Tampilkan postingan dengan label Hikmah Bulan Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah Bulan Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 23 Mei 2020 0 komentar

30 Ramadhan 1441 H (22 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Sesungguhnya kedudukan orang yang berilmu itu lebih utama dari pada orang yang mati syahid, bahkan darahnya yang mengalir tidak akan sebanding dengan tintanya ulama.
  2. Barangsiapa hendak belajar Ilmu lalu kemudian mengajarkan kepada orang lain,  maka pahalanya lebih utama daripadah ketinggian para Nabi-nabi Bani Israel.
  3. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
  4. Orang yang bodoh itu selalu memgulang kesalahannya, dia berputar-putar seperti keledai di penggilingan gandu, terlihat jalan tetapi tidak kemana-mana.
  5. Hati yang jinak itu disebabkan banyaknya berdzikir kepada Allah SWT. Apabila tidak berdzikir niscaya hati ini akan banyak terpengaruh atas apa yang dilihatnya.
  6. Menguatkan ibadah itu adalah berdzikir, maka banyaklah kamu berdzikir disaat kamu tidak sholat atau beraktivitas.
  7. Janganlah kamu berjalan dengan nafsumu, tetapi berjalanlah dengan hati yang banyak berdzikir kepada Allah SWT.
  8. Segala perhiasan yang ada di bumi ini adalah menjadi ujian.
  9. Janganlah kamu terpedaya dengan tempat yang baik, karena tidak ada tempat yang baik kecuali surga.
  10. Janganlah terpedaya oleh ibadah yang banyak, iblispun lama dan banyak ibadahnya.
  11. Jangan terpedaya oleh banyaknya ilmu dan amalan, bal'am itu banyak ilmu namun matinya juga sesat.
  12. Janganlah kamu terpedaya dengan orang-orang sholeh, kecuali melihat Nabi Muhammad SAW.
  13. Ketenagan itu dibagi menjadi 3 macam, yaitu ketenangan bagi orang awam sebab disaat mereka berdzikir mereka merasa tenang, ketenangan bagi orang yang khusus yaitu mereka rela dan senang atas keputusan takdir Allah SWT, yaitu golongan orang yang paling khusus yaitu mereka tahu bahwa rahasia hati mereka tidak sanggup merasa tenang kepadaNya karena keagungan Allah SWT.
  14. Kebutuhan seseorang itu jangan disamakan dengan kebutuhan dirimu, kamu harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan orang lain itu apa.
  15. Apabila Allah SWT mendatangi batinmu maka akan tampak cahaya, dan apabila mendatangi dhahirmu maka akan menjadi itulah yang disebut dengan amal.
  16. Sempurnanya batin itu disebabkan manusia benar-benar menata niatnya, sehingga apa yang diniatkan selara dengan hatinya.
  17. Seburuk-buruk amal orang yang memiliki tauhid didalamnya tetap akan diharamkan masuk neraka, sedangkan orang yang sangat bagus ibadahnya tanpa memiliki tauhid dia akan terlepas dari Tuhannya.
  18. Sesungguhnya orang yang tauhid itu pandangan Allah SWT itu adalah perihal yang menjadi keutamaan daripada amal ibadahnya, dan mereka sibuk bagaimana Allah SWT memandang dirinya bukan sibuk dengan urusan pandangan mahluk padanya.
  19. Bersyariatlah dengan mengetahui hakikatnya, dan berhakikatlah kamu dengan berlandaskan syariat.
  20. Salahnya hati akan tampak di permukaan yaitu salah langkahmu, salah bicaramu, salah tindakanmu.
Kamis, 21 Mei 2020 0 komentar

28 Ramadhan 1441 H (20 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Hendaknya manusia itu banyak bersedekah disaat dia dalam kondisi kekurangan atau dalam kesempitan.
  2. Setiap hal kebaikan atau apapun yang kamu lakukan itu hendaknya yakin akan balasan dari Allah SWT, maka lakukanlah segala hal itu karena Allah SWT bukan karena yang lainnya.
  3. Sesungguhnya sedekah yang dilakukan secara diam-diam itu dapat memadamkan kemarahan Allah SWT.
  4. Orang yang riya' itu apabila bersedekah kelihatannya banyak, namun ternyata tidak ada isinya, sedangkan orang yang menyembunyikan sedekahnya itu akan menghapus sifat riya'.
  5. Perbuatan yang baik apabila ditiru oleh orang lain maka akan jadi amal jariyah bagi dirinya, dan perbuatan buruk yang ditiru oleh orang lain maka akan jadi amal buruk bagi dirinya.
  6. Orang yang mengerti hukum Allah SWT tapi tidak mentaatinya itu lebih buruk dari orang yang meninggalkan perintah Allah SWT karena memang dia tidak memahami.
  7. Amal yang baik itu kelak akan menjadi sahabat yang baik pula kelak di akhirat, sedangkan  amal yang buruk itu kelak akan menjadi sahabat yang buruk pula.
  8. Orang yang tidak beribadah kepada Allah SWT tetapi mengaku islam dia ibarat orang yang sekolah tetapi tidak belajar.
  9. Sesungguhnya ujian bagi orang yang beriman itu tidak lebih dari 40 hari, karena dia pasti akan kembali di sajadahnya dengan pengakuan kebodohannya, kesalahan dirinya sendiri.
  10. Yang disebut fakir dan miskin itu hakikatnya adalah keinginan hati yang tidak pernah habis dan tidak akan terwujud.
  11. Janganlah kamu meminta doa sebelum kamu memberikan hadiah kepada Gurumu, karena itulah bentuk akhlaq.
  12. Sesungguhnya tidak ada doa yang tidak dikabulkan, tetapi hanya saja bentuk doanya yang tidak sesuai.
  13. Kebanyakan kitab-kitab Salafunash Sholihin ini bukanlah kitab hukum syariat, melainkan tentang keindahan Allah SWT dan kerinduan yang memuncak.
