Kamis, 28 Mei 2020 0 komentar

Pengajian 4 Syawal 1441 H (27 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Tanda-tanda matinya alam adalah fenomena dimana akhir-akhir ini banyak Alim dan 'Ulama besar yang diambil satu persatu oleh Allah SWT, baik yang di hadramaut maupun di Indonesia. Dan hendaknya kita mengikuti nasehat para Ahlul Bait yaitu mereka yang mengikuti Sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW, dan tidak lain semua yang telah difardhukan kepada manusia itu tidak lain untuk kepentingan dan manfaat bagi dirinya sendiri.

Sesungguhnya barangsiapa yang tidak sedih karena meninggalnya orang yang 'Alim maka dia termasuk orang yang munafik, karena tidak dijadikan seorang 'Ulama itu melainkan sebagai pelita dalam kehidupan ini, maka saat diambilnya seorang 'Ulama maka padamlah cahaya petunjuk pada negara tersebut sehingga berpotensi untuk menuju kesesatan karena tidak ada lagi yang dijadikan rujukan dalam urusan agama, dan semakin gila kecintaannya terhadap dunia.

Ketahuilah umut yang bertambah ini celaka apabila tidak menambah kebaikan, dan sadarilah kebaikan yang kamu lakukan itu belum tentu baik, maka harus diketahui yang disebut kebaikan itu adalah berdasarkan petunjuk dari Allah SWT.

Mengawali bulan Syawal ini, mari kita awali dengan diri yang kembali fitri, dan dia harus memiliki konsekuensi menjaga amal ibadahnya, apakah menjadi bagus atau buruk, bukan selesai bulan ramadhan kemudian merasa bebas dan selesai apa yang dijaganya selama bulan ramadhan.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Qs.Al-Ankabut: 45)
Ketahuilah sholat itu dapat menjagamu dari perbuatan keji, tetapi hendaknya ayat ini juga berpegang pada ayat

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(Qs.Al-Ahzab: 56)

Kalimat ini menandakan amal yang kita perbuat semua ini berkaitan dengan Nabi Muhammad, berkaitan dengan cucu-cucunya yang datang ke negara ini menyebarkan ilmu Allah SWT, tanpa mereka kita tidak akan mengenal Allah SWT, sejatinya kita ini hanyalah orang yang memakan jasa-jasa kebaikan mereka. Waktu mereka habis untuk ibadah, menulis kitab dan semata hanya untuk umat bukan untuk dirinya, seperti halnya datu-datuknya Nabi Muhammad SAW.

Jadi apabila kita betul-betul sholat itu diperbaiki niscaya tidak akan ada perbuatan mungkar dan keji itu, karena manusia itu wajib mengaku dirinya dhalim, jahil / bodoh, lalu diberikan oleh Allah SWT petunjuk yaitu dengan cara mendirikan sholat dan membelanjakan sebagian hartanya di jalan Allah SWT seperti halnya yang telah tercantum di surat muqadimah ayat-ayat awal surat Al-Baqoroh.

Banyaknya manusia hanya sholat tetapi tidak membelanjakan hartanya untuk dijalan Allah SWT, sedangkan ada juga yang sibuk beramal sholeh tetapi tidak sholat, sehingga tertolaklah segala amal kebaikannya.

Assholatu 'imaduddin
Faman aqomaha waqod aqomaddin
Faman tarokaha waqod hadamaddin
Sholat itu tiang agama 
Barang siapa sholatnya baik maka baiklah semua amalnya
Barang siapa sholatnya jelek maka jelek lah semua amalnya

Hendaknya kita bermuhasabah dalam amal, penundaan sholat apalagi kehilangan sholat ini berarti manusia dengan sengaja mengulur dan menunda kebaikan dan rejeki dari Allah SWT. dan ketahuilah segala aspek kebaikan yang dikurangi pada diri manusia hakikatnya karena dia telah menunda-nunda sholatnya.

Sebaiknya manusia itu terbagi 3 hal dalam melaksanakan sholat, yaitu mereka yang sudah bersiap untuk sholat sebelum adzan berkumandang, sedangkan yang kedua adalah mereka yang baru mengambil wudhu saat adzan telah berkumandang, lalu yang terakhir adalah mereka yang menunda-nunda, maka orang yang terakhir inilah yang celaka, sehingga diambillah keberkahan dalam kehidupannya.

