknya manusia menangis disebabkan ditinggalkan dunia, tapi sedikit yang menangis karena ditingal oleh Allah SWT. (13:33 WIB)
  5. Tanda-tanda penghuni surga adalah dia tidak sedih apabila ditinggalkan oleh dunia ini tetapi dia akan sedih apabila ditinggalkan oleh Allah SWT. (13:34 WIB)
  6. Tanda-tanda orang yang tentram hatinya adalah mereka yang selalu bertasbih kepada Allah SWT. (13:34 WIB)
  7. Niatkanlah setiap perbuatan kebaikan itu untuk orang lain, janganlah kamu berbuat baik tetapi hanya untuk dirimu sendiri. (13:40 WIB)
  8. Kita tidak bisa disebut orang yang baik apabila tidak berbuat baik kepada sesamanya, dan orang yang tidak berbuat baik kepada siapapun dia sesungguhnya juga tidak baik dihadapan Tuhannya. (13:40 WIB)
  9. Wahai manusia yang beriman jagalah dirimu, keluargamu, keturunanmu, akalmu, dan juga harta bendamu agar tidak terjerumus kedalam api neraka. (13:46 WIB)
  10. Syariat itu diletakkan dalam bentuk hukum, hukum itu memiliki batasan antara yang boleh dan tidak berdasarkan pedoman Al-Qur'an dan Hadits. (13:47 WIB)
  11. Bagaimana seseorang berdoa diterima oleh Allah SWT sedangkan dia tidak memperhatikan perbuatan anak dan istrinya, bisa jadi seorang suami taat beribadah tetapi si istri terjerumus dalam riba. (13:49 WIB)
  12. Bentuk ibadah itu harus diawali dengan komitmen yaitu bersyahadat, tetapi banyak dari mereka beribadah tetapi tidak mengetahui kedudukan syahadat. (13:49 WIB)
  13. Sesungguhnya orang yang bersyahadat dalam islam dia berjanji dan memiliki komitmen tanggung jawab terhadap apa yang menjadi ikrarnya. (13:50 WIB)
  14. Sesungguhnya ibadah yang kita lakukan ini adalah bentuk sebuah komitmen dan tanggung jawab kita terhadap syahadat. (13:51 WIB)
  15. Sesungguhnya bentuk syariat yang terpenuhi itu akan membentuk hakikat, maka mustahil manusia mengaku mempelajari hakikat tanpa menyempurnakan syariat. (13:52 WIB)
  16. Ibarat manusia itu seperti air, bisa berubah menjadi bermacam-macam tergantung jenis campurannya. (13:56 WIB)
  17. Hakikat orang yang selalu mendegar seruan Allah SWT adalah orang yang selalu mendatangi Allah SWT, dan yang menolak adalah akal yang ditunggangi oleh hawa nafsu, maka apabila akal menundukkan hawa nafsu, maka menjadi nafsu mutmainah, maka dia termasuk orang yang taat, dan itulah disebut hidayah. (14:00 WIB)
  18. Orang yang terhalang menuju kebaikan itu akalnya telah ditunggangi oleh hawa nafsu. (14:01 WIB)
  19. Sesungguhnya seruan Allah SWT itu tidaklah ada yang menuju keburukan, tetapi karena hawa nafsu dia membantah. (14:01 WIB)
  20. Ketahuilah hawa nafsu itu saat diciptakan oleh Allah SWT itu mebangkang, bahkan dibakar ribuan tahun di neraka sekalipun tetap tidak mau taat, maka diputuskan oleh Allah SWT bahwa dia akan begitu sampai hari kiamat. (14:03 WIB)
  21. Sesungguhnya hawa nafsu itu Allah SWT ciptakan sebagai mahluk yang tidak taat, buruknya lagi dia ada didalam hati manusia. (14:03 WIB)
  22. Hendaknya nafsu itu dikendalikan bukan dimusnahkan, karena bentuk nafsu yang dikendalikan oleh akal dapat membantu manusia untuk cepat menuju kepada Allah SWT. (14:04 WIB)
  23. Apapun bentuk senang yang melupakan Allah SWT adalah termasuk hawa nafsu, sedangkan kesenangan yang tidak melupakan Allah SWT adalah termasuk nafsu mutmainah. (14;05 WIB)
  24. Wahai orang-orang yang beriman masuklah kedalam islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah setan, karena sesungguhnya itu adalah musuhmu yang nyat. (14:07 WIB)
  25. Agar manusia itu bisa sempurna syariatnya adalah dengan selalu berpikir bagaimana mentaati Allah dan Rasul-Nya dan apakah waktuku besok masih ada atau tidak. (14:11 WIB)
  26. Tugas seorang penuntut ilmu atau murid itu selalu berpikir hari inilah hari ketentuanku, dan hari esok adalah hari perjumpaanku dengan Tuhanku. (14:12 WIB)
  27. Kejarlah dalam beribadah itu untuk berhusnul khotimah bukan amalannya atau fadilahnya. (14:13 WIB)
  28. Barangsiapa yang bertauhid kepada Allah SWT niscaya dia tidak akan masuk kedalam neraka, dan tidak masuk orang yang bertauhid apabila ada was-was didalam dirinya. (14:13 WIB)
  29. Seseorang yang menuju kepada Allah SWT itu pastilah berdzikir dan beribadah, karena apa yang menjadi kecintaan itu pasti setiap hari kita menyebutnya. (14:14 WIB)
  30. Jalan yang paling mudah adalah jalan kepada Allah SWT yaitu jalannya orang yang selalu berdzikir bukan jalan orang yang banyak mikir. (14:16 WIB)
  31. Allah SWT tidak menghendaki seseorang yang tidak menginginkan, Allah SWT sifatnya membuka dan sedia, barangsiapa yang menujunya maka dialah yang mendapatkan. (14:18 WIB)
  32. Sesuatu yang datang dari Allah SWT sesungguhnya tanda sebuah ujian, dan apa yang keluar dari tangan kita juga termasuk ujian Allah SWT, dan itulah tanda orang yang bersyukur. (14:24 WIB)
  33. Apa yang diberikan Allah SWT itu mustahil tidak ada, karena Allah SWT memiliki gudang dari segala bentuk perbendaharaan. (14:27 WIB)
  34. Berpikirlah bagaimana berbuat sesuatu yang dapat membuat senang Allah SWT dan Rasulullah SAW. (14:30 WIB)
  35. Orang yang rugi adalah orang yang selalu mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, tetapi apabila mencari keuntungan untuk diterima di sisi Allah SWT adalah orang yang beruntung. (14:31 WIB)
  36. Yang dilihat oleh Allah SWT bukanlah banyaknya dia beribadah dan pengikutnya, tetapi yang dilihat ketakwaannya. (14:35 WIB)
  37. Ilmu itu diletakkan pada rasa takut dan berharap kepada Allah SWT, selama tidak memiliki kedua rasa itu maka dia tidak termasuk orang yang berilmu. (14:36 WIB)
  38. ketahuilah Guru dari Sufyan Ats-Tsauri yang setiap hari beribadah didepan ka'bah bisa masuk neraka disebabkan hatinya ada kesombongan akan amal ibadahnya. (14:38 WIB)
  39. Sedikit saja ada rasa sombong yang ada didalam hatimu disebabkan banyaknya ibadah yang kau lakukan, maka gugurlah semua amalmu itu dan siap untuk dimasukkan neraka. (14:39 WIB)
  40. Maka setiap Waliyullah itu banyak yang meninggalkan manusia karena takut akan pujian yang dapat melupakan Allah SWT, dan dia memilih menyendiri beribadah siang dan malam ditambah melazimkan dzikir. (14:40 WIB)
  41. Banyaknya Waliyullah dalam beribadah dan mengamalkan kebaikan hanya untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT bukan untuk namanya agar diagungkan didunia ini. (14:41 WIB)
  42. Maka menangislah kamu kepada Tuhanmu setiap ada kesempatan mengingat dosamu, dan lupakanlah kegembiraanmu yang sesaat, niscaya Allah SWT akan menggantikan dengan kegembiraan dunia dan akhirat yang tidak akan pernah putus. (14:42 WIB)
  43. Orang dapat berbuat baik karena hidayah, dan termasuk orang yang beriman adalah mereka yang selalu berbuat kebaikan, dan mengetahui setiap kebaikan itu ada balasannya. (14:44 WIB)
  44. Sesungguhnya orang yang islam itu berbuat baik hanya karena terbatasi oleh hukum, sedangkan orang yang beriman berbuat baik karena mengetahui akan balasan dari Allah SWT. (14:45 WIB)
  45. Orang yang dapat mengendalikan hukum adalah orang yang pandai memegang hukum dan bisa meletakkan hukum. Sementara orang yang beribadah kebanyakan adalah orang yang terhimpit oleh hukum bukan karena sadar hukum. (14:46 WIB)
  46. Orang yang bodoh akan merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki, dia seperti halnya keledai yang berada di gilingan gandum, dia seperti bekerja kerasa padahal hanya berputar disitu saja. (14:50 WIB)
  47. Sesungguhnya bentuk adzab Allah SWT itu tidaklah selalu musibah, bencana, sakit tetapi tidak bisa berdzikir, tidak sholat, malas itu adalah bentuk adzab Allah SWT yang tidak disadarinya. (15:10 WIB)
  48. Seburuk-buruk manusia adalah mereka yang melupakan kematian, yang jadi masalah bukanlah kematiannya melainkan bekal apa yang hendak dibawa setelah kematiannya. (15:11 WIB)
  49. Barangsiapa yang selalu mengingat mati pasti beramal sholeh, dan barangsiapa yang beramal sholeh pasti dicukupkan rejekinya. (15:12 WIB)
  50. Kalian sangat sedih saat ditinggalkan kesenangan dunia dan harta, tetapi kalian tidak sedih saat ditinggal Tuhanmu bahkan lebih buruk lagi tidak pernah datang dihadapanmu. (15:13 WIB)
  51. Ingatlah terus akan kematian, karena kelak dihadapan Allah SWT akan ditanya 4 urusan yaitu umurmu, badanmu, ilmumu, dan rejekimu, apabila banyak dunianya maka dia termasuk orang yang bangkrut. (15:14 WIB)
  52. Janganlah ibadah itu hanya sebagai syarat, tetapi jadikanlah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. (15:15 WIB)
  53. Apabila kamu ingin setiap doamu dikabulkan oleh Allah SWT maka cukuplah untuk tidak membuat marah Allah SWT. (15:16 WIB)
  54. Janganlah kamu berhenti beribadah apabila dirimu tidak benar-benar letih, dan jangan tidur apabila tidak betul-betul kantuk, dan jangan makan apabila tidak betul-betul lapar, jangan selalu menuruti hawa nafsumu, itulah cara untuk menundukkan hawa nafsu. (15:17 WIB)
  55. Sesungguhnya tidaklah ada sesuatu yang haram itu bisa dihalalkan, karena keduanya itu memiliki hukum yang jelas. (15:20 WIB)
  56. Orang yang bodoh adalah orang yang merasa amalannya diterima, ibarat dia adalah sebuah gelas yang penuh, maka mustahil akan dapat di isi lagi. (15:33 WIB)
  57. Tinggikan ayat Allah SWT niscaya kamu akan ditinggikan kedudukanmu oleh Allah SWT, sedangkan janganlah meninggikan dunia niscaya kamu akan direndahkan oleh Allah SWT dan dunia ini akan memperbudakmu. (15:46 WIB)
  58. Persiapkanlah bekalmu untuk sebuah perjalanan yang panjang di akhriat, janganlah kamu terlena dengan nikmat dunia, karena nikmat dunia itu sangatlah dikit kelak yang banyak adalah nikmat di akhirat. (15:48 WIB)
  59. Kebanyakan manusia yang hidup ini tertidur mereka akan bangun apabila sudah didalam tidur. (15:49 WIB)
  60. Mustahil sesuatu yang bersih itu datang kepada yang kotor, maka lihatlah apa yang kamu makan dari sumber yang bersih atau yang kotor sehingga membuatmu susah beribadah, susah hadir di majelis ilmu. (16:07 WIB)
  61. Bentuk ilmu yang disampaikan secara berulang-ulang adalah tasbih walaupun orangnya tidaklah bertasbih. (16:22 WIB)

Sabtu, 06 Juli 2019 0 komentar

Manaqib Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Al-Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam atas pemimpin kita Nabi Muhammad, keluarga serta para sahabat.

Maka inilah. Kami telah mendapatkan kesempatan untuk dapat mengutip dan mencatat dari sekelumit manaqib al-Habib al-Arif billah Pengganti para salafush sholihin Abu Bakar bin Husein Assegaf. Adapun nasab beliau :

Al-Habib Abu Bakar bin Husein bin Abdullah bin Hasan bin Seggaf Assegaf sampai akhir nasab beliau yang suci dan terus bersambung sampai kepada pemimpin orang-orang dulu dan orang-orang akan datang, Nabi Muhmmad saw.

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf dilahirkan di kota Sewun di negri Hadramaut pada tahun 1309 H.

Ibu beliau bernama Sifaa' binti al-Habib Abdul Qadir bin Hasan bin Sholeh al-Bahr.

Di antara para guru beliau yang paling mulia Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf adalah : Al-Habib Al-Qutb Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf.

Dengan Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf inilah Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf membaca kitab Ihya' Ulumiddin dan Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf memberikan ijazah serta memerintahkan kepada Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf untuk mengajarkan kitab Ihya' setiap hari di rumah beliau.

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf juga banyak mempelajari kitab-kitab salaf dan menyambung hubungan berupa akhdzan, ijazatan dan ilbaasan dengan orang-orang sholeh yang hidup semasa dengan beliau.

Di antara mereka adalah : Al-Habib Abdullah bin Ali al-Haddad, Al-Habib Abdulah bin Muhsin Al-Aththas, Al-Habib Ahmad bin Muhsin Al-Haddar, Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, Al-Habib Alwi bin Muhammad bin Thohir Al-Haddad, Al-Habib Husein bin Muhammad bin Thohir Al-Haddad, Al-Habib Ja'far bin Syaikhon Assegaf dan orang-orang sholeh yang lain yang hidup semasa dengan Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf.

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf telah mengkhatamkan kitab Ihya' sebanyak empat puluh kali di rumahnya. Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf setiap tahun mengadakan jamuan yang besar untuk khataman kitab Ihya'

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf mempunyai akhlak yang terpuji, lemah lembut, berwajah berseri-seri, beliau selalu menanampakkan senyum dan penghormatan kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau, kecil atau besar, selalu menjauh dari kemasyhuran, senang menutup diri, cinta kepada orang-orang faqir dan miskin, selalu berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka lebih-lebih terhadap orang janda dan anak-anak yatim.

Jarangkali apabila beliau mendengar ada seseorang yang ditimpa kemelaratan, kesempitan atau sesuatu yang tidak disenangi melainkan beliau berusaha untuk membantunya dengan hartanya atau beliau mendatangi orang-orang kaya yang pemurah.
Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf telah menghabiskan umurnya dalam membantu orang-orang faqir dan miskin dan orang-orang yang berhajat, memberi jamuan untuk tamu, mengawinkan perempuan-perempuan dan mendamaikan dua orang yang bertikai.

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf selalu menganjurkan untuk senantiasa mengikuti perjalanan hidup para salafush sholihin, berakhlak seperti akhlak mereka, beliau selalu menyebut ucapan Al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam qashidahnya yang berbunyi :

والزم كتاب الله واتبع سنّة
 واقتد هداك الله بالأسلاف# 

Amalkan selalu Kitabullah, Sunnah dan 
ikutilah para salaf, pasti Allah akan memberi engkau petunjuk.

Dan beliau r.a, selalu menyebut ucapan Al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi yang menganjurkan kepada anak-anaknya untuk selalu berjalan di jalan para salaf : "Di antara hal-hal yang membuat hatiku senang adalah kalian selalu berjalan di jalan bapak-bapakku, keluargaku dan kakek-kakekku."

Al-Habib Al-Arif billah Husein bin Muhammad bin Al-Hadddad memuji Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf dalam sebagian surat menyurat beliau dengan ucapan beliau :

Kepada Al-Habib yang bercahaya yang dimasuki oleh huruf jar (tarikan dari Tuhan) sehingga beliau menjadi majrur (tertarik) dan mabrur (berbakti). Akan terpuji kesudahannya di hari kebangkitan dan penghalauan. Orang yang baik putra orang baik yaitu Abu Bakar bin Husein Assegaf,  mudah-mudahan Allah menjaga beliau sebagaimana Allah menjaga dzikir yang kokoh (al-Qur'an).

Juga tertulis dalam sebagian surat menyurat beliau :
Segala puji bagi Allah yang jika Ia menghendaki kebaikan kepada seseorang maka Ia akan memperkerjakannya (menyibukkannya) dalam jalan-jalan kebaikan. Sholawat serta salam atas pemimpin kita dan kekasih kita Muhammad yang mengajak kepada kebaikan dan atas keluarga dan para sahabatnya yang mengikuti dan bejalan di jalannya dan atas anak yang diberkahi yang di beri taufiq dalam setiap kebaikan, yaitu Al-Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf yang Allah menjadikannya sebagai satu simbol dari simbol-simbol kebaikan dan mudah-mudahan keselamatan yang banyak terlimpah kepada al-Habib ini. "Salam", sebagai Ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang. 

Sebelum Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf wafat, kira seperempat jam (15 menit), beliau memerintahkan kepada anak beliau al-Habib Husein untuk membawakan qashidah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Hadddad dan membacakannya di hadapan beliau, yaitu qashidah yang awalnya berbunyi :

إلاّ فقيرا لفضل الواحد الأحد
 مافي الوجود ولا في الكون من أحد#

Tidak ada sesuatu apapun yang ada di alam wujud ini 
melainkan ia butuh terhadap karunia Yang Maha Tunggal sampai akhir qashidah.

Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf wafat pada hari senin ketika subuh 27 Muharram pada tahun 1384 H dan dimakamkan pada waktu dhuha hari selasa.
Setelah Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf wafat, ditemukan di bawah bantal beliau tertulis dengan tulisan tangan beliau qashidah-qashidah ini :

أمسيتُ ضيفَ الله في دار البِلىتعفوا الملوك عند النّزول بسوحهم#وعلى الكريم كرامةُ الضّيفان كيف النّزول بساحة الرّحمن


Aku adalah tamu Allah di negri yang musnah, orang yang mulia tentu akan memuliayakan tamunya

Para raja itu memberikan maaf kepada orang-orang yang datang ke halaman mereka.
Bagaimana kiranya jika datang ke halaman Zat Yang Maha Penyayang ?

Tanggal wafat Al-Habib Al-Arif billah Abu Bakar bin Husein Assegaf terhitung dengan hisabul jumal dalam lafal :

( أبو بكر دعاه مولاه الى دار النّعيم مثواه ), ( أبو بكر ضيف رحيم )


Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat-Nya kepada beliau sebagaimana Ia memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang baik dan menempatkan beliau di negri untuk bertempat

Dengan selesai dan sempurnanya apa yang sudah kami inginkan dan yang kami tuju maka kami mohonkan kepada Allah swt agar memberikan anugrah-Nya kepada kami dan kepada yang hadir sebagaimana Allah memberikan anugrah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Sesungguhnya Ia kuasa atas segala yang Ia kehendaki dan Ia pantas untuk mengabulkan permohonan


0 komentar

Manaqib Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul, Jember)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul, Jember)

Setiap tahunnya pada tanggal 10 Syawal, manusia tumpah ruah di sepanjang jalan menuju Masjid Riyadus Shalihin, Tanggul, Jember. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru tanah air serta ada pula yang datang dari luar negeri untuk memperingati haul Al Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid, yang lebih akrab dengan sebutan Al Habib Sholeh Tanggul.

Beliau lahir di Korbah Ba Karman, Wadi ‘Amd, sebuah desa di Hadramaut, pada tahun 1313 H. ayah beliau, Al Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid terkenal dengan sebutan Al-Bakry Al-Hamid, seorang yang sholeh dan ulama yang sangat dicintai dan dihormati masyarakat manapun beliau berada. Ibundanya adalah seorang wanita Sholehah bernama ‘Aisyah, dari keluarga Al-Abud Ba Umar dari Masyaikh Al-‘Amudi. Beliau mulai mempelajari Al-Qur’an dari seorang guru yang bernama Asy-Syeikh Said Ba Mudhij, di Wadi ‘Amd, yang dikenal sebagai seorang yang sholeh yang tiada henti-hentinya berdzikir kepada Allah. Sedangkan ilmu fiqih dan tasawuf beliau pelajari dari ayah beliau sendiri Al-Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid.

Pada usia 26 tahun, bertepatan pada keenam tahun 1921 M, Al-Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut dan hijrah menuju Indonesia, beliau ditemani oleh Syeikh Fadli Sholeh Salim bin Ahmad Al-Asykariy. Sesampainya di Indonesia beliau singgah beberapa hari di Jakarta. Mendengar kedatangan Al-Habib Sholeh, sepupu beliau Al-Habib Muhsin bin Abdullah Al-Hamid, meminta Al-Habib Sholeh untuk singgah di kediamannya di kota Lumajang. Lalu Al-Habib Sholeh pun tinggal sementara di Lumajang. Setelah menetap beberapa waktu, kemudian beliau pindah ke Tanggul, Jember. Dan akhirnya beliau menetap di tanggul, hingga akhir hayat beliau.

Suatu ketika, datanglah ilham rabbaniyah kepada beliau untuk melakukan uzlah. Untuk mengasingkan diri dari gemerlap duniawi dan godaannya, menghadap dan bertawajjuh kepada kebesaran sang pencipta. Dalam khalwatnya, beliau senantiasa mengisi waktu-waktunya dengan membaca Al-Qur’an, bershalawat dan berdzikir mengagungkan asma Allah. Dan hal itu berlangsung selama lebih dari 3 tahun.

Dalam khalwatnya itu, sebagaimana diceritakan oleh sahabat terdekat Habib Sholeh semasa hidupnya dalam karangan yang ditulis oleh Habib Muhammad bin Hud Assegaf. Habib Sholeh menceritakan :
"Wahai anakku, ketika dalam khalwat aku merasakan ketenangan batin. Dimana aku banyak membaca Al-Qur'an dan kitab Dalailul Khoirot yang berisi sholawat dan salam kepada Sayyidis Sadad saw, aku bertemu Rasulullah saw yang memancarkan sinar dari wajahnya yang mulia."

Pada suatu saat dalam khalwatnya, sang guru besarnya, orang yang juga memiliki karamah, Al-Imam Al-Qutub Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, bagaikan kilat yang bersinar terang datang kepadanya. Sebuah pertanda, Habib Sholeh Al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah dan dipercaya menyandang Khilafah kenabian serta untuk menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.

Selanjutnya Al-Habib Abubakar mengajak beliau keluar dari khalwatnya, lalu memerintahkan Al-Habib Sholeh untuk datang ke kediamannya di kota Gresik. Sesampainya di rumah Al-Habib Abubakar, Al-Habib Sholeh diminta untuk mandi di jabiyah (kolam mandi khusus di kediaman Al-Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf, Gresik).


Setelah itu, sang guru memberinya mandat dan ijazah dengan memakaikan jubah imamah dan sorban hijau kepadanya dan mengatakan, "Ya Habib Sholeh, datang kepadaku Rasulullah SAW dan mengutusku untuk menyerahkan sorban hijau ini. Ini adalah pertanda kewalian quthb ( kutub ) atasku jatuh ke pundakmu," kata Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf.

Habib Sholeh saat itu merasa dirinya kecil dan belum pantas, maka beliau bertanya, "Pantas kah saya menerima anugerah Allah swt yang sedemikian besar ini ? Mampukah saya mengembannya?"
Dalam khalwatnya, beliau menangis terus, tidak pernah keluar dari kamarnya, dan minta petunjuk kepada Allah swt. Saat itu rumahnya masih sangat sederhana, terbuat dari bilik bambu. Padahal sudah banyak habib, saudara, orang-orang kaya, datang kepadanya untuk membongkar rumahnya, tapi beliau tidak pernah mau. Alasannya, "Jangan dibetulkan! Jangan diapa-apakan! Biarka saja, saya takut Rasulullah SAW tidak datang lagi ke tempat ini. Saya setiap hari berjamaah shalat lima waktu dengan Rasulullah SAW di rumah ini. Jangan dibongkar rumah ini."Khalwatnya itu berlangsung selama kurang lebih tujuh tahun. Hingga suatu saat beliau mendapat isyarat dari Rasulullah SAW agar menziarahinya di Madinah. Ketika beliau mengutarakan maksud dan tujuannya akan berangkat ke Baitullah di Makkah dan Madinah, banyak orang yang mau ikut.

Akhirnya, berangkatlah beliau ke Makkah. Saat itulah, Habib Muhammad bin Husein al-Hamid ( Labor, Pasar Minggu ) merenovasi rumahnya.
Ketika beliau pulang, tidak menunjukkan kemarahan. Saat ditanya oleh banyak orang, Habib Sholeh dengan tersenyum menjawab, "Sebelum rumah ini dibangun, saya telah diberi tahu oleh Rasulullah SAW, "Biarkan rumah itu dibangun." Sebuah pertanda, Habib Sholeh al-Hamid telah dipandang mampu mengemban amanah Nabi serta menebarkan kemanfaatan kepada umat manusia.

Mulai Dakwah
Dakwah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid kepada masyarakat sekitar, diawalinya dengan membangun mushala di tempat kediamannya. Habib Sholeh selalu mengisinya dengan kegiatan shalat berjemaah dan hizib Al-Qur'an antara magrib dan Isya di Mushala ini. Beliau juga menggelar pengajian-pengajian yang membahas hal-hal mana yang dilarang oleh agama dan mana yang diwajibkan agama, kepada masyarakat sekitar.

Setiap selesai shalat asar, beliau membacakan kitab An-Nashaihud Dinniyah, karangn Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, yang diraikannya kedalam bahasa keseharian masyarakat sekitar, yakni bahasa Madura.