  14. Aku ciptakan benda-benda untukmu, dan aku ciptakan kamu untukKu, maka janganlah kamu rusak apa yang aku ciptakan untukKu dengan sesuatu yang untukmu
  15. Tidaklah sia-sia apa yang diciptakan oleh Allah SWT, dan tidaklah diciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk beribadah.
  16. Hakikat dosa yang sebenarnya adalah karena manusia tidak memahami atas kenapa dia dijadikan di bumi ini. Tetapi kebanyakan dari mereka justru mengabdi kepada sesuatu yang dijadikan untuknya bukan mengabdi kepada Yang Maha Menjadikan.
  17. Apabila manusia mengetahui atas kenapa dia dijadikan di dunia ini, niscaya dia akan mengetahui juga kenikmatan-kenikmatan ini untuknya sehingga dia akan bersyukur kepada Allah SWT.
  18. Barangsiapa menolak diperbudak oleh Allah SWT niscaya dia akan diperbudak oleh dunia, dan barangsiapa yang mau diperbudak oleh Allah SWT niscaya dunia ini akan menjadi budaknya.
  19. Ilmu itu terdiri dari 3 bagian, ilmu akal atau rasional, ilmu ahwal, dan ilmu asror.
    1. Ilmu akal adalah ilmu yang kamu dapat dari sebuah bukti pengamatan nalar terhadap sebuah dalil atau bukti, dengan syarat telah ditemukan pembuktian melalui dalil tersebut.
    2. Ilmu ahwal adalah ilmu yang tidak dapat diraih kecuali melalui merasakan langsung
    3. Ilmu asrar adalah ilmu tentang rahasia-rahasia yaitu ilmu yang berada di atas jangkauan akal. Ilmu ini didapatkan melalui nafs atau tiupan ruh Al-Qudus kedalam hati yang dikhususkan bagi para Nabi atau para Wali.
  20. Abu Yazid: Kalian mengambil ilmu kalian dari orang mati yang mengambilnya dari orang yang juga telah mati, sedangkan kami mengambil ilmu kami dari Yang Maha Hidup Yang Tidak pernah mati.
  21. Ilmu Akal, Ahwal, dan Asrar itu mengambil dari bagian Tauhid Ilmu Yakin, yaitu Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqul Yaqin.
Sabtu, 16 Mei 2020 0 komentar

23 Ramadhan 1441 H (15 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Dunia ini lambang kebinasaan, sedangkan akhirat itu lambang kekal, tetapi sedikit sekali manusia itu memilih sesuatu yang kekal, mereka lebih senang mencari sesuatu yang akan binasa.
  2. Apabila kamu ingin memandang Nabi Muhammad SAW, pejamkanlah matamu dan hidupkan hatimu untuk dapat memandang cahaya suci Baginda Nabi Muhammad SAW.
  3. Berbuatlah sesukamu didunia ini, tetapi kelak akan diperhitungkan di hari akhir.
  4. Hormatilah Ahlul Bait, dan ikutilah apabila dia juga mengikuti Nabi Muhammad SAW, tetapi apabila tidak maka janganlah juga membencinya.
  5. Rakuslah kamu dalam urusan pengetahuan akhirat, niscaya kamu akan selalu berusaha menambahkan setiap waktunya.
  6. Janganlah kamu takut amal baikmu tidak diketahui, sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat, maka sembunyikanlah dari pandangan mahluk agar amalmu memiliki rasa keikhlasan.
  7. Orang yang beramal hendaknya menanamkan pada dirinya terlebih dahulu rasa malu pada dirinya kepada Allah SWT, sehingga dengan rasa malu itu dia bisa sampai kepada hadhirat Allah SWT.
  8. Janganlah kamu mengandalkan amalmu untuk masuk ke dalam surga, tetapi carilah ridho Allah SWT.
  9. Orang yang lupa kepada Nabi Muhammad SAW dia tidak akan bisa masuk surga, doanya tanpa sholawat pasti akan tertolak.
  10. Murah hati itu diletakkan kepada sesuatu yang tidak memiliki tendensi untuk mendapatkan balasan, seperti halnya Allah SWT memberikan kepada kita.
  11. Kemurahan itu diletakkan pada hati menggunakan sifat Allah SWT Al-Baathin dan baru di dhahirkan dari hatinya, maka kemurahan itu bukanlah perbuatan dhohir.
Kamis, 14 Mei 2020 0 komentar

21 Ramadhan 1441 H (13 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


  1. Sesungguhnya kunci dari kemuliaan dan keselamatan adalah memiliki akhlaq yang mulia, dan tidaklah orang mampu memiliki akhlaq tanpa dia mempunyai hati yang bertauhid.
  2. Orang yang mampu mengikuti Nabi Muhammad dengan cara menjadi seorang uswatun hasanah, maka wajiblah dia untuk memiliki akhlaq.
  3. Sesungguhnya Allah SWT mengajarkan akhlaq yang baik kepada hamba dengan memberikan contoh melalui Nabi Muhammad SAW
  4. Hendaknya manusia banyak bershalawat kepada Nabi Muhammad, karena itu merupakan bagian dari akhlaq.
  5. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan ruh Muhammad SAW pertama kali dari cahaya Jamaliyah.
  6. Barangsiapa yang berbicara hikmah yang bermanfaat kelak di surga akan ditulis dengan tinta emas, sedangkan orang yang banyak berbicara yang tidak bermanfaat tulisannya ibarat akan menjadi sebuah ular yang siap-siap untuk mematukmu.
