Jumat, 05 Juli 2019 0 komentar

2 Dzulkaidah 1440 H (5 Juli 2019)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Iblis itu selalu membisikkan kepada manusia untuk lupa akan urusan akhirat, sehingga manusia selalu sibuk dengan urusan dunia. (13:33 WIB)
  2. Manusia itu terkadang terlalu cinta kepada dirinya sendiri, dan cinta juga terhadap dunia (anak, istri, kekayaan, jabatan). (13:39 WIB)
  3. Kerakusan seseorang itu tidak akan bisa berhenti sampai mati, maka orang yang ahli dunia dia akan memburu kekayaan dan kesenangan, setelah mendapatkan kekayaan dia akan mengejar kekuasaan, sedangkan orang yang Ahli akhirat dia akan rakus dengan ilmu agar dapat mengenal Allah SWT. (13:41 WIB)
  4. Orang muslim adalah orang yang menyelamatkan kaum muslimin dari gangguan lisan dan tangannya, orang mukmin adalah orang yang dipercaya oleh orang lain atas darah dan harta mereka, dan orang yang berhijrah adalah orang yang menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. (13:49 WIB)
  5. Janganlah kamu memandang orang lain jelek, sedangakan kamu merasa dirimu sangat baik maka kamu termasuk orang yang tidak mengenal diri. (13:51 WIB)
  6. Tidaklah disebut orang yang baik, orang yang tidak pernah berbuat baik. Maka orang yang baik adalah orang yang berbuat baik dan diakui oleh orang lain dia orang baik karena kebaikannya. (13:52 WIB)
  7. Manusia itu memiliki iman yang tidak mungkin stabil, maka seorang penuntut ilmu itu hendaknya mengetahui akan perubahan hatinya. (13:55 WIB)
  8. Iman yang berbolak balik ini senantiasa harus dilatih, bahkan seorang Waliyullah tidak terlepas dari dosa dan kelengahan, yang membedakan adalah seorang Waliyullah apabila diketahui ada noda dia segera membersihkannya. (13:56 WIB)
  9. Sesungguhnya kedudukan islam itu adalah tempat lahan amal bukanlah lahan ilmu, sedangkan lahan ilmu itu terletak pada kedudukan iman. (14:00 WIB)
  10. Orang yang berilmu itu mengerjakan sesuatu tidaklah memandang sesuatu itu berdasarkan pahala tetapi dia mencari ridho Allah SWT. (14:00 WIB)
  11. Janganlah kamu merasa lulus dalam menuntut ilmu akhirat sehingga setiap waktu sampai mati kamu akan terus memburu ilmu dan menambahkan amal kebaikan. (14:03 WIB)
  12. Barangsiapa yang tidak menundukkan hawa nafsunya, maka hawa nafsunya akan berkembang menuntunnya kepada keserakahan sampai akhir hayatnya. (14:03 WIB)
  13. Sesungguhnya manusia yang senantiasa memburu amal maka dia akan terjerumus kepada sifat pamer dan sombong. Sedangkan orang yang berilmu senantiasa diam menyembunyikan ilmunya dan diketahui oleh orang-orang yang sama-sama berilmunya. (14:04 WIB)
  14. Rasulullah SAW bersabda: "Pandangan seseorang kepada saudaranya dengan pandangan rindu lebih baik daripada dia beritikaf setahun di masjidku ini." (14:07 WIB)
  15. Seorang yang bertakwa itu saling merindukan satu sama lain sesama orang yang bertakwa, dia akan rindu berkumpul dengan orang yang selalu memberikan nasehat-nasehatnya. (14:08 WIB)
  16. Rindukanlah orang yang selalu mengingatkan kepada ketakwaan, dan tidak disebut sahabat yang tidak saling menasehati. (14:09 WIB)
  17. Setiap manusia yang selalu rindu kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW niscaya dia akan banyak dirindukan oleh manusia. (14:10 WIB)
  18. Sesungguhnya Allah SWT sudah bersumpah didalam Surat At-Taubah bahwa tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang fasik meskipun orang tersebut mengaji puluhan tahun dia tidak akan mampu memahami ilmu disebabkan telah dikunci hatinya oleh Allah SWT. (14:13 WIB)
  19. Janganlah kamu menjadi sombong dengan meremehkan dan merendahkan orang lain niscaya akan jatuh martabatmu. (14:14 WIB)
  20. Orang yang mengaji itu untuk mencari bekal di akhirat bukan mencari dunia, apabila kamu mencari dunia keluarlah dari pengajian kemudian bermuamalah. (14:15 WIB)
  21. Sesungguhnya seorang Guru itu sudah mengingatkan berkali-kali tentang kejahatan dunia, agar muridnya tidak termakan akan kejahatan dunia, tetapi kebanyakan dari mereka justru mendatangi kejahatan itu. (14:19 WIB)
  22. I'tikaf itu mempunyai syarat yaitu tidak mempunyai tanggung jawab terhadap keluargamu, seperti halnya orang yang berhaji tidak akan sah apabila masih memiliki tanggungan keluarga yang ditinggalkan apalagi berhutang. (14:20 WIB)