Keburukan manusia dalam segala aspek kehidupannya disebabkan dia meremehkan panggilan seruan sholat dari Tuhannya, maka dalam momen bulan syawal ini marilah kita memperbaiki segala aspek ibadah kita, sehingga Allah SWT juga akan memberikan dan menambahkan kebaikan pada setiap aspek kehidupan kita.

Manusia yang menunda sholat kehidupannya akan gersang, dicabut semua segala kenikmatannya, lalu akal mereka juga menjadi tidak teguh dan terombang-ambing, maka Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid Tanggul ketika berceramah selalu memperingatkan perihal sholat, yaitu periksa sholatmu, tepati janjimu dalam melaksanakan sholat, hadirkan ruhmu saat melaksanakan sholat sehingga terhapuslah kekejian dalam kehidupanmu, dan karena sholat inilah penentu amal kebaikanmu diterima atau tidak, dan dia akan merusak amal-amal diluar sholat.

Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, karena doa Ibu kandungmu itu lebih utama dan lebih mustajab dari 70 wali yang qutub, lalu doa dari mertuamu, senangkanlah hatinya dan berikanlah sesuatu yang kamu mampu membelikannya. Kuatnya seseorang duduk berjam-jam dengan Waliyullah tetapi buruk hubungannya dengan orang tuanya ternyata apabila diselidiki karena buruknya sholat. Maka mintalah restu kepada Ibumu, Ibumu, Ibumu baru Bapakmu untuk memperbaiki urusan dunia, sedangkan untuk ruhanimu didiklah batinmu, siapa yang bisa mendidik batinmu yaitu mursyidmu yang akan membuatmu taat kepada kedua orang tuamu.

Ketahuilah apabila ibumu tidak meridhoimu maka akan hilanglah segalah keberkahan dalam urusanmu, dan kamu akan terhalang segala urusanmu karena prioritas orang tuamu itu sangat berkaitan dengan Tuhanmu, merekalah wakil dari Tuhanmu untuk dirimu hinakanlah dirimu dihadapan ibumu niscaya kamu akan menghadap Tuhanmu dengan kehinaan sebagai hamba, namun apabila kamu keras terhadap ibumu maka Allah SWT juga akan keras terhadapmu.

Segala kebaikanmu akan tertolak, dan segala ilmu yang kamu dapatkan itu tidak akan kamu pahami disebabkan kamu masih belum bisa menjadi anak yang sholeh, padahal urusan ilmu itu bukanlah perkara kamu banyak mengetahuinya tetapi bagaimana kamu menjadi orang yang manfaat dan itulah tanda anak yang sholeh sehingga bisa menjadi amal jariyah bagi orang tuanya. Maka berbuatlah amal kebaikan selalu diatas namakan untuk orang tuamu sehingga kebaikannya tidak akan terputus meskipun telah meninggal. Dan anak yang sholeh itu pasti hartanya bagus, dan akan lari kepada perihal yang baik, sehingga segala aspek, lingkungannya juga akan bagus.

Orang yang dicabut berkahnya, orang yang bercerai rumah tangganya dan porak poranda kehidupannya rata-rata mereka ini meninggalkan sholat ashar, karena barangsiapa yang sengaja meninggalkan sholat ashar dia seperti halnya orang yang rela keluarga dan perniagaannya dirampas. Tetapi ada juga mereka yang sudah sholat tetapi tetap porak poranda kehidupannya, ternyata dia terkena urusan riba'.

Lalu ada manusia banyak yang kehidupannya buruk walaupun sudah sholat, hatinya gelisah dalam setiap waktu, maka perbaikilah akhiratmu niscaya Allah SWT akan memperbaiki kehidupan duniamu.

Abu Mawahib Asy-Syadzili berkata: "Ibadah yang dibarengi dengan cinta terhadap dunia, hanya akan menyibukkan hati dan melelahkan anggota badan, ibadah yang demikian itu walaupun tampak kelihatannya banyak, sesungguhnya sedikit, hanya menjalankannya terlihat banyak namun seperti patung yang tidak bernyawa.".

Letakkanlah segala urusanmu ini pada tempatnya masing-masing, kerjakanlah duniamu dengan sungguh-sungguh dan tempatnya, tetapi saat kamu menghadap Tuhanmu janganlah kamu bawa kondisimu pada dunia dan semua angan-anganmu itu kepada Allah SWT. Walaupun begitu kamu banyak yang mendatangkan urusan dunia pada urusan akhiratmu secara tidak kamu sadari, karena sangat kuatnya angan-anganmu itu terbentuk dalam hatimu, maka pisahkanlah kedua hal yang berbeda itu. Ibarat perbedaannya seperti halnya langit dan bumi mustahil akan menjadi satu kecuali kiamat, maka manusia yang menyatukan kedua hal tersebut ibarat hidupnya telah terjadi kiamat karena mencampurkan dua hal tersebut.

Pisahkanlah urusan dunia dan akhirat terutama bagi para penuntut ilmu, jangan dicampur seperti halnya seorang Alim Ulama' pernah berkata: "Setiap murid yang tidak menjalankan 3 perkara dia adalah pendusta, 1 Wajib meninggalkan harta benda dan kesenangan (Zuhud), 2 Sedikit makan (sering puasa sunnah), 3 Sedikit tidurnya". Ketiga hal tersebut wajib dilakukan bagi seorang murid yang menginginkan ilmu tauhid.

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

Artinya: Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
(Az-Zariyat: 50)

Sesungguhnya Nabi Muhammad itu selalu memberikan nasehat kepada manusia untuk selalu kembali kepada Allah SWT, kemudian dikuatkan lagi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
(Al-Ahzab: 70)

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Artinya: niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
(Al-Ahzab:71)

Nabi Sulaiman bersadba kepada putranya: "Wahai anakku jangan kamu tinggalkan bangun malam, sesungguhnya meninggalkan sholat malam itu akan menjadikanmu fakir miskin kelak di hari kiamat".

Dalam kitab Futuhat Al-Makkiyah Tulisan Syeikh Ibnu Arrabi berkata:
Sujud itu terbagi dua yaitu sujud keseluruhan yaitu sujudnya qalbu, sedangkan sujud sebagian adalah sujudnya wajah.

Sholat itu adalah ibadah yang bentuknya pengabdian, kuatnya rukun dalam sholat itu adalah sujud, ada yang memperlama sujudnya, ada yang memperlama rukunya, ada yang memperlama berdirinya, ini semua adalah metode agar mengetahui berdiri itu menghadap siapa, kemudian ruku' ini untuk siapa, kemudian sujud ini rendahnya didalam diri ini untuk siapa, jika kamu hanya mengetahui dengan fungsi akal maka hanya sebatas olahraga, tetapi dengan hakikat kamu akan mengetahui tentang kejujuran dirimu, maka apabila mereka yang telah mengetahui tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya mereka sholat seperti halnya pencuri.

Sholat apabila terbatas hanya gerakan badan maka hanya sebatas olahraga, tetapi apabila penyerahan hati maka ini adalah pengakuan total bahwa ini adalah hak Allah SWT bukan hak hamba, maka janganlah dicuri dengan memasukkan unsur sholat ini untuk kepentingan hak hamba, maka apabila manusia mengetahui ruku'nya bagus niscaya dia tidak akan salah dalam setiap aspek kehidupannya, sholat itu pembentukan dari akhlaq kepada Allah SWT. Jika sholat ini benar-benar mengetahui akhalq bagaimana ruku' dan sujud kepada Allah SWT niscaya saat diluar sholat pasti akhlaqmu akan menjadi bagus. Kemudian ditambahkan lagi oleh Nabi Muhammad "Subbuhun qudusun wamalaikatu war ruh" 3x dalam sujud. Dan tentu kita harus mengetahui dan memahami apa yang kita baca bukan menghafalkannya, ketahuilah ini adalah tasbih malaikat, dimana semua malaikat yang sujud dan ruku' mereka semua membaca itu, sehingga kamu berbuat itu seperti halnya  seorang malaikat yang tanpa tendensi dalam menyembah Tuhannya, dan menyadari dirinya adalah seorang hamba. Jika kamu tidak ingin sampai pada kekhusyukan itu maka selamanya kamu hanyalah sebagai orang yang melaksanakan sholat tanpa ada tanggung jawab didalamnya.

Sesungguhnya dalam sholat ini dapat menetralisir manusia agar menjadi hamba yang sejati, alami dalam perbuatannya, apabila tidak didasari hati yang khusyuk maka justru akan mendatangkan penyakit, sholatnya hanya agar disanjung manusia dan dianggap sebagai orang yang ahli ibadah, inilah ibadahnya orang yang munafik. Tetapi apabila manusia itu nurani yang keluar, qolbunya yang sujud niscaya semua badannya akan sujud, apabila badanmu saja yang sujud niscaya hatimu akan kemana-mana karena memiliki tujuan yang lain, sehingg kamu menjadi orang yang pamrih kepada Tuhanmu mau melaksanakan apabila ada imbalannya.

Ada manusia yang sudah sholat tetapi kenapa dia tidak mendapatkan petunjuk, karena hatinya telah dibutakan disebabkan dia tidak mengetahui dia berhadapan dengan siapa, karena hatinya hanya menghadap apa yang menjadi angan-angan kosongnya, hati yang selalu menyamping mana mungkin dapat menghadap Tuhannya sehingga jauh dari petunjuk.

Ingatlah kelak yang akan dihisab adalah perihal sholat, dan orang yang sholat telah sampai pada kejujuran hati niscaya dia tidak akan memandang terhadap dunia, dan sholat ini adalah kunci dalam memperbaiki segala urusanmu, kunci kesehatan, kunci keselematan dan menghilangkan bebanmu, rindumu selain kepada Allah SWT dihapuskan, penyakit-penyakit hati dan cinta kepada dunia juga dihapus, melesat hatimu terbang tinggi sampai ke Arsy sehingga kamu merasakan nikmatnya didalam sholat.

Selama kamu dalam riyadhoh sholat maka fokuslah untuk memperbaiki ruku' dan sujudmu niscaya sholatmu perlahan-lahan akan menjadi baik. Dan disanalah cahaya-cahaya orang sholeh berkumpul sehingga kelak saat kamu mendapatkan sedikit saja cahaya dari mereka yang bertebaran seperti bintang-bintang niscaya kamu akan menjadi khusyuk, hilanglah segala apa yang kamu inginkan didalam hatimu melainkan hanya nikmat dengan Tuhanmu karena sifat malaikat sudah ada didalam hatimu.

Orang yang sholatnya khusyuk dalam urusan dunianya dia akan cerdas akalnya, karena cahaya yang memancar dari hatinya akan sampai kepada akalnya, sehingga mempunyai inisiatif, kreatif, cepat dan tepat dalam melaksanakan segala urusan, sedangkan mereka yang tidak memperhatikan urusan sujud dan ruku'nya niscaya akan krisis identitasnya, akan lambat urusannya, sedikit ide dan akalnya.

Periksalaha orang-orang yang cerdas ini, karena mereka memiliki ilmu laduni yang Allah SWT mengajarkan hati mereka disebabkan karena sholatnya, karena sholat ini adalah bahasa-bahasa Allah SWT kepada hambanya. Maka sempurnakanlah ruku' dan sujudmu jangan terburu-buru.

Maka didalam sholatnya hendaknya diketahui Allah menaruh 4 Asma'nya yaitu Ya Sami', Ya 'Alim, Ya Khabbir, Ya Mubbin. Diketahui dan sadar orang beriman bahwa dalam sholatnya Allah SWT Maha Mendengar atas apa yang ada didalam hati kita, kemudian Allah SWT mengetahui bahwa segala perbuatanmu, sholatmu seperti apa, begitu juga dalam Al-Khabir kelak akan dijelaskan dalam setiap perbuatanmu itu, dan akan ditetapkan dalam sifat Al-Mubbin bahwa kamu adalah seorang hamba yang seperti di Khabarkan.

Banyak manusia itu selalu menginginkan keuntungan, tetapi sebatas keuntungan didunia saja walaupun akhiratnya bangkrut dia tidak memperdulikannya, maka inilah yang disebut manusia yang tertipu, matanya telah tertipu akan kesenangan-kesenangan dunia.

Maka janganlah kamu tergesa-gesa dalam melaksanakan sholat, melainkan carilah bagaimana kekhusyukan dan menghadirkan Allah SWT didalam sholatmu.
 
;