Beberapa tahun kemudian, beliau mendapatkan hadiah sebidang tanah dari seorang Muhibbin-orang yang mencintai anak cucu keturunan Rasulullah saw, yakni H.Abdur Rasyid. tanah inilah lalu ia wakafkan. Di atas tanah inilah, beliau membangun masjid yang diberi nama Riyadus Shalihin. Di masjid ini kegiatan keagamaan semakin semarak. Kegiatan keagamaan, seperti shalat berjamaah, hizib Al-Qur'an, sreta pwmbacaan Ratib al-Haddad, rutin dibaca di antara magrib dan isya.

Dalam kesehariannya, beliau selalu melapangkan dada orang-orang yang sedang dalam kesusahan. Sering, bahkan, orang-orang yang sedang dililit hutang, beliau bantu untuk menyelesaikannya. Jika beliau melihat seorang gadis dan jejaka yang kawin, beliau dengan segera mencarikan pasangan hidup dengan terlebih dahulu menawarkan seorang calon. Apabila ada kecocokan di antara keduanya, segeralah mereka dinikahkan. Bahkan, sering Habib sholeh yang membantu biaya perkawinannya. Pernah pula, dalam waktu sehari beliau mendamaikan dua atau tiga orang yang bermusuhan.

Wasiat atau ajarannya yang paling terkenal :
"Hendaklah setiap kamu menjaga shalat lima waktu. Jangan pernah tinggalkan shalat Shubuh berjamaah. Muliakan dan berbuat baiklah kepada ke dua orang tua. Jadilah kamu sekalian sebagai rahmat bagi seluruh alam. Berbuat baik jangan pilih kasih, kepada siapapun dan dimanapun."

Dalam kehidupan kemasyarakatan, beliau juga terlibat sangat aktif. Antara lain, Habib Sholeh juga tercatat sebagai pemberi spirit dengan meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Islam Surabaya. Bahkan beliau tercatat sebagai penasihat Rumah Sakit. Beliau juga tercatat sebagai ketua takmir Masjid Jami yang didirikan di kota Jember yang pembangunannya juga dapat diselesaikan dalam waktu singkat berkat doa' dan keikut sertaannya dalam peletakan batu pertama.

Al-Habib Sholeh berdakwah kepada masyarakat sekitar dengan tak kenal lelah, beliau mengajak umat untuk selalu shalat berjama’ah dan tidak meninggalkannya. Antara magrib dan Isya beliau isi dengan membaca Al-Qur’an dan wirid-wirid. Selepas shalat ashar, beliau membaca kitab Nashaih Dinniyah, karya Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, yang beliau uraikan dengan bahasa Madura sebagai bahasa masyarakat setempat. Tujuannya agar masyarakat faham dengan apa yang beliau disampaikan. Berbagai aktivitas dakwahnya, antara lain beliau lakukan dengan mengadakan berbagai pengajian. Beliau dikenal karena akhlaknya yang begitu mulia, beliau tidak pernah menyakiti hati orang lain, bahkan beliau berusaha menyenangkan hati mereka, sampai-sampai beliau tidak pernah menolak permintaan orang. Seolah apa pun yang beliau miliki ingin beliau berikan kepada setiap orang yang membutuhkan. Beliau selalau melapangkan hati orang-orang yang sedang dalam kesusahan dan menyelesaikan masalah-masalah bagi orang yang mempunyai masalah. Keihklasan hati, akhlak serta keluhuran budi pekertinya membuat beliau sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat. Semua orang yang berada di dekatnya akan merasa nyaman. Bahkan setiap orang yang mengenal beliau akan merasa bahwa dialah orang yang akrab dengan sang habib ini. Ini karena perhatian beliau yang begitu besar terhadap semua orang yang ditemuinya. Beliau seorang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap faqir miskin, para janda dan anak yatim.

Rumah beliau tidak pernah sepi dari para tetamu yang datang, beliau sering mendapat kunjungan dari berbagai tokoh ulama, bahkan para pejabat tinggi Negara sekalipun. Mereka datang untuk bersilahturahmi sampai membahas berbagai permasalahan kehidupan. Al-Habib Sholeh melayani para tetamunya dengan penuh suka cita, siapa pun yang bertamu akan dijamu sebaik mungkin. Beliau menimba sendiri air sumur untuk keperluan mandi dan wudhu para tamunya. Al-habib Sholeh begitu hormat kapada tamunya, bahkan sebelum tamunya menikmati hidangan yang telah disediakan, beliau tak akan menyentuh hidangan itu. Beliau baru makan setelah hidangan itu disantap oleh para tamunya. Sebagaimana Sabda Rasul : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tamunya”.

Beliau selalu menasehatkan kepada para tamunya akan tiga hal, pertama, pentingnya menjalankan halat 5 waktu dan ancaman bagi siapa yang meninggalkannya,kedua, besarnya kedudukan orangtua dan kewajiban berbakti kepada keduanya, serta ancaman bagi siapa yang mendurhakainya, ketiga, pentingnya menjaga hubungan silahturahmi, beliau menegaskan bahwa orang yang menjaga hubungan silahturahmi dengan baik, maka Allah akan memanjangkan usianya, mempermudah urusannya dan memperbanyak rizqinya.

Derajat kewaliannya.
Kekaramahan dan derajat kewalian Habib sholeh bin Muhsin Al-Hamid telah mencapai tingkatan Qutub. Yakni, sebagai pemimpin dan pemuka bagi para pembesar aulia di masanya. Dalam konteks ini, berkata Habib Abdul Qadir bin Ahmad bin Abdurrahman Assegaf, "Habib Sholeh adalah orang yang doa'nya selalu terkabul dan orang yang sangat dicintai dan disegani."

Bahkan, salah seorang ahli waris keluarga Habib pernah mendengar salah seorang saleh yang dapat dipercaya bercerita kepadanya, ia pernah bermimpi melihat Habib Sholeh memegang tiang dari nur yang sinarnya berkilauan sampai ke langit. Lalu terdengar ucapan, "Sesungguhnya Habib Sholeh adalah orang yang Mujabud dakwah-doa'nya selalu mendapat ijabah."

Dikisahkan, suatu waktu beliau sedang berjalan bersama Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi, Kwitang Jakarta, dan beliau juga berkunjung ke kediaman Habib Ali di Bungur, Jakarta. Saat melintasi sebuah lapangan, beliau melihat banyak sekali orang berkumpul untuk melakukan shalat Istisqa ( Shalat minta hujan ), lantaran Jakarta saat itu dilanda kemarau panjang. Habib Sholeh Tanggul pun berkata, "Serahkan saja kepadaku, biar aku yang akan memohon hujan kepada Allah swt."

Tak lama kemudian, setelah Habib Sholeh menengadahkan tanganke langit, seraya membaca doa' meminta hujan, hujan pun turun.

Mengenai banyaknya kejadian seperti itu, dimana doa'nya selalu diijabah, Habib Al-Barokah Addai' ilallah Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi pernah bertanya kepada Habib Sholeh, "Wahai Habib Sholeh, engkau adalah orang doa'nya selalu terkabulkan dan engkau sangat dicintai Allah swt dan segala permohonanmu selalu dikabulkan." Maka Habib Sholeh pun menjawab, "Bagaimana tidak, sedangkan aku belum pernah melakukan hal yang membuat Allah swt murka-tidak pernah melanggar aturan Allah swt."

Suatu ketika ada orang bertanya, "ya Habib Sholeh, apa sih kelebihan ibadah Habib sehingga doa Habib cepat terkabul ?
Habib Sholeh menjawab, "Mau tahu rahasianya? Saya tidak pernah menaruh pispot di kepala saya."
Orang itu bertanya kembali, "Apa maksudnya, ya Habib ?"
"Jangan pernah pispot di kepala dalam beribadah; artinya, artinya, janganlah membangga-banggakan dunia yang pada akhirnya hanya akan membuat diri kita malu....pispot, walaupun terbuat dari emas murni yang terbaik di dunia dan bertatahkan intan berlian yang juga terbaik, kalau dibuat topi, tetap akan membuat malu.
Kalau orang membangga-banggakan diri bermodalkan dunianya, lihat saja, orang itu akan terjerembab oleh dunia. Karena amal orang itu dipamer-pamerin......," kata Habib Sholeh.
Selain itu katanya, "Jangan melakukan dosa syirik."

Adapun, mengenai kedermawanannya, tak seorangpun meragukannya. Bahkan beliau selalu memberikan apa yang ada di tangannya manakala ada seorang yang meminta atau bahkan memberi salah satu dari kedua pakaiannya. Berkata salah seorang ulama mengenainya, "Seandainya beliau tak memiliki apapun kecuali rohnya, ia pun akan menyerahkannya kepada yang memintanya."

Banyak yang meyakini, Habib Sholeh Tanggul adalah seorang wali yang dekat dengan Nabi Khidir. Karena itu pula beliau terkenal dermawan, seolah apapun yang beliau miliki ingin beliau berikan kepada setiap orang yang membutuhkan.

Membicarakan karamah Habib Sholeh tidak bisa lepas dari peristiwa yang mempertemukan dirinya dengan Nabi Khidir AS. Kala itu, layaknya pemuda keturunan Arab lainnya, orang masih memanggilnya Yik, kependekan dari kata Sayyid, yang artinya Tuan, sebuah gelar untuk keturunan Rasulullah.

Suatu ketika Yik Sholeh sedang menuju stasiun Kereta Api Tanggul yang letaknya memang dekat dengan rumahnya. Tiba-tiba datang seorang pengemis meminta uang. Sholeh yang sebenarnya membawa sepuluh rupiah menjawab tidak ada, karena hanya itu yang dimiliki. Pengemis itupun pergi, tetapi kemudian datang dan minta uang lagi. Karena dijawab tidak ada, ia pergi lagi, tetapi lalu datang untuk ketiga kalinya. Ketika didapati jawaban yang sama, orang itu berkata, “Yang sepuluh rupiah di saku kamu?” seketika Yik Sholeh meresakan ada yang aneh. Lalu ia menjabat tangan pengemis itu. Ketika berjabat tangan, jempol si pengemis terasa lembut seperti tak bertulang. Keadaan seperti itu, menurut beberapa kitab klasik, adalah cirri fisik nabi Khidir. Tangannya pun dipegang erat-erat oleh Yek Sholeh, sambil berkata, “Anda pasti Nabi Khidir, maka mohon doakan saya.” Sang pengemispun berdoa, lalu pergi sambil berpesan bahwa sebentar lagi akan datang seorang tamu. Tak lama kemudian, turun dari kereta api seorang yang berpakaian serba hitam dan meminta Yik Sholeh untuk menunjukkan rumah habib Sholeh. Karena di sekitar sana tidak ada yang nama Habib Sholeh, dijawab tidak ada. Karena orang itu menekankan ada, Yik Sholeh menjawab, “Di daerah sini tidak ada, tuan, nama Habib Sholeh, yang ada Sholeh, saya sendiri, “Kalau begitu andalah yang saya cari,” jawab orang itu lalu pergi, membuat Yik Sholeh tercengang.

Sejak itu, rumah Habib Sholeh selalu ramai dikunjungi oraang, mulai sekedar silaturrahmi, sampai minta berkah doa. Tidak hanya dari tanggul, tetapi juga luar Jawa bahkan luar negeri, seperti Belanda, Afrika, Cina, Malaysia, Singapura dan lain-lain. Mantan wakil Presiden Adam malik adalah satu dari sekian pejabat yang sering sowan kerumahnya. Satu bukti kemasyhuran beliau, jika Habib Sholeh ke Jakarta, menjemputnya bejibun, melebihi penjemputan Presiden,” ujar KH. Abdillah yang mengenal dengan baik Habib, menggambarkan.

KH.Ahmad Qusyairi bin Shiddiq adalah sahabat karib habib. Dulunya Habib Sholeh sering mengikuti pengajian KH. Ahmad Qusyairi di Tanggul, tetapi setelah tanda-tanda kewalian Habib mulai menampak, ganti KH. Qusyairi yang mengaji kepada Habib.

Menjelang wafat, KH. Qusyairi sowan kepada Habib. Tidak seperti biasa, kala itu sambutan Habib begitu hangat, sampai dipeluk erat-erat. Habib pun mnyembelih seekor kambing khusus menjamu sang teman karib. Disela-sela bercengkrama, Habib mengatakan bahwa itu terakhir kali yang ia lakukan. Ternyata beberapa hari kemudian KH. Qusyairi wafat di kediamannya di Pasuruan.

Tersebutlah seorang jenderal yang konon pernah mendapat hadiah pulpen dari Presiden AS D. Esenhower. Suatu ketika pulpen itu raib saat dibawa ajudannya kepasar (kecopetan). Karuan saja sang ajudan kalang kabut, sehingga disarankan oleh seorang kenalannya agar minta tolong ke Habib Sholeh.

Sampai di sana, Habib menyuruh mencari di Pasar Tanggul. Sekalipun aneh, dituruti saja, dan ternyata pulpen itu tidak ditemukan. Habib menyuruh lagi, lagi-lagi tidak ditemukan. Karena memaksa, Habib masuk kedalam kamarnya, dan tak lama kemudian keluar dengan menjulurkan sebuah Pulpen. “Apa seperti ini pulpen itu? Sang ajudan tertegun, karena ternyata itulah pulpen sang jenderal yang sudah pindah ke genggaman pencopet.