  23. Yang pertama itu hendaknya mengaji, lalu mengkaji, kemudian diuji, mendapatkan biji (nilai), barulah manusia itu akan mendapatkan aji (kemuliaan), barulah manusia itu layak berangkat haji. (14:24 WIB)
  24. Barangsiapa yang bertambah amal ibadahnya tetapi tidak menambahkan ilmunya maka dia akan semakin jauh dan tersesat dari Allah SWT, dan akan dihamburkan seperti debu yang berterbangan. (14:28 WIB)
  25. Sedikit amal tetapi dengan pengetahuan ilmu itu lebih utama daripada banyak amal tetapi sedikit ilmunya. (14:30 WIB)
  26. Tiada suatu perumpamaan yang mampu menggambarkan keadaan seorang mukmin yang meninggal dunia melainkan seperti bayi yang keluar dari ibunya, dari kegelapan rahim menuju dunia yang terang. (14:32 WIB)
  27. Jika kamu merasa rezekimu susah maka ber-istighfarlah kepada Allah SWT, karena sesungguhnya dosa-dosa itu dapat menyumbat rezeki yang akan turun kepadamu. Maka sesungguhnya istighfar itu hukumnya wajib. (14:38 WIB)
  28. Mintalah ampunan kepada Allah SWT niscaya apabila kamu sudah diampuni maka rahmat Allah SWT kepadamu akan turun, maka berbuat baiklah terus menerus hanya untuk menutupi semua dosa-dosamu. (14:40 WIB)
  29. Barangsiapa seorang suami istri meninggalkan sholat dan berkumpul maka dia di ibaratkan seperti memeluk batang api neraka. (15:11 WIB)
  30. Sesungguhnya perceraian sebuah rumah tangga itu kebanyakan disebabkan keduanya sering meninggalkan sholat dan memakan harta riba. (15:13 WIB)
  31. Barangsiapa yang menyolati jenazah orang kafir dia termasuk orang yang kafir, dan orang kafir adalah orang yang meninggalkan sholat walaupun dia mengaku islam. (15:17 WIB)
  32. Segala tempat yang tidak suci digunakan untuk sholat maka tidak sah sholatnya walaupun itu bersih, karena bersih belum tentu suci, dan suci itu pasti bersih. (15:25 WIB)
  33. Barangsiapa yang memakan sedikit saja barang haram maka bersiaplah untuk setiap inci tubuhnya akan bermaksiat kepada Allah SWT. (15:35 WIB)
  34. Sesungguhnya kelak manusia akan celaka akibat lisannya, maka apa yang sudah terucap mustahil akan ditarik lagi, maka kita ikuti para orang sholeh terdahulu dalam berucap. (15:40 WIB)
  35. Orang yang takwa itu adalah orang yang selamat lidahnya, basah mulutnya untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT dan senantias menasehati. (15:41 WIB)
  36. Barang yang kotor itu tidak akan mendekat kepada sesuatu yang bersih, maka mustahil orang yang makan riba itu dapat mendekat kepada seorang ulama. (15:50 WIB)
  37. Akan jatuh martabat seorang waliyullah yang keramat sekalipun apabila dia berdampingan dengan ulama, bahkan memajang fotonya dirumah, maka hilanglah sepertiga imannya. (15:52 WIB)
  38. Aku lebih bangga muridku mengajar walau satu huruf ali daripada menjadi orang kaya yang tidak mampu memahami ilmu, lebih buruk lagi sudah miskin tidak paham ilmu juga. (16:03 WIB)
  39. Barangsiapa yang naik haji menggunakan harta yang haram dia ibarat seperti anjing yang naik haji. (16:07 WIB)
  40. Sesungguhnya orang yang bangkrut di akhirat adalah orang yang memiliki hutang di dunia. (16:10 WIB)
  41. Walaupun rumah kamu sewa / kos dan kecil itu lebih kaya daripada orang yang rumahnya besar tapi punya hutang. (16:11 WIB)
  42. Wajib seorang manusia itu mengaku dirinya dhalim, dan meminta ampun kepada Allah SWT, kemudian dia meng-istighfari istighfarnya dan mentaubati taubatnya. (16:14 WIB)
  43. Setiap hamba yang selalu dipandang oleh Allah SWT dia akan meninggalkan segala sesuatu yang tidak ada apa-apanya, dia akan disibukkan dengan segala sesuatu yang mengingat Allah SWT, dan saat manusia berat dalam melakukan ibadah maka memang dia tidak mendapatkan pandangan dari Allah SWT. (16:22 WIB)
  44. Banyaknya manusia berhujah akan kesibukkannya sehingga tidak bisa mendapatkan apa yang dicintai Allah SWT dan justru mendapatkan kemarahan Allah SWT, itulah orang yang tidak mendapatkan pandangan dari Allah SWT. (16:25 WIB)
  45. Orang yang rajin dalam menuju kepada Allah SWT disebabkan dia mendapatkan pandangan dari Allah SWT sehingga dia disibukkan pandangannya untuk selalu menuju kepada Allah SWT. (16:26 WIB)
  46. Beribadahlah bukan karena sesuatu atau mengharapkan sesuatu tetapi beribadahlah agar dirimu dipandang oleh Allah dan Rasul-Nya. (16:27 WIB)
  47. Sungguh sia-sia dan merugi orang yang beribadah tetapi tidak mendapatkan pandangan dari Allah dan Rasul-Nya. (16:28 WIB)
0 komentar

