Kedekatan seseorang itu bukanlah berdasarkan dari kedekatan fisiknya, tetapi dekat itu urusan dengan hati. Maka dijelaskan didalam ayat Al-Qur'an bahwasanya Iyyakana' Budu Wa Iyyakanasta'in adalah bentuk kedekatan manusia terhadap Tuhannya.
Jadilah orang yang mencintai berdasarkan kebaikan, dan jangan menