Rabu, 29 April 2020

7 Ramadhan 1441 H (29 April 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Wahai kamu muslimin jika engkau harus mendapatkan dunia hendaknya nafsumu berada di pintu dunia, sedangkan hatimu berada di pintu akhirat, dan batinmu di pintu Allah SWT.
  2. Untuk mendapatkan dunia ini haruslah memiliki dorongan hawa nafsu, namun hawa nafsu itu hendaknya diletakkan dan dikendalikan dengan hati yang mengenal Allah SWT.
  3. Sesungguhnya batin itu adalah Fuadi dimana itu adalah gerbang pintu Allah SWT yang terhampar gudang-gudang perbendaharaan Allah SWT.
  4. Hati itu tempat mengisi dan batin tempat mengolah, apabila hati tidak terisi maka batin tidak akan memiliki pengolahan.
  5. Pengolahan-pengolahan batin itu adalah sebuah hal yang disebut sirr, dimana pengetahuan itu hanya diketahui oleh dirinya dan Allah SWT, bukan oleh Allah SWT. 
  6. Batin yang terpenuhi pasti memiliki hati yang bergerak dengan sendirinya. Hati yang bergerak pasti akan menggerakkan dirinya dan seluruh aspek dirinya.
  7. Ucapan lisan atau sebuah amal yang didasari akal sifatnya adalah mengisi hati, sehingga batin memiliki bahan bakar mengolah dari hati, batin yang bergerak akan menyalakan mesin-mesin kehidupan.
  8. Geraknya diri adalah berdasarkan pergerakkan batin, dan bahan bakarnya adalah hati, maka isilah amal mu dengan kebaikan, jangan mengotori dirimu dengan keburukan, maka hati akan mendapatkan isi yang buruk, sehingga batin akan rusak karena mengolah sesuatu yang buruk.
  9. Sempurnakanlah ilmu dhahir yang bisa dibaca dan dipikirkan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan sunnah, maka itulah orang yang berakal, dan akal itu adalah hati yang bergerak.
  10. Pemahaman itu tasydiq didalam hati, bukan pada pengolahan akal. Maka banyak manusia yang tidak dapat memahami ilmu disebabkan hati yang mati.
  11. Akal itu tempat pertimbangan, dan hati yang menguatkan dan melaksanakan, maka kuatkanlah Fuadi mu.
  12. Lihatlah sesuatu itu dengan mata hatimu, jangan tertipu dengan mata lahiriyah, sesungguhnya mata yang melihat dan mengolah dengan hati maka itulah hawa nafsu, namun apabila kita melihat dengan mata hati maka sifatlah yang keluar. 
  13. Berhati-hatilah dengan firasat orang mukmin, karena mereka memandang sesuatu dengan basyirohnya yaitu hati yang memandang, bukan dengan perasaan karena itu sifat kemanusiaan, padahal beragama itu adalah urusan ketuhanan bukan kemanusiaan.
  14. Pintunya dunia adalah hawa nafsu, tanpa memiliki hawa nafsu niscaya kamu tidak akan dapat memperoleh dunia ini.
  15. Sesungguhnya orang yang amal itu cenderung amalnya adalah untuk di ikuti manusia, dilihat manusia, sedangkan orang yang berhakikat dengan Tuhannya dia akan menjauhi pandangan manusia yang dapat mengganggu ibadahnya kepada Allah SWT.
  16. Kuatkan nafsumu untuk mendapatkan dunia, kuatkan hatimu untuk akhirat, kuatkan batinmu untuk Allah SWT.
  17. Membentuk agama itu membentuk rohani bukan membentuk jasmani, sehingga akan terjadi perubahan yang sangat indah dalam kehidupan.
  18. Manusia diciptakan untuk mengenal Allah SWT, mustahil apabila manusia tidak mengenalnya dapat memujinya, menyembahnya, dan meminta pertolongan kepadanya. 
  19. Terbukanya alam semesta ini karena terbukanya perbendaharaan Allah SWT. 
  20. Jadikanlah dirimu didunia ini ibarat ayam yang didalam telur semua sempit dan terbatas, saat tempurung dunia itu pecah dan kamu muncul di permukaan maka akan terbukanya kebebasan dan keluasan.
  21. Apabila manusia yang tidak merasa bagian-bagian Allah SWT kepadanya, disebabkan dia sedikit sekali pengetahuan dan ilmunya. 
  22. Apabila manusia mengetahui nilai dan pahala yang besar di sisi Allah SWT, niscaya dia tidak akan mencari nilai di sisi yang lain.
