Minggu, 06 Oktober 2024 0 komentar

Kumpulan Maqola Habib Ahmad bin Umar bin Smith

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Tidak ada yang seperti ilmu sama sekali, pergilah kepadanya dan datangilah, dalam majelis ilmu terdapat rahasia, denganya Dosa kita digugurkan. Barang siapa yang menuntut ilmu akan beruntung, mencapai tingkatan yang tak terturunkan. Rezeqi mendatanginya (orang yang berilmu) mudah, walau kelaparan meliputi manusia, dan ilmu perisai/benteng yang kuat dari kejelekan yang datang menyerang, bagi pencarinya dengan niat yang tidak bercampur dengan sesuatu, wahai dia yang bodoh akan kedudukannya, dengarlah tak ada yang sepertinya (ilmu), tak ada dan tidak ada, jika kau menginginkan keberuntungan darinya dan memberikan rezeki kepadamu, maka jadilah, bergegaslah dipagi hari seperti burung gagak, dan bersahabatlah seperti kucing, lalu bersabarlah seperti halnya anjing, itulah syarat bagi keberhasilanmu/kesuksesanmu, tuntutlah ilmu pada pagi dan sore hari, pada malam hari dan petang dan fajar, sesungguhnya didalam ilmu itu segala kebaikan dan cahaya, didalamnya kau akan mengenal tuhanmu, dan dengan mengulang-ngulangnya dan berlapang dada engkau akan mengenal segala sesuatu
0 komentar

Kumpulan Maqola Imam Syafi'i

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً، تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتِهِ، وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ، فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ، حَيَاةُ الْفَتَى وَاللَّهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى، إِذَا لَمْ يَكُونَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ

    Man lam yadzuq dzullat ta'allumi saa'atan, tajarra'a dzullal jahli thuula hayaatihi, waman faatuhut ta'limu waqta syabaabihi, fakabbirhu 'alaihi arba'an liwafaatihi, hayaatul fata wallaahi bil 'ilmi wattuqo, idzaa lam yakunaa laa i'tibaaro ladzaatihi.
    Barang siapa yang tidak mencicipi rendahnya berguru walau sebentar, maka ia akan menelan kehinaan kebodohan sepanjang hidupnya. Dan barang siapa yang terlewatkan darinya belajar di waktu mudanya, maka bertakbirlah empat kali untuk kematiannya. Kehidupan seorang pemuda, demi Allah, adalah dengan ilmu dan ketakwaan. Jika keduanya tidak ada, maka tidak ada penghargaan untuk dirinya.
Kamis, 12 September 2024 0 komentar

Do'a Sholat Fajar

بسم الله الرّحمن الرّحيم

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ لآ إِلٰهَ إِلاَّ الله أَسْتَغْفِرُ الله

SUBHANALLAHI WA BIHAMDIH, SUBHANALLAHIL 'AZHIM, 'ADADA KHALQIH, WA RIDHA NAFSIH, WA ZINATA 'ARSYIH, WA MIDADA KALIMATIH. LA ILAHA ILLALLAH, ASTAGHFIRULLAH.
Mahasuci Allah dan dengan segala pujian-Nya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung sebanyak makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan-Nya, seberat Arsy-Nya, dan sebanyak tinta yang dapat digunakan untuk menulis kalimat-kalimat-Nya. Tiada tuhan selain Allah, aku memohon ampun kepada Allah.

Fadhilahnya:
  1. Insya Allah hutang-hutang akan lunas / deras rezeqinya,
  2. Dirindukan Surga

Dibaca 100x setelah sholat fajar
Sabtu, 07 September 2024 0 komentar

Do'a Sayyidina Ali Zainal Abidin

بسم الله الرّحمن الرّحيم

اللّٰهُمَّ إِذَا أَسَأْتُ إِلَى النَّاسِ فَامْنَحْنِي شَجَاعَةَ الْإِعْتِذَارُ وَإِذَا أَسَاءَ إِلَى النَّاسِ فَامْنَحْنِي شَجَاعَةَ الْعَفْوِ

Allaahumma Izaa Asa'tu Ilan-naasi Famnahnii Syajaa'atal I'tidzar Wa Idzaa Asaa-a Ilan- naasi Famnahnii Syajaa'atal 'Afwi.
Ya Allah, kalau aku bersalah pada manusia berikanlah kepadaku keberanian untuk meminta maaf kepadanya, dan apabila orang lain bersalah kepadaku berikanlah kepadaku kebesaran untuk memaafkannya".
Kamis, 29 Agustus 2024 0 komentar