  7. Sesungguhnya lelahnya badan itu bisa pulih apabila diberikan istirahat dan makanan, tetapi letihnya akal dapat tertikam oleh hawa nafsu, maka lelahnya orang yang berilmu itu lebih berat dari lelahnya orang yang ahli ibadah.
  8. Manusia itu mau kepada Allah SWT tetapi tidak mau akan keputusan takdirnya, banyak dari mereka berdoa tetapi takut tidak dikabulkan, hendaknya takutlah kamu saat kamu tidak mampu berdoa lagi kepada Allah SWT.
  9. Kemuliaan itu tergantung dari bagaimana kamu meninggikan kitab-kitab Allah SWT dari pada yang lainnya.
  10. Apabila Allah SWT menghendaki kebaikan seseorang akan tampak keburukan, dan pasti akan menjadi beban dan tidak nyaman sehingga manusia sangka buruk kepada Allah SWT padahal itu baik baginya.
  11. Sebaik-baik keputusan itu adalah keputusan Allah SWT, maka janganlah mengeluh atas apa yang telah ditetapkan, tetapi risaukanlah dosa-dosa yang ada pada dirimu.
Senin, 11 Mei 2020 0 komentar

16 Ramadhan 1441 H (08 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Niat itu adalah perihal yang menentukan amal, berhati-hatilah perihal niat karena niat seorang mu'min itu lebih baik dari amalnya.
  2. Setiap kali amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya, dan setiap amal yang besar akan menjadi kecil karena salah niatnya.
  3. Anak yang soleh dan soleha dia betul-betul mengirimkan amal ibadahnya diniatkan untuk orang tuanya, sedangkan anak yang tidak sholeh dia beramal hanya untuk dirinya sendiri.
  4. Setiap amal kebaikan yang kamu lakukan jangan kamu anggap remeh, karena sekecil apapun itu asalkan baik dan ditiru oleh orang lain maka amal jariyah akan mengalir kepadamu.
  5. Manusia itu terbagi oleh 3 jenis, yaitu seorang alim yang takut kepada Allah SWT, seorang penuntut ilmu yang ingin selamat, dan sisanya adalah orang yang imannya angin-anginan atau ikut-ikutan.
  6. Ilmu itu menjaga diri dan segala aspek kehidupan, tetapi manusia justru memilih sibuk menjaga hartanya. Ilmu itu bertambah apabila dibagikan, harta habis apabila dibagikan. Ilmu walaupun pemiliknya sudah hilang jasadnya namun tetap abadi keilmuannya.
  7. Allah SWT tidak akan memberi petunjuk orang yang beramal dan beribadah untuk urusan dunianya.
  8. Dosa kelalaian itu adalah bentuk sarang dari iblis, maka janganlah kamu lengah, telitilah setiap aspek kehidupanmu.
  9. Disebut seorang murid apabila dia memiliki hubungan pertalian dengan Gurunya.
  10. Banyaknya orang yang beramal sholeh atau ibadah tetapi tanpa ilmu. Ibarat orang yang berjalan dia dalam kebutaan, semakin dia berjalan semakin tersesat. Semakin rajin ibadahnya semakin jauh dari Tuhannya.
  11. Orang yang selalu rakus akan ilmu Allah SWT pastilah dia akan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Tapi sebaliknya orang yang selalu memburu kekayaan dia akan bertambah kesesatannya, imannya hanya akan dilidah, hatinya tidak takut kepada Allah SWT dan tidak siap saat dihadapkan kematian.
  12. Janganlah kamu banyak angan-angan di dunia ini, karena saat kematian datang kepadamu kamu tidak akan siap, ingatlah kematian sehingga Allah SWT senantiasa akan bersamamu dan itulah manusia yang akan selamat.
  13. 10 Sifat buruk yang akan lebih buruk pada keadaan manusia.
    1. Dhalim dan kejam dalam kekuasaan
    2. Bakhil dalam harta dan kekayaannya
    3. Tamak pada ulama' (menuntut ilmu ingin segera selesai, sedekah ingin segera dibalas, doa ingin segera kabul)
    4. Rakus dalam urusan harta, Ibadahnya atau sedekahnya dikurangi karena merasa perhitungan
    5. Tidak punya malu kepada pejabat atau orang kaya, dia merayu dan menjilat.
    6. Berlagak muda padahal umurnya sudah tua bangka
    7. Orang laki yang meniru perbuatan perempuan, Perempuan yang meniru laki.
    8. Orang yang zuhud atau abid tetapi selalu mendekat kepada orang yang ahli dunia.
    9. Orang yang bodoh dalam beramal ibadah.
    10. Orang fakir yang sombong, gayanya seperti orang kaya.
  14. Hai orang ahli hikmah janganlah kamu membicarakan hikmah kepada orang yang bodoh, karena bagi orang yang bodoh itu hikmah itu terlihat sebagai hiburan saja tanpa memahami isinya. Dan perkataan orang yang bodoh itu peringatan bagi orang yang ahli hikmah.
  15. Orang yang bodoh apabila mendengar nasehat Al-Hikmah mereka akan menganggap itu sebagai lelucon dan senda gurau karena merasa aneh, dan dianggap sebagai hiburan saat mendengarnya, sebaliknya ketika orang hikmah mendengar orang yang bodoh dia akan merasakan perkataan itu sangat buruk dan jelek sekali dan itu akan menjadi peringatan bagi orang yang memiliki ilmu hikmah, agar menjauhi dan menghindari orang-orang yang bodoh, karena hasrat dan keinginan orang yang bodoh itu hanya ingin mendengar. Dan bedanya orang alim dia berhasrat untuk merirwayatkan agar menjadi orang yang zuhud fokus dan mengamalkan ilmunya.
  16. Ada 5 perkara yang akan menjadi tanda-tanda celaka:
    1. Keras hatinya, karena banyaknya makan dan perutnya tidak ada isi anginnya. Dan banyak tidurnya.
    2. Beku air matanya, tidak pernah takut kepada Allah SWT, tetapi takut akan kemiskinan, tidak dilihat mahluk.
    3. Sedikit malunya, dan menganggap remeh dosa-dosanya, yang tidak memiliki rasa takut.
    4. Cinta masalah urusan duniawi.
    5. Panjang angan-angannya. Banyak keinginannya dan tidak satupun yang terwujud.
  17. Orang yang tidak berdzikir kepada Allah SWT adalah termasuk orang yang durhaka kepada Allah SWT walaupun banyak ibadahnya.
  18. Andaikan orang yang teguh dia berminat untuk rajin kepada Allah SWT selama satu juta tahun, kemudian berpaling dariNya sejenak, niscaya yang dia hilangkan akan lebih banyak dari yang ia dapatkan.
  19. Menjaga hati itu adalah kewajiban bagi orang yang telah mengenal Tuhannya, dan mengetahui kerugian dan keuntungannya, mengetahui kelalaian dari hatinya yang selain Allah SWT.
  20. Yang disebut hijrah adalah perpindahan dari yang buruk menjadi baik, dan lebih utama adalah perpindahan kondisi batinnya.
  21. Hawa nafsu di ibaratkan seperti kuda liar, dan untuk mengendalikannya menggunakan tali kekang, dan tali kekang itu adalah ilmu.
  22. Banyaknya kelalaian yang ada dalam dirimu itu adalah tanda-tanda Allah SWT berpaling darimu, disebabkan kamu selalu menuruti hawa nafsumu.
  23. Sibukkanlah dirimu untuk mengisi ruhaniyahmu maka jasadmu juga akan ikut terisi, tetapi apabila kamu sibuk mengisi jasadmu maka ruhaniyahmu akan tertidur.
  24. Rahasiakanlah setiap kebaikanmu itu seperti halnya kamu menutupi keburukanmu.
  25. Hikmah itu adalah bagaimana kita mengembalikan urusan itu kepada diri kita sendiri, dan bagaimana kita bisa merasakan kebaikan itu dalam ketersembunyian.
Kamis, 07 Mei 2020 0 komentar

14 Ramadhan 1441 H (6 Mei 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Sesungguhnya tempat dosa yang paling besar itu tempatnya adalah di hati, karena didalamnya banyak beraneka macam yang dapat ditunggangi oleh hawa nafsu.
  2. Telitilah hati kamu agar selalu bersih didalam segala niat dan ibadah sehingga kamu mendapatkan sinar ma'rifat kepada Allah SWT.
  3. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia itu suci, tetapi karena kebodohannya manusia mengotorinya, maka hendaknya saat kembali kepada Allah SWT sudah dalam keadaan bersih, maka sucikanlah dirimu dengan banyak meminta ampun dan bertaubat kepada Allah SWT.
  4. Barangsiapa yang tidak mengaku bahwa dirinya dhalim, niscaya dia tidak akan mampu beristighfar kepada Allah SWT. Dan barangsiapa yang tidak istighfar kepada Allah SWT dia termasuk orang yang tidak mengetahui belas kasihan Allah SWT.
  5. Janganlah kamu melakukan sesuatu hal dalam kehidupan ini tanpa mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
  6. Selama hawa nafsu itu tidak bisa ditundukkan oleh akal, maka setiap ibadahnya akan ditunggangi dengan hawa nafsu dan akan hilang ikhlas didalamnya.
  7. Sesungguhnya iblis itu hanya membisikkan keburukan saja namun hawa nafsulah yang mengambil peran untuk menguatkan dan membuat manusia melaksanakan hal buruk tersebut.
  8. Orang yang beribadah tanggung dia akan bangkrut ditengah jalan, karena akan kehabisan daya upaya dalam menuju kepada Tuhannya. Maka serahkanlah segala urusanmu kepada Allah SWT, jadikanlah setiap ibadahmu kepada Allah SWT itu sepenuh hati dan sungguh-sungguh.
  9. Memperbaiki dunia itu hati, bukan dengan akal, karena akal itu bisa ditunggangi oleh hawa nafsu, dan hawa nafsu itu menginginkan keserakahan, pasti terjerumus akan perihal yang haram.
  10. Barangsiapa yang selalu menambahkan kebaikan akhirat, pasti akan mengurangi kenikmatan urusan dunia. Dan barangsiapa yang menambahkan urusan dunianya maka akan semakin tipis kenikmatan urusan akhiratnya.
  11. Banyaknya manusia melakukan kesalahan, disebabkan betapa lemahnya pengetahuan dia mengenai agama. Maka jadikanlah Al-Qur'an sebagai pedoman dalam hidupmu.
  12. Kesenangan seperti apapun yang melupakan kepada Allah SWT pasti akan membinasakan.
  13. Sesungguhnya penderitaan itu adalah sebuah ujian, barangsiapa yang kuat dalam penderitaan itu maka sebesar itu juga dia akan mendapatkan kesenangan.
  14. Batin dan hati itu adalah imam, dan perbuatan atau amal itu adalah makmum, banyak manusia tertipu mengutamakan amalnya, ibadahnya bagus namun tidak menyelidiki penyakit-penyakit hati yang ada didalam dirinya. Dan penyakit hati itu hanya bisa disembuhkan hanya dengan menghancurkan hati tersebut, sampai terhilang cabang-cabangnya.