Foto Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus



Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Al-Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus Saat Mudanya


0 komentar

Super Tawadhu'nya Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Sesungguhnya para Waliyullah ini tidaklah memandang pandangan manusia, melainkan dia hanya memandang kepada Allah SWT.

Banyak orang yang memujinya tidak membuatnya senang, banyak yang menghinanya juga tidak membuatnya marah. Karena mereka mengetahui hakikat kemuliaan itu berasal dari Tuhannya.

Walaupun ilmu mereka sangat luas, tidak jarang dari mereka enggan untuk dihormati, dimuliakan atau dicium tangannya.

Salah satunya sebuah kisah dari Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus, guru dari Habib Umar bin Hafidz, yang juga ayah dari Habib Ali bin Ja'far Batu Pahat - Malaysia.

Beliau memang dikenal sebagai seorang yang tawadhu', saking tawadhu'nya beliau setiap orang yang berhasil mencium tangan beliau pasti akan dicium balik tangannya oleh Habib Ja'far, siapapun dan dimanapun.

Sampai suatu ketika ada seorang muhibbin yang datang kerumah beliau untuk meminta berkah dan doa. Saat hendak berpamitan pulang ia mencium tangan Habib Ja'far dan kemudian seketika Habib Ja'far hendak menarik balik tangannya untuk dicium.

Seketika orang itu kaget bukan main dan segera menarik tangannya, tetapi Habib Ja'far tetap berusaha untuk meminta tangannya, akhirnya ia kabur dan lari menjauh dari rumah Habib Ja'far.

Maka Habib Ja'far marah besar, beliau menyuruh murid-muridnya untuk mencari orang itu, akhirnya orang itu berhasil ditemukan dan dirayu untuk kembali dan menuruti permintaan beliau.

Sambil menangis ia terpaksa memberikan tangannya untuk dicium Habib Ja'far, sehingga kemarahan beliau akhirnya baru bisa mereda setelah itu.

Maka marilah kita untuk selalu bersikap rendah hati walaupun memiliki segudang ilmu, seperti halnya yang telah dicontohkan para orang-orang sholeh terdahulu.

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2019/07/habib-jafar-yang-super-tawadhu.html
0 komentar

Kisah Orang Kaya Mengajak Haji Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus (Batu Pahat - Malaysia)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi (Solo, Indonesia) & Habib Ali bin Ja'far Al-Idrus (Batu Pahat, Malaysia)
Pada suatu hari ada seorang kaya datang menziarahi al maghfurlah Al-Habib Ali bin Ja'far Al-Idrus Batu pahat - Malaysia. Orang kaya yang mulia itu mau menawarkan kepada Habib Ali batu pahat untuk memberangkatkan beliau haji dan berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Namun Habib Ali menolaknya dengan memberi alasan; bahwa keadaan beliau tidak begitu sehat, namun orang kaya mulia itu coba memaksa habib dengan berkata:
"Ya Habib, tidakkah Habib suka jikalau saya bawa Habib ziarah kepada datuk habib yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam disana?"

Kemudian Habib Ali menjawab :
"Tidakkah kamu tahu, bahwa sesungguhnya aku berjumpa dan melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam setiap hari...?"

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2016/04/kesederhanaan-sang-wali.html
0 komentar

Foto Habib Ali bin Ja'far bin Muhammad Al-Idrus (Batu Pahat - Malaysia)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Inilah Istana Fuqara'
Istana Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Biarpun kecil... Usang... Namun bercahaya dan terang
Biarpun kecil...Usang... Namun dianya tidak pernah sunyi 
daripada tamu-tamu yang selalu berkunjung
Alangkah bahagianya tatkala mendampingi penghuni istana ini


RUMAH HABIB ALI BIN JA'FAR BIN AHMAD AL-IDRUS, BATU PAHAT - MALAYSIA


Rumah Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus (Batu Pahat - Malaysia)

Al-Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

Salah satu sudut ruangan rumah kediaman Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

Tampak rumah depan beliau Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus

Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki saat berkunjung kerumah beliau, tampak dalam foto Sayyid Muhammad sedang menggandeng tangan Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus


Amalan Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus Serta sholawat dari Beliau

Abuya dari Habib Ali yaitu Habib Ja'far bin Ahmad Al-Idrus





Makam Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Makam Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Al-Idrus
Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2014/04/rumah-habib-ali-bin-jafar-bin-ahmad-al.html

 
;