Ceramah Hadratus Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan Singapore Kitab Tajul Hikmah 1 (20 Juli 2014)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Pengajian Kitab Tajul Hikmah
Majelis Ta'lim Almunawwarah Singapore
Oleh: Hadratus Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan


Rabu, 28 Agustus 2024 0 komentar

Nasehat Keduapuluhlima: Penutup Dan Doa

بسم الله الرّحمن الرّحيم

أَيُّهَا الْوَلَدُ، إِنِّيْ كَتَبْتُ فِيْ هٰذَا الْفَصْلِ مُلْتَمِسَاتِكَ فَيَنْبَغِى لَكَ أَنْ تَعْمَلَ بِهَا وَلَا تَنْسَانِيْ فِيْهِ مِنْ أَنْ تَذْكُرَنِيْ فِيْ صَالِحِ دُعَائِكَ، وَأَمَّا الدُّعَاءُ الَّذِيْ سَأَلْتَ مِنِّيْ فَاطْلُبْهُ مِنْ دَعَوَاتِ الصِّحَاحِ وَاقْرَأْ هٰذَا الدُّعَاءَ فِيْ جَمِيْعِ أَوْقَاتِكَ خُصُوْصًا أَعْقَابَ صَلَوَاتِكَ

Wahai anakku, sesungguhnya aku menuliskan fasal ini sesuai permintaanmu, maka selayaknya bagimu untuk mengamalkannya dan janganlah kamu melupakanku untuk menyebutku dalam doa-doa baikmu. Adapun doa yang kamu minta dariku maka carilah dari doa-doa yang shahih dan bacalah doa ini di seluruh waktumu, terkhusus seusai kamu melaksanakan sholat.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ النِّعْمَةِ تَمَامَهَا وَمِنَ الْعِصْمَةِ دَوَامَهَا وَمِنَ الرَّحْمَةِ شُمُوْلَهَا وَمِنَ الْعَافِيَةِ حُصُوْلَهَا وَمِنَ الْعَيْشِ أَرْغَدَهُ وَمِنَ الْعُمْرِ أَسْعَدَهُ وَمِنَ الْإِحْسَانِ أَتَمَّهُ وَمِنَ الْإِنْعَامِ أَعَمَّهُ وَمِنَ الْفَضْلِ أَعْذَبَهُ وَمِنَ اللُّطْفِ أَنْفَعَهُ

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pada-Mu nikmat yang sempurna, penjagaan yang langgeng, rahmat yang menyeluruh, kesehatan yang tercapai, kehidupan yang paling makmur, umur yang paling membahagiakan, kebaikan yang paling sempurna, anugerah yang paling nikmat, dan kelembutan (keramahan) yang paling bermanfaat.

اَللّٰهُمَّ كُنْ لَنَا وَلَا تَكُنْ عَلَيْنَا

Ya Allah, jadilah Engkau sebagai pemberi manfaat bagi kamu dan jangan Engkau jadi sebagai pemberi madharat pada kami.

اَللّٰهُمَّ اخْتِمْ بِالسَّعَادَةِ آجَالَنَا وَحَقِّقْ بِالزِّيَادَةِ آمَالَنَا وَاقْرِنْ بِالْعَافِيَةِ غُدُوَّنَا وَآصَالَنَا وَاجْعَلْ اِلٰى رَحْمَتِكَ مَصِيْرَنَا وَمَآلَنَا وَاصْبُبْ سِجَالَ عَفْوِكَ عَلٰى ذُنُوْبِنَا وَمُنَّ عَلَيْنَا بِإِصْلَاحِ عُيُوْبِنَا وَاجْعَلِ التَّقْوٰى زَادَنَا وَفِيْ دِيْنِكَ اِجْتِهَادَنَا وَعَلَيْكَ تَوَكُّلَنَا وَاعْتِمَادَنَا

Ya Allah, akhirilah ajal kami dengan kebahagiaan, wujudkanlah keinginan (pengharapan) kami dengan semakin bertambah, temanilah pagi dan sore kami dengan kesehatan, jadikanlah tempat kembali dan tempat akhir kami pada rahmat-Mu, tuangkanlah timba-timba (berisi) pengampunan-Mu atas dosa-dosa kamu, anugerahilah kami dengan memperbaiki cela-cela (aib-aib) kami, jadikahlah takwa sebagai bekal kami, (jadikanlah) perjuangan kami di dalam agama-Mu, dan (jadikanlah) tawakkal dan ketergantungan kami hanya kepada-Mu.

اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْنَا عَلٰى نَهْجِ الْإِسْتِقَامَةِ وَأَعِذْنَا فِى الدُّنْيَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَخَفِّفْ عَنَّا ثِقَلَ الْأَوْزَارِ وَارْزُقْنَا عَيْشَةَ الْأَبْرَارِ وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا فِيْ هٰذِهِ الدَّارِ وَفِيْ تِلْكَ الدَّارِ وَاصْرِفْ عَنَّا شَرَّ الْأَشْرَارِ وَكَيْدَ الْفُجَّارِ وَاعْتِقْ رِقَابَنَا وَرِقَابَ آبَائِنَا وِأُمَّهَاتِنَا وَإِخْوَانِنَا وَأَخَوَاتِنَا وَمَشَايِخِنَا مِنَ النَّارِ، بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا كَرِيْمُ يَا سَتَّارُ يَا خَالِقَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، خَلِّصْنَا مِنْ هَمِّ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَالنَّارِ، يَا عَلِيْمُ يَا جَبَّارُ يَا اللّٰهُ يَا اللّٰهُ يَا اللّٰهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيَا أَوَّلَ الْأَوَّلِيْنَ وَيَا أٰخِرَ الْأٰخِرِيْنَ وَيَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَتِيْنِ وَيَا رَاحِمَ الْمَسَاكِيْنِ وَيَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Ya Allah, tetapkanlah (teguhkanlah) kami pada jalan yang lurus, lindungilah kami di dunia dari perkara-perkara yang dapat menyebabkan penyesalan di hari kiamat, ringankanlah kami dari dosa-dosa yang berat, berilah kami rizki seperti penghidupan orang-orang yang berbuat baik, cukupkanlah kami dari sesuatu yang menyusahkan kami di rumah ini (dunia) dan di rumah sana (akhirat), singkirkanlah dari kami keburukan orang-orang yang berbuat buruk dan tipu daya orang-orang jahat, merdekakanlah diri kami, diri ayah-ayah-ayah kami, ibu-ibu kami, saudara-saudara laki-laki kami, saudara-saudara wanita kami, dan guru-guru kami dari neraka, dengan rahmat-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Mulia, Wahai Dzat Yang Maha Pengampun, Wahai Dzat Yang Maha Pemurah, Wahai Dzat Yang Maha Menutupi Cela, Wahai Pencipta malam dan siang. Bebaskanlah (selamatkanlah) kami dari kesusahan dunia, siksa kubur, dan siksa neraka, Wahai Dzat Yang Maha Pengetahui, Wahai Dzat Yang Maha Perkasa, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, dengan rahmat-Mu, Wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang pengasih, Wahai Dzat Yang Awal dari semua yang awal, Wahai Dzat Yang Akhir dari semua yang akhir, Wahai Dzat Yang Memiliki Kekuatan lagi Maha Kokoh, Wahai Dzat Yang Pengasih kepada orang-orang miskin, Wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang pengasih. Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang berbuat dhalim (aniaya). Dan semoga Allah melimpahkan rahmat ta'dhim kepada Baginda Kami, Nabi Muhammad dan seluruh keluarga serta sahabat Beliau. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam.
0 komentar

Nasehat Keduapuluhempat: Kerjakan Empat Perkara

بسم الله الرّحمن الرّحيم

فَالأَوَّلُ - أَنْ تَجْعَلَ مُعَامَلَتَكَ مَعَ اللّٰهِ تَعَالٰى بِحَيْثُ لَوْ عَامَلَ مَعَكَ بِهَا عَبْدُكَ تَرْضٰى بِهَا مِنْهُ وَلَا يَضِيْقُ خَاطِرُكَ عَلَيْهِ وَلَا تَغْضَبُ، وَالَّذِيْ لَا تَرْضٰى لِنَفْسِكَ مِنْ عَبْدِكَ الْمَجَازِيِّ فَلَا تَرْضٰى أَيْضًا لِلّٰهِ تَعَالٰى وَهُوَ سَيِّدُكَ الْحَقِيْقِيُّ

[Yang pertama] hendaklah kamu menjadikan hubunganmu dengan Allah Yang Maha Luhur, seperti jika kamu berhubungan dengan hambamu (bawahanmu), kamu ridlo padanya karena hubungan itu, hatimu tidak terbesit suram terhadapnya (tidak kecewa), dan kamu tidak marah. Sesuatu yang dirimu tidak ridlo dari hambamu (bawahanmu) yang bersifat majaz (1) maka kamu juga tidak ridlo (jika itu diperbuat sama) terhadap Allah Yang Maha Luhur, sedangkan Dia adalah Tuanmu (Majikanmu) yang hakiki.

    Catatan (1) :

وَالثَّانِى - كُلَّمَا عَمِلْتَ بِالنَّاسِ اِجْعَلْهُ كَمَا تَرْضٰى لِنَفْسِكَ مِنْهُمْ لِأَنَّهُ لَا يَكْمُلُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتّٰى يُحِبَّ لِسَائِرِ النَّاسِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

    Bersifat majaz maksudnya adalah hanya sebuah majaz saja, sekedar sebagai asumsi, kiasan, dan perbandingan, bukan yang hamba atau bawahan yang sebenarnya.

[Kedua] setiap kali kamu memperlakukan manusia, maka jadikanlah itu sebagaimana kamu bisa ridlo terhadap dirimu sendiri dari mereka, karena sesungguhnya tidaklah sempurna iman seorang hamba sehingga ia mencintai semua manusia sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

وَالثَّالِثُ - إِذَا قَرَأْتَ الْعِلْمَ أَوْ طَالَعْتَهُ يَنْبَغِى أَنْ يَكُوْنَ عِلْمُكَ يُصْلِحُ قَلْبَكَ وَيُزَكِّى نَفْسَكَ كَمَا لَوْ عَلِمْتَ أَنَّ عُمْرَكَ مَا يَبْقَى غَيْرَ أُسْبُوْعٍ فَبِالضَّرُوْرَةِ لَا تَشْتَغِلُ فِيْهَا بِعِلْمِ الْفِقْهِ وَالْأَخْلَاقِ وَالْأُصُوْلِ وَالْكَلَامِ وَأَمْثَالِهَا، لِأَنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذِهِ الْعُلُوْمَ لَا تُغْنِيْكَ بَلْ تَشْتَغِلُ بِمُرَاقَبَةِ الْقَلْبِ وَمَعْرِفَةِ صِفَاتِ النَّفْسِ وَالْإِعْرَاضِ عَنْ عَلَائِقِ الدُّنْيَا وَتُزَكِّي نَفْسَكَ عَنِ الْأَخْلَاقِ الذَّمِيْمَةِ وَتَشْتَغِلُ بِمَحَبَّةِ اللّٰهِ تَعَالٰى وَعِبَادَتِهِ وَالْإِتِّصَافِ بِالْأَوْصَافِ الْحَسَنَةِ وَلَا يَمُرُّ عَلٰى عَبْدٍ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ إِلَّا يُمْكِنُ أَنْ يَكُوْنَ مَوْتُهُ فِيْهِ

[Ketiga] ketika kamu mempelajari dan menelaah ilmu, maka selayaknya ilmumu dapat memperbaiki hatimu dan mensucikan dirimu, sebagaimana jika kamu mengetahui bahwa umurmu tidaklah tersisa kecuali hanya seminggu. Maka karena terpaksa, kamu tidak akan tersibukkan di dalamnya dengan ilmu fiqih, akhlaq, ushul fiqih, kalam, dan sebagainya. Karena kamu mengetahui bahwa ilmu-ilmu ini tidak akan memberi manfaat bagimu, tetapi kamu sibuk meneliti hati, mengetahui sifat-sifat diri, dan berpaling dari keterikatan dunia. Kamu harus mensucikan dirimu dari akhlaq yang tercela dan tersibukkan dengan cinta pada Allah Yang Maha Luhur, beribadah kepada-Nya, dan menyifati diri dengan sifat-sifat yang baik. Tidaklah lewat sehari semacam pada seorang hamba kecuali mungkin saja kematiannya ada di dalam hari itu.

أَيُّهَا الْوَلَدُ، إِسْمَعْ مِنِّيْ كَلَامًا أٰخَرَ وَتَفَكَّرْ فِيْهِ حَتّٰى تَجِدَ خَلَاصًا : لَوْ أَنَّكَ أُخْبِرْتَ أَنَّ السُّلْطَانَ بَعْدَ أُسْبُوْعٍ يَجِيْئُكَ زَائِرًا، فَأَنَا أَعْلَمُ أَنَّكَ فِيْ تِلْكَ الْمُدَّةِ لَا تَشْتَغِلُ إِلَّا بِإِصْلَاحِ مَا عَلِمْتَ أَنَّ نَظْرَ السُّلْطَانِ سَيَقَعُ عَلَيْهِ مِنَ الثِّيَابِ وَالْبَدَنِ وَالدَّارِ وَالْفِرَاشِ وَغَيْرِهَا، وَالْآنَ تَفَكَّرْ إِلٰى مَا أَشَرْتُ بِهِ فَإِنَّكَ فَهِمٌ، وَالْكَلَامُ الْفَرْدُ يَكْفِى الكَيِّسَ، قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : إِنَّ اللّٰهَ لَا يَنْظُرُ إِلٰى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلٰى أَعْمَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلٰى قُلُوْبِكُمْ وَنِيَاتِكُمْ، وَإِنْ أَرَدْتَ عِلْمَ أَحْوَالِ الْقَلْبِ فَانْظُرْ إِلَى الْإِحْيَاءِ وَغَيْرِهِ مِنْ مُصَنَّفَاتِيْ، وَهٰذَا الْعِلْمُ فَرْضُ عَيْنٍ وَغَيْرُهُ فَرْضُ كِفَايَةٍ، إِلَّا مِقْدَارَ مَا يُؤَدَّى بِهِ فَرَائِضُ اللّٰهِ تَعَالٰى وَهُوَ يُوَفِّقُكَ حَتّٰى تُحَصِّلَهُ

Wahai anakku, dengarkanlah perkataanku yang lain dan berpikirlah di dalamlah sampai kamu menemukan kebebasan (keselamatan) : Jika kamu diberitahu bahwa seorang penguasa akan datang mengunjungimu setelah satu minggu, maka aku tahu bahwa dalam masa itu kamu tidak akan tersibukkan kecuali untuk memperbaiki sesuatu yang kamu ketahui, bahwa pandangan penguasa itu akan terjatuh (terfokus) pada sesuatu itu, baik pakaian, badan, rumah, tempat tidur, dan lainnya. Sekarang, berpikirlah pada sesuatu yang telah aku isyaratkan karena kamu sudah paham. Satu ungkapan kata sudah mencukupi bagi orang yang cerdas. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk fisik kalian, tidak pada amal-amal perbuatan kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan niat kalian". Apabila kamu ingin mengetahui ahwal (keadaan) hati maka lihatlah pada Kitab Ihya Ulumiddin dan lainnya yang termasuk karya-karyaku. Ilmu ini (hukumnya) adalah fardlu ain dan selainnya adalah fardlu kifayah, kecuali sekedar ilmu untuk dapat mengerjakan kewajiban-kewajiban dari Allah Yang Maha Luhur dan Dialah yang memberikanmu pertolongan sehingga kamu dapat menghasilkannya (mencapainya).

وَالرَّابِعُ - أَلَّا تَجْمَعَ مِنَ الدُّنْيَا أَكْثَرَ مِنْ كِفَايَةِ سَنَةٍ، كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يُعِدُّ ذٰلِكَ لِبَعْضِ حُجُرَاتِهِ وَقَالَ : اللّٰهُمَّ اجْعَلْ قُوْتَ آلِ مُحَمَّدٍ كَفَافًا، وَلَمْ يَكُنْ يُعِدُّ ذٰلِكَ لِكُلِّ حُجُرَاتِهِ بَلْ كَانَ يُعِدُّهُ لِمَنْ عَلِمَ أَنَّ فِيْ قَلْبِهَا ضَعْفًا، وَأَمَّا مَنْ كَانَتْ صَاحِبَةَ يَقِيْنٍ فَمَا كَانَ يُعِدُّ لَهَا أَكْثَرَ مِنْ قُوْتِ يَوْمٍ أَوْ نِصْفٍ

[Keempat] Kamu seharusnya tidak mengumpulkan dunia lebih banyak daripada (melebihi) kecukupan dalam masa setahun. Sebagaimana Rasulullah SAW menyiapkan kebutuhan setahun itu bagi sebagian istri-istri Beliau. Beliau berdoa, "Ya Allah, jadikanlah kebutuhan makanan pokok keluarga (Nabi) Muhammad tercukupi". Beliau tidak menyiapkan itu (kebutuhan pokok selama setahun) bagi setiap istri-istri Beliau, tetapi menyiapkannya bagi istri yang diketahui bahwa di dalam hatinya masih lemah. Adapun istri yang memiliki keyakinan (kuat) maka Beliau tidak menyiapkannya lebih banyak daripada (melebihi) kebutuhan pokok sehari atau setengah hari.
 
;