Nama Habib Sholeh kian terkenal dan harum. Kisah-kisah yang menuturkan karamah beliau tak terhitung. Tetapi perlu dicatat, karamah hanyalah suatu indikasi kewalian seseorang. Kelebihan itu dapat dicapai setelah melalui proses panjang yaitu pelaksanaan ajaran Islam secara Kaffah. Dan itu dilakukan secara konsekwen dan terus menerus (istiqamah), sampai dikatakan bahwa Istiqamah itu lebih mulia dari seribu karamah.

Tengok saja komitmen Habib terhadap nilai-nilai keislaman, termasuk keperduliannya terhadap fakir miskin, janda dan anak yatim, menjadi juru damai ketika ada perselisihan. Beliau dikenal karena akhlak mulianya, tidak pernah menyakiti hati orang lain, bahkan berusaha menyenangkan hati mereka, sampai-sampai dikenal tidak pernah permintaan orang. Siapapun yang bertamu akan dijamu sebaik mungkin. Habib Sholeh sering menimba sendiri air sumur untuk mandi dan wudu para tamunya.

Maka buah yang didapat, seperti ketika Habib Ahmad Al-Hamid pernah berkata kepada baliau, kenapa Allah selalu mengabulkan doanya. Habib Sholeh menjawab, “Bagaimana tidak? Sedangkan aku belum pernah melakukan hal yang membuat-Nya Murka.”

Dari Adam Malik hingga Alwi Shihab.
Pada saat Adam Malik ( mantan Menteri Luar Negeri ) menjabat sebagai Kepala Kantor Berita Antara; suatu saat lewat Lembaga yang dipimpinnya, beliau mengungkap keterlibatan Menlu Soebandrio, yang saat itu dikenal sebagai Tokoh berfaham ajara komunis. Karuan saja, berita-berita yang dimuat itu membuat Soebandrio dan jajarannya kalang kabut karena merasa terpojokkan. Ia marah besar.

Mendapat ancaman tersebut, Adam Malik pun berusaha mencari perlindungan. Maka datanglah ia kepada Habib Sholeh Al-Hamid di Tanggul, Jember. Disini Adam Malik menceritakan latar belakang persoalannya. Mendengar pengaduan itu, Habib Sholeh Tanggul hanya tersenyum. Beliau berkata : "Jangan takut terhadap ancamannya. Nanti kamu yang akan menggantikan kedudukannya."

Memang benar, ternyata tak lama berselang, setelah Soeharto menjabat Presiden, giliran Adam Malik yang menjabat menteri luar negeri. Apa yang pernah diucapkan Habib Sholeh Tanggul jadi kenyataan.

Kisah serupa terjadi sekitar 30 tahun yang lalu. Alwi Shihab mantan menteri luar negeri di era presiden K.H.Abdurrahman Wahid, pernah datang ke kediaman Habib Sholeh Tanggul. Pada masa itu, ia datang diantar oleh ayahandanya. Keperluannya mohon doa restu untuk belajar luar negeri. Tujuannya belajar ke Amerika di Harvard University.

Pada kesempatan itu, Alwi Shihab mengutarakan apa yang menjadi problemnya. Antara lain, ia tidak punya biaya yang cukup untuk mengurus visa dan paspor. Mendengar keluhan Alwi Shihab, Habib Sholeh Tanggul menyarankan agar Alwi Shihab mandi di ke dua sumur yang terdapat di sekitar kediamannya.

Alwi Shihab pun mandi mandi di ke dua sumur tersebut. Setelah itu, kepada Alwi Shihab, Habib Sholeh Tanggul menasehati agar ia datang ke Adam Malik yang saat itu menjabat Menlu. Kontan, Alwi Shihab mengatakan kekhatirannya. Ia rakyat biasa, bagaimana bisa bertemu dengan seorang menteri?

Memdengar keberatan Alwi Shohab, akhirnya Habib Sholeh menasehatinya agar tidak takut, seraya menyuruhnya supaya menemui Adam Malik dengan membawa surat darinya, "Bawa surat saya ini. Jangan takut pada Adam Malik, kelak kamu akan menjadi seperti Adam Malik." Kata Habib Sholeh Tanggul. Ternyata ujaran Habib Sholeh Tanggul kali ini pun telah menjadi sebuah kenyataan.

Wanita dari Swiss.

Suatu hari datanglah seorang wanita dari Swiss kepada Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid. Anehnya, sebelum datang menuju desa Tanggul, kediaman Hbib Sholeh, wanita tersebut lebih dulu bermimpi. Di dalam mimpinya ia diminta datang menemui sang Habib.

Tanpa banyak berpikir, si wanita pun menurut dan langsung terbang dari Swiss menuju Indonesia, ke Tanggul, sebuah tempat yang namanya asing baginya. Ternyata ia mempunyai persoalan rumit. Empat hari lagi ia akan menikah dengan seorang pria yang ia cintai. Tetapi malang, pria tersebut ternyata digaet oleh seorang perempuan jalang. Maka rencana pernikahan pun terancam batal.

Di tengah-tengah kegalauannya itulah, di suatu malam, ia bermimpi didatangi seseorang yang kemudianmemperkenalkan dirinya sebagai Habib Sholeh yang katanya beralamat di Tanggul, Jember, Indonesia. Kepadanya dikatakan, Habib Sholeh itu dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Itulah yang membuatnya penasaran dan ingin segera mencari tahu dan menemui seorang Habib seperti dimaksud dalam mimpinya.

Tak disangka, setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, ia pun tak mendapatkan kesulitan yang berarti. Setelah bertanya ke petugas bandara tentang siapa gerangan Habib Sholeh Tanggul, ternyata salah seorang di antara petugas ada yang tahu dan bersedia mengantarnya.

Di sana ia terkejut. Ternyata ia betul-betul melihat orang yang sama persis dengan yang dilihatnya dalam mimpi. Tak lain tak bukan, dialah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid. Pada saat itu kebetulan sedang banyak tamu. Setelah memperkenalkan diri, tak lama kemudian, ia dipersilahkan masuk dan berganti pakaian. Sebab ia orang Eropa yang biasa dengan pakaian bebas. Setelah itu, ia pun dipersilahkan mengutarakan maksud kedatangannya.

Tidak lama ia bertamu di kediaman Habib Sholeh. Sebab setelah itu, sang Habib menyuruhnya segera bertolak ke Swiss. Kepadanya dikatakan "Segeralah pulang ke Swiss. Nanti setibanya kamu disana, calon suamimu akan menangis di depan pintu rumahmu sambil mengakui kesalahannya dan memohon maaf kepadamu." Tanpa banyak tanya lagi, wanita malang itu pun segera bertolak menuju Swiss.