  23. Orang yang mengenal nilai di sisi Allah SWT dia mengetahui nilai kerendahan yang ada pada dirinya.
  24. Sesungguhnya yang disebut istiqomah itu adalah kamu terus bergerak menuju Tuhanmu sampai kamu sampai dihadapannya.
  25. 10 Sifat orang yang menempuh jalan kepada Allah SWT
    1. Tidak bersumpah dengan Allah SWT entah benar atau tidak, entah sengaja atau tidak.
    2. Menghindari dusta entah serius atau bercanda
    3. Menjaga janji
    4. Tidak mengutuk sesuatu mahluk apapun, tidak merusak sesuatu apapun meski sekecil atom bahkan lebih kecil darinya
    5. Tidak mendoakan keburukan bagi siapapun meski dia telah di dhalimi
    6. Tidak berpihak kepada kemusyrikan kekafiran dan kemunafikan 
    7. Tidak melihat suatu dosa, baik lahiriyah maupun batiniyah
    8. Tidak membebani seorangpun, ringan maupun berat
    9. Bersih dari segala harapan manusia dan hatinya tidak tergoda sedikitpun oleh apapun yang mereka miliki
    10. Rendah hati.
  26. Syarat bagi seorang penuntut ilmu itu adalah memiliki lisan dan hati yang jujur.
  27. Bentuk dakwah itu adalah kamu senantiasa menuju kepada Tuhanmu, tidak disebut orang yang berdakwah yang dia tidak mengajak untuk menuju kepada Allah SWT.
  28. Manusia itu hendaknya banyak belajar, karena tanpa dia belajar setiap amal ibadahnya pasti akan salah.
  29. Menunda urusan dengan Tuhanmu, menunda juga pendapatanmu, menunda rezekimu, dan tertundalah segala aspek kehidupanmu, andaikan dia tepat itu semua karena kepentingan dirinya bukan kepentingan dari Tuhannya.
  30. Manusia yang beramal ibadah tapi tidak mengeluarkan hartanya untuk bersedekah niscaya amalnya yang bertumpuk-tumpuk tidak akan ditulis dan tidak berarti.
  31. Sifat ibadah itu adalah sifat seorang hamba, sedangkan sifat sedekah atau memberi adalah sifat Allah SWT.
  32. Sungguh orang yang bodoh banyak bergaul dengan orang sholeh tetapi dia tidak mampu mengambil pelajaran darinya dan menjadi sholeh.
  33. Hati orang yang beriman tidak mengenal kata "mengapa" dan "bagaimana" dia akan mengatakan semua bencana (hati) terjadi akibat dari sikap pembelotan dan penentangan.
  34. Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya menghilangkan pembelotan hatinya dan penentangan agar terbebas dari keburukan.
  35. Buanglah angan-angan kosong apabila menghadap Tuhanmu, sedangkan hati yang masih kotor maka akan ditunggangi oleh hawa nafsu, semakin kuat dia beribadah maka semakin kuat pula berontak atas ketentuan dari Tuhannya.
  36. Pembelotan hati itu akibat ibadah yang tidak wajar.
  37. Ibadah puasa itu meredam hawa nafsu, tidak disebut orang yang berpuasa yang tidak bisa menahan hawa nafsu.
  38. Sholat yang tidak menghadirkan kekhusyukan hati maka dia tidak disebut orang yang sholat.
  39. Tidak disebut orang yang berdzikir yang tidak menghancurkan hati yang keras.
  40. Cinta yang tidak mendatangkan kerinduan adalah cinta yang palsu.
  41. Doa yang tidak disambut bukanlah sebuah doa, melainkan hanyalah kata-kata.
  42. Ilmu itu banyak diam, banyak mendengar dan mengamalkan, dengan amal menjadi kebiasaan, sehingga menjadi kegembiraan, dan menjadi kebutuhan, lalu menjadi kerinduan dan perjumpaan.
  43. Qonaah itu mengabaikan dari ketergantungan kepada mahluk, apabila manusia itu tergantung kepada mahluk maka tidak disebut qona'ah.
  44. Janganlah kamu menyibukkan hatimu dengan keinginan-keinginan yang tidak pantas kepada Tuhanmu.
  45. Hilangkanlah sifat ketergantungan dari mahluk, lalu setelah hilang mahluk, maka Allah SWT akan membuatmu hilang nafsu badaniyah, saat nafsu badaniyah hilang maka hilanglah keinginan dan kehendakmu, lalu Allah SWT akan hidupkan dirimu pada kehidupan yang baru.
  46. Ibadah yang didasari dengan spekulasi itu pasti akan banyak kerugiannya.
  47. Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah.
  48. Rasakanlah keberadaan Allah SWT yang selalu siap menolongmu 24 jam, kuatkanlah akidahmu sebagai wasilah dengan Asmaul Husna, agar lenyap semua keberadaanmu, cita-citamu terhadap dunia yang akan membunuhmu.
  49. Jadikanlha kalimat tauhid itu selalu dihatimu dan terbekas selalu, jangan masukkan yang lainnya.
  50. Jadikanlah Nabi Muhammad selalu bersamamu setiap saat niscaya kamu akan bermimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad.
  51. Bersyukurlah murid yang selalu diminta dan disibukkan oleh Guru, sehingga tidak banyak pemikiran yang selain kepada Tuhannya.
  52. Isilah hatimu selalu dengan sholawat dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW, dan jangan sampai kamu merindukan hal yang lain.
  53. Sesungguhnya para Waliyullah itu selalu merindukan yang sudah mati, sehingga saat dia mati diapun dirindukan oleh generasi setelahnya.
  54. Latihlah hatimu untuk memandang, jangan biarkan matamu tertipu.
  55. Kuatkanlah cintamu kepada Nabi niscaya akan terkuatkan segala kebaikan dan amal ibadahmu, dan terurai dengan berbagai macam keindahan.
  56. Orang yang sholeh itu berbicaranya memiliki suara-suara malaikat, karena dia selalu terhubung kepada Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;