  15. Andaikan manusia itu saat melakukan kesalahan tidak ditaburkan rahmat Allah SWT kepadanya niscaya dia akan binasa.
  16. Lebih baik kamu bergaul dengan seorang pendosa yang bertaubat, daripada orang yang banyak ibadah tetapi lupa akan dosanya dan menganggap orang lain lebih buruk dari dirinya.
  17. Orang yang selalu mendengar nasihat adalah orang yang menginginkan kebaikan dan perbaikan dalam dirinya. Mustahil manusia itu dapat mendengar nasehat dan menerima kebaikan apabila hatinya telah rusak.
  18. Ikhlaslah kamu pada setiap urusan, kembalikanlah kepada Allah SWT, niscaya kamu akan menjadi orang yang bagus, dan setiap mahluk akan berusaha memikirkanmu disebabkan kamu sibuk memikirkan Allah SWT.
  19. Puncak dari ilmu adalah diam, dan selalu menjawab dan mengaku tidak tahu tetapi dia paham akan perihal tersebut.
  20. Sesungguhnya seorang Guru itu tertawanya adalah selalu berdzikir kepada Allah SWT.
  21. Pintu hakikat itu adalah penyerahan diri secara ikhlas, bukan secara kehendak, dan pintu itulah awal dari kemurnian-kemurnian ibadah.
Rabu, 29 April 2020 0 komentar

7 Ramadhan 1441 H (29 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Wahai kamu muslimin jika engkau harus mendapatkan dunia hendaknya nafsumu berada di pintu dunia, sedangkan hatimu berada di pintu akhirat, dan batinmu di pintu Allah SWT.
  2. Untuk mendapatkan dunia ini haruslah memiliki dorongan hawa nafsu, namun hawa nafsu itu hendaknya diletakkan dan dikendalikan dengan hati yang mengenal Allah SWT.
  3. Sesungguhnya batin itu adalah Fuadi dimana itu adalah gerbang pintu Allah SWT yang terhampar gudang-gudang perbendaharaan Allah SWT.
  4. Hati itu tempat mengisi dan batin tempat mengolah, apabila hati tidak terisi maka batin tidak akan memiliki pengolahan.
  5. Pengolahan-pengolahan batin itu adalah sebuah hal yang disebut sirr, dimana pengetahuan itu hanya diketahui oleh dirinya dan Allah SWT, bukan oleh Allah SWT. 
  6. Batin yang terpenuhi pasti memiliki hati yang bergerak dengan sendirinya. Hati yang bergerak pasti akan menggerakkan dirinya dan seluruh aspek dirinya.
  7. Ucapan lisan atau sebuah amal yang didasari akal sifatnya adalah mengisi hati, sehingga batin memiliki bahan bakar mengolah dari hati, batin yang bergerak akan menyalakan mesin-mesin kehidupan.
  8. Geraknya diri adalah berdasarkan pergerakkan batin, dan bahan bakarnya adalah hati, maka isilah amal mu dengan kebaikan, jangan mengotori dirimu dengan keburukan, maka hati akan mendapatkan isi yang buruk, sehingga batin akan rusak karena mengolah sesuatu yang buruk.
  9. Sempurnakanlah ilmu dhahir yang bisa dibaca dan dipikirkan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah, maka itulah orang yang berakal, dan akal itu adalah hati yang bergerak.
  10. Pemahaman itu tasydiq didalam hati, bukan pada pengolahan akal. Maka banyak manusia yang tidak dapat memahami ilmu disebabkan hati yang mati.
  11. Akal itu tempat pertimbangan, dan hati yang menguatkan dan melaksanakan, maka kuatkanlah Fuadi mu.
  12. Lihatlah sesuatu itu dengan mata hatimu, jangan tertipu dengan mata lahiriyah, sesungguhnya mata yang melihat dan mengolah dengan hati maka itulah hawa nafsu, namun apabila kita melihat dengan mata hati maka sifatlah yang keluar. 
  13. Berhati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena mereka memandang sesuatu dengan basyirohnya yaitu hati yang memandang, bukan dengan perasaan karena itu sifat kemanusiaan, padahal beragama itu adalah urusan ketuhanan bukan kemanusiaan.
  14. Pintunya dunia adalah hawa nafsu, tanpa memiliki hawa nafsu niscaya kamu tidak akan dapat memperoleh dunia ini.
  15. Sesungguhnya orang yang amal itu cenderung amalnya adalah untuk di ikuti manusia, dilihat manusia, sedangkan orang yang berhakikat dengan Tuhannya dia akan menjauhi pandangan manusia yang dapat mengganggu ibadahnya kepada Allah SWT.
  16. Kuatkan nafsumu untuk mendapatkan dunia, kuatkan hatimu untuk akhirat, kuatkan batinmu untuk Allah SWT.
  17. Membentuk agama itu membentuk rohani bukan membentuk jasmani, sehingga akan terjadi perubahan yang sangat indah dalam kehidupan.
  18. Manusia diciptakan untuk mengenal Allah SWT, mustahil apabila manusia tidak mengenalnya dapat memujinya, menyembahnya, dan meminta pertolongan kepadanya. 
  19. Terbukanya alam semesta ini karena terbukanya perbendaharaan Allah SWT. 
  20. Jadikanlah dirimu didunia ini ibarat ayam yang didalam telur semua sempit dan terbatas, saat tempurung dunia itu pecah dan kamu muncul di permukaan maka akan terbukanya kebebasan dan keluasan.
  21. Apabila manusia yang tidak merasa bagian-bagian Allah SWT kepadanya, disebabkan dia sedikit sekali pengetahuan dan ilmunya. 