Lama tak terdengar kabar. Lalu beberapa bulan kemudian, wanita tersebut datang kembali. Kali ini dengan cerita yang berbeda. Ternyata apa yang dikatakan oleh Habib Sholeh kepadanya menjadi kenyataan. Kini ia telah hidup bahagia sebagai sepasang suami istri. Kepada Habib Sholeh ia berucap terima kasih. Dan ia pun menawarkan apa saja yang Habib Sholeh minta, ia akan mengabulkannya. Tetapi an waliyullah tak mengharapkan imbalan apapun, sebab ia menolong ikhlas karena Allah semata dan tak pilih kasih.

'Hanya saja, kalau boleh saya meminta." Ujar sang Habib, "dan tidak ada sama sekali paksaan......kalau kamu berkenan, aya meminta kamu memeluk islam." Dan, alhamdulillah, dengan penuh kesadaran serta keikhlasan, wanita tersebut beserta suaminya memeluk agama islam.

Pada suatu ketika seorang pecinta beliau bernama haji Abdurrasyid mewakafkan tanahnya. Selanjutnya di atas tanah wakaf ini dibangun sebuah masjid yang di beri nama Riyadhus Shalihin. Di masjid inilah yang menjadi pusat semua kegiatan dakwah beliau lakukan. Dan sepeninggal Al-Habib Sholeh kegiatan tersebut tetap dilanjutkan oleh keturunan beliau sampai saat ini.

Menjelang kewafatannya beliau sering mengatakan kepada keluarganya,” saya minta maaf, sebentar lagi saya akan pergi jauh. Yang rukun semuanya ya, kalau saya pergi jangan sampai ada permusuhan diantara kalian”.

Waliyullah yang selalu do’anya dikabul itu wafat pada hari ahad 9 Syawal 1396 H, bertepatan dengan tahun 1976 M dalam usia 83 tahun. Beliau meninggalkan 6 putra-putri, yaitu : Habib Abdullah , Habib Muhammad , Syarifah Nur, Syarifah Fatimah, Habib Ali, Syarifah Khadijah.

Ribuan manusia berbondong-bondong bertakziyah di kediaman beliau untuk memberikan penghormatan terakhir, jalan, lorong dan gang disekitar kediaman beliau penuh sesak oleh manusia yang datang. Shalat jenazah pun dilakukan secara bergiliran sebanyak tiga kali, karena tempat yang tersedia tidak mampu membendung luapan manusia yang datang. Jasad beliau dimakamkan disamping Masjid Riyadhus Shalihin, Tanggul, Jember, Jawa Timur.

Dalam surat takziyahnya seorang auliya panutan bani alawi saat ini, yang juga merupakan sahabat Al-Habib Sholeh Tanggul, Al-Imam Al-Habib Abdul Qadir bib Ahmad Assegaf (Jeddah-Saudi Arabia)” Al-Habib Sholeh telah meninggalkan kita, disaaat kita membutuhkan do’a, bimbingan dan perhatiannya, namun Allah telah berkehendak lain, Allah telah memilihkan beliau kenikmatan abadi di sisi-Nya bersama penghulu seluruh umat manusia, Rasulullah SAW”.

“Allohumma sholi ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan taghfiru bihaa dzunub watushlihu bihaal quluub watantholiqu bihaal ‘ushub wataliinu bihaa shu’ub wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa man ilaihi mansub.”

اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تغفر بها آلذنو بو تصلح بها آلقلو ب وتنطلق بها آلعصو بو تلين بها آلصعو ب وعلى آله وصحبه و من آليه منسوب

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad yang dengannya Engkau ampuni kami, Engkau perbaiki hati kami, menjadi lancar urat-urat kami, menjadi mudah segala kesulitan, juga kepada keluarganya dan para sahabatnya.

Sholawat ini dari al – Habib Sholeh bin Muhsin al – Hamid (Habib Sholeh Tanggul). “Beliau berkata ; sholawat ini dibaca 11 atau 41 kali dengan niat untuk memperoleh kemudahan dan terkabulnya semua hajat, insya Alloh akan mendapatkannya”. Kebanyakan orang yang meminta do’a kepada beliau, beliau memberikan sholawat ini.
0 komentar

Pulpen Sang Jendral (Karomah Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


Tersebutlah seorang jenderal yang konon pernah mendapat hadiah pulpen dari Presiden AS D. Esenhower. Suatu ketika pulpen itu raib saat dibawa ajudannya kepasar (kecopetan). Karuan saja sang ajudan kalang kabut kehilangan barang yang sangat dicintai oleh sang Jenderal dan takut mendapat hukuman, sehingga disarankan oleh seorang kenalannya agar minta tolong ke Habib Sholeh.

Sampai di sana, Habib menyuruhnya mencari ke pasar Tanggul. Sekalipun aneh, dituruti saja, dan ternyata pulpen itu tidak ditemukan. Habib menyuruh lagi, lagi-lagi tidak ditemukan. Karena memaksa, Habib masuk kedalam kamarnya, dan tak lama kemudian keluar dengan menjulurkan sebuah Pulpen. "Apa seperti ini pulpen itu? Sang ajudan tertegun, karena ternyata itulah pulpen sang jenderal yang dicopet sekarang sudah berada di tangan Habib Sholeh.

Nama Habib Sholeh kian terkenal dan harum. Kisah-kisah yang menuturkan karamah beliau tak terhitung. Tetapi perlu dicatat, karamah hanyalah suatu indikasi kewalian seseorang. Kelebihan itu dapat dicapai setelah melalui proses panjang yaitu pelaksanaan ajaran Islam secara Kaffah. Dan itu dilakukan secara konsekwen dan terus menerus (istiqamah), sampai dikatakan bahwa Istiqamah itu lebih mulia dari seribu karamah.

Tengok saja komitmen Habib terhadap nilai-nilai keislaman, termasuk kepeduliannya terhadap fakir miskin, janda dan anak yatim, menjadi juru damai ketika ada perselisihan. Beliau dikenal karena akhlak mulianya, tidak pernah menyakiti hati orang lain, bahkan berusaha menyenangkan hati mereka.

Sumber: http://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2016/09/karomah-habib-sholeh-pulpen-sang-jendral.html
0 komentar

Gallery Foto Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid (Tanggul, Jember)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


Dua Guru Besar Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid yaitu: Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf makamnya Masjid Jami' Gresik dan Al-Habib Husin bin Abdullah Al-Hamid Tuban makamnya di pegirian surabaya.
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid bersama cicitnya Habib Haidar bin Ahmad bin Abdullah bin Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid 
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid


Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid

Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid



Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid


Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid









Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid




Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid








 
;