  22. Apabila manusia mengetahui nilai dan pahala yang besar di sisi Allah SWT, niscaya dia tidak akan mencari nilai di sisi yang lain.
  23. Orang yang mengenal nilai di sisi Allah SWT dia mengetahui nilai kerendahan yang ada pada dirinya.
  24. Sesungguhnya yang disebut istiqomah itu adalah kamu terus bergerak menuju Tuhanmu sampai kamu sampai dihadapannya.
  25. 10 Sifat orang yang menempuh jalan kepada Allah SWT
    1. Tidak bersumpah dengan Allah SWT entah benar atau tidak, entah sengaja atau tidak.
    2. Menghindari dusta entah serius atau bercanda
    3. Menjaga janji
    4. Tidak mengutuk sesuatu mahluk apapun, tidak merusak sesuatu apapun meski sekecil atom bahkan lebih kecil darinya
    5. Tidak mendoakan keburukan bagi siapapun meski dia telah di dhalimi
    6. Tidak berpihak kepada kemusyrikan kekafiran dan kemunafikan 
    7. Tidak melihat suatu dosa, baik lahiriyah maupun batiniyah
    8. Tidak membebani seorangpun, ringan maupun berat
    9. Bersih dari segala harapan manusia dan hatinya tidak tergoda sedikitpun oleh apapun yang mereka miliki
    10. Rendah hati.
  26. Syarat bagi seorang penuntut ilmu itu adalah memiliki lisan dan hati yang jujur.
  27. Bentuk dakwah itu adalah kamu senantiasa menuju kepada Tuhanmu, tidak disebut orang yang berdakwah yang dia tidak mengajak untuk menuju kepada Allah SWT.
  28. Manusia itu hendaknya banyak belajar, karena tanpa dia belajar setiap amal ibadahnya pasti akan salah.
  29. Menunda urusan dengan Tuhanmu, menunda juga pendapatanmu, menunda rezekimu, dan tertundalah segala aspek kehidupanmu, andaikan dia tepat itu semua karena kepentingan dirinya bukan kepentingan dari Tuhannya.
  30. Manusia yang beramal ibadah tapi tidak mengeluarkan hartanya untuk bersedekah niscaya amalnya yang bertumpuk-tumpuk tidak akan ditulis dan tidak berarti.
  31. Sifat ibadah itu adalah sifat seorang hamba, sedangkan sifat sedekah atau memberi adalah sifat Allah SWT.
  32. Sungguh orang yang bodoh banyak bergaul dengan orang sholeh tetapi dia tidak mampu mengambil pelajaran darinya dan menjadi sholeh.
  33. Hati orang yang beriman tidak mengenal kata "mengapa" dan "bagaimana" dia akan mengatakan semua bencana (hati) terjadi akibat dari sikap pembelotan dan penentangan.
  34. Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya menghilangkan pembelotan hatinya dan penentangan agar terbebas dari keburukan.
  35. Buanglah angan-angan kosong apabila menghadap Tuhanmu, sedangkan hati yang masih kotor maka akan ditunggangi oleh hawa nafsu, semakin kuat dia beribadah maka semakin kuat pula berontak atas ketentuan dari Tuhannya.
  36. Pembelotan hati itu akibat ibadah yang tidak wajar.
  37. Ibadah puasa itu meredam hawa nafsu, tidak disebut orang yang berpuasa yang tidak bisa menahan hawa nafsu.
  38. Sholat yang tidak menghadirkan kekhusyukan hati maka dia tidak disebut orang yang sholat.
  39. Tidak disebut orang yang berdzikir yang tidak menghancurkan hati yang keras.
  40. Cinta yang tidak mendatangkan kerinduan adalah cinta yang palsu.
  41. Doa yang tidak disambut bukanlah sebuah doa, melainkan hanyalah kata-kata.
  42. Ilmu itu banyak diam, banyak mendengar dan mengamalkan, dengan amal menjadi kebiasaan, sehingga menjadi kegembiraan, dan menjadi kebutuhan, lalu menjadi kerinduan dan perjumpaan.
  43. Qonaah itu mengabaikan dari ketergantungan kepada mahluk, apabila manusia itu tergantung kepada mahluk maka tidak disebut qona'ah.
  44. Janganlah kamu menyibukkan hatimu dengan keinginan-keinginan yang tidak pantas kepada Tuhanmu.
  45. Hilangkanlah sifat ketergantungan dari mahluk, lalu setelah hilang mahluk, maka Allah SWT akan membuatmu hilang nafsu badaniyah, saat nafsu badaniyah hilang maka hilanglah keinginan dan kehendakmu, lalu Allah SWT akan hidupkan dirimu pada kehidupan yang baru.
  46. Ibadah yang didasari dengan spekulasi itu pasti akan banyak kerugiannya.
  47. Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah.
  48. Rasakanlah keberadaan Allah SWT yang selalu siap menolongmu 24 jam, kuatkanlah akidahmu sebagai wasilah dengan Asmaul Husna, agar lenyap semua keberadaanmu, cita-citamu terhadap dunia yang akan membunuhmu.
  49. Jadikanlha kalimat tauhid itu selalu dihatimu dan terbekas selalu, jangan masukkan yang lainnya.
  50. Jadikanlah Nabi Muhammad selalu bersamamu setiap saat niscaya kamu akan bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad.
  51. Bersyukurlah murid yang selalu diminta dan disibukkan oleh Guru, sehingga tidak banyak pemikiran yang selain kepada Tuhannya.
  52. Isilah hatimu selalu dengan sholawat dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW, dan jangan sampai kamu merindukan hal yang lain.
  53. Sesungguhnya para Waliyullah itu selalu merindukan yang sudah mati, sehingga saat dia mati diapun dirindukan oleh generasi setelahnya.
  54. Latihlah hatimu untuk memandang, jangan biarkan matamu tertipu.
  55. Kuatkanlah cintamu kepada Nabi niscaya akan terkuatkan segala kebaikan dan amal ibadahmu, dan terurai dengan berbagai macam keindahan.
  56. Orang yang sholeh itu berbicaranya memiliki suara-suara malaikat, karena dia selalu terhubung kepada Allah SWT.
Sabtu, 25 April 2020 0 komentar

2 Ramadhan 1441 H (24 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Sesungguhnya ilmu dhohir itu tidak akan bisa bersama dengan ilmu batin. 
  2. Ketakwaan itu letaknya pada hati, namun apabila hati sudah dikotori dengan hawa nafsu maka rusaklah ketakwaan itu, maka fungsi akal untuk menekannya agar menjadi nafsu mutmainah, dan mustahil akal mampu bekerja tanpa memiliki ilmu, dan ilmu itu cahaya (Nur).
  3. Banyak manusia mengerti hukum tetapi tidak mengetahui hukum itu sendiri.
  4. Sesungguhnya orang yang bertakwa itu memiliki bukti apa yang dikerjakannya selalu selesai dan mudah, banyak manusia apa yang dikerjakannya berantakan tetapi dia mengaku takwa sungguh ketakwaannya adalah sebuah pengakuan tanpa bukti. 
  5. Tolak ukur dirimu sudah takwa atau tidak maka lihatlah apa yang menjadi urusanmu itu mudah atau tidak.
  6. Banyaknya urusan yang tidak beres dan selesai disebabkan tidak takwa, karena didasari dengan kemauan bukan dengan keyakinan pada Tuhannya. 
  7. Pisahkanlah setiap urusanmu mana keinginan Tuhanmu, dan mana keinginan dirimu, dan keinginan yang didasarkan atas Allah SWT itulah yang disebut ma'rifat.
  8. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak memiliki ketaatan kepada Tuhannya.
  9. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak memililki sifat qonaah, dan tidak disebut qonaah orang yang menerima sesuatu dengan tidak suka. Disebut qonaah adalah apa yang menimpamu itu kamu bahagia karena menyadari itu semua berasal dari Allah SWT.
  10. Menerima segala keputusan Allah SWT dengan gembira disebut qonaah, walaupun hal itu pahit dan banyak manusia yang tidak menyukainya.
  11. Tidak disebut orang yang takwa yang dia tidak Wara'.
  12. Huruf ya' terakhir dalam ketakwaan bisa diartikan juga huruf alif, dimana huruf itu berarti ma'rifat dan dikhususkan bagi orang-orang yang khusus, orang yang tasawuf.
  13. Mustahil manusia itu dapat bertakwa apabila dia tidak berma'rifat kepada Allah SWT.
  14. Puncak dari ketakwaan adalah ma'rifat kepada Allah SWT.
  15. Mudahnya urusan karena manusia itu bertakwa, sehingga dia mengenal Tuhannya, maka petunjuk-petunjuk mengalir kepada dirinya. 
  16. Mustahil sesuatu itu dapat dikerjakan dengan mudah tanpa memiliki petunjuk.
  17. Sesungguhnya rejeki itu luas maknanya, rejeki yang disebut materi dunia setiap manusia pasti mendapatkannya, tetapi rejeki khusus yaitu rejeki iman hanya diberikan kepada manusia yang bertakwa kepada Tuhannya. 
  18. Orang yang tawakal dia tidak akan pernah membebani dirinya dan akalnya untuk memikirkan suatu hal, dia selalu mengandalkan dan mengembalikan segala urusannya kepada Allah SWT. 
  19. Apabila hambaKu mendapatkan tambahan satu hikmah, maka Aku akan menambahkannya lagi hikmah-hikmahnya.
  20. Banyaknya manusia yang baik kepadamu bukan berarti dirimu adalah baik, tetapi ketahuilah itu adalah kebaikan yang Allah SWT anugerahkan kepada dirimu. 
  21. Orang yang kuat emosionalnya ini bukanlah tanda-tanda seorang hamba, dia lebih kuat bergantung kepada dirinya bukan kepada Allah SWT, dia telah syirik kepada dirinya sendiri. 
  22. Sesungguhnya manusia itu diberikan oleh Allah SWT itu hanya sebatas mengolah saja, tidak untuk memiliki, kelak semua akan dikembalikan dan dimintai pertanggung jawabannya.
  23. Ajaran yang bisa dipelajari itu hanyalah sebatas syariat dan tarikat, dan hakikat itu tidak bisa dipelajari karena dia adalah bentuk hasil, begitu juga dengan ma'rifat adalah menjadikan hasil itu sebuah pembentukan dari hasil yang didapat.
  24. Manusia yang bersedekah tetapi tidak mengetahui ilmunya, dia seperti halnya orang yang sedang berjudi, mereka mengeluarkan sesuatu dan berharap kembali dengan jumlah yang lebih. 
  25. Orang yang berjalan di jalan syariat hendaknya dia sibuk bagaiman menyucikan, bagaimana dia menyucikan dhahir, menyucikan batin, menyucikan lisan dan lain sebagainya.
  26. Tarikat itu adalah tahap dimana manusia hendaknya banyak bersyukur kepada Allah SWT, baik senang maupun tidak senang.
  27. Segala apa yang menimpamu itu janganlah kamu berontak, syukurilah apa yang telah ditakdirkan Allah SWT kepadamu.
  28. Manusia belajar mengenal ilmu Allah SWT agar mengetahui kebesaran Allah SWT agar dia juga mengetahui betapa tidak mampu dirinya. 
  29. Sesungguhnya bentuk pengakuan seorang hamba atas ketidak mampuannya atau kelemahannya adalah puncak dari segala perjalanan spiritualnya.
  30. Segala bentuk ibadah yang menuju kepada Allah SWT itu semuanya adalah dalam rangka kita mengetuk pintu Allah SWT.
  31. Janganlah kamu merasa amalmu itu diterima Allah SWT, tetapi selalu tekankan dirimu itu masih lemah dalam beramal sehingga kamu terus untuk beramal, dan janganlah kamu berpikir akan penerimaan melainkan hanya menuju kepadaNya semata.
  32. Diharuskan ucapan orang yang mengenal Allah SWT kepada orang awam yang beriman tidak keluar dari 3 hal yaitu: mengingat nikmat, terus menerus dalam berbuat taat, menjauhi perbuatan maksiat.
  33. Kuatkanlah syukur dengan banyak mengingat nikmat, dan kuatkanlah sabar dengan taat. 
  34. Jadikanlah hatimu selalu bersyukur dan badanmu selalu bersabar. 
  35. Banyak manusia yang tidak mampu bersyukur dan bersabar disebabkan dia tidak mengenali penyakit yang ada pada dirinya.
  36. Sesungguhnya hati yang lemah akan meminta dan berharap pertolongan kepada Allah SWT mustahil manusia akan dapat berdzikir. 
  37. Sadarilah kita itu berasal dari keturunan Nabi Adam yang pernah berbuat dosa, sehingga diwajibkan bagi kita untuk mengaku dhalim agar manusia itu terbebas dari segala dosa-dosa.
  38. Apabila manusia itu sudah mengaku dhalim, sekotor apapun dosa yang menempel pada dirimu pasti Allah SWT akan kembalikan dalam kebersihan.
  39. Orang yang sudah meyakini, segala amal kebaikan yang tidak dijalankan ini akan diketahui kerugiannya, sedangkan mereka yang ragu-ragu dalam mengerjakannya dia pasti tidak akan keberatan dalam meninggalkan amal-amalnya. 
  40. Bentuk dari orang yang cerdas adalah dia selalu menambahkan segala aspek yang ada pada kehidupannya.
  41. Ilmu ada yang bisa di uraikan dan diterjemahkan namun ada pula ilmu yang tidak bisa di uraikan dan diterjemahkan, dan mustahil akal manusia akan mampu menjangkaunya. Dan itu semua murni bentuk isyarah dari Allah SWT.
  42. Maka berusahalah maksimal dalam beramal baik, dan jangan menunggu penilaian dari siapapun.
  43. Sesungguhnya manusia itu setiap waktu dia menghasilkan amal, tetapi diketahui ada kecacatan dalam amalnya yang akan membebani dan membuatnya menderita karena kesedihan.
  44. Banyak manusia mampu beramal tetapi tidak mampu menjaga amalnya itu sebaik mungkin. 
  45. Sesungguhnya seorang Guru itu akan memaksa sang murid untuk terus berbuat kebaikan yang tidak disadari dan diketahui oleh muridnya.
  46. Orang yang banyak dosa itu selalu diliputi kegelisahan, dan dia selalu bingung akan dirinya sendiri, dan kebanyakan dosa yang manusia perbuat akibat dosa-dosa kedua orang tuanya.
  47. Letakkan ilmu dan pengetahuan itu nomer satu didepanmu, dan utamakanlah niat itu terlebih dahulu daripada amal.
  48. Peganglah 3 nasehat: Pahitlah dulu untuk menuntut ilmu, sabarkan dalam ketaatan dan tinggalkan maksiat, kerjakan setiap apa yang sudah di amalkan.
  49. Syeikh KH. Zainuddin Syahbana: "Apabila kamu hendak menuntut ilmu kepadaku, maka seperti Nabi Khidir, Jangan tanya apa yang aku lakukan, jangan bantah apa yang aku perintahkan, dan terakhir tunggu sampai aku menjelaskan segalanya kepadamu." maka saat Guru melaksanakan 3 hal tersebut tanpa dijelaskan Allah SWT memberikan hidayah maksud-maksud yang tidak diketahui itu.
  50. Sampai kapanpun kamu memikirkan ilmu Allah SWT tidak akan muat dalam pikiranmu, karena letak ilmu itu dihati, dan hati adalah lambang arsy, maka hati yang gelap disebabkan kamu kotori dengan dunia. 
  51. Haram membicarakan ilmu yang dapat didengar oleh orang yang awam, dan janganlah kamu membuat kebingungan orang awam yang mendengar.
  52. Sambungkanlah dirimu senantiasa kepada Guru-gurumu, sibukkanlah hati dan dirimu mengingat nasehat-nasehatnya.
  53. Orang yang hidup hatinya dia akan bisa mendengar nasehat-nasehat Gurunya dan ilmu-ilmu yang rahasia, namun hati yang mati dia tidak akan mendengar apa-apa dan dia terbunuh oleh hawa nafsu.
  54. Tanda-tanda kamu sudah khusyuk dihati adalah makanan apapun yang kamu makan akan menjadi pahit sekalipun itu makanan yang sangat lezat.
  55. Di ulang-ulangnya sebuah doa ibarat seperti halnya orang yang mengayuh sepeda, tidak disadari dia telah sampai kepada tujuan.
  56. Padamkanlah hatimu dari segala keinginan niscaya akan padam hawa nafsu pada dirimu.
  57. Musuhmu yang terbesar bukanlah orang yang paling kuat, yaitu musuhmu adalah dirimu sendiri yang setiap hari berhasil mengalahkan dirimu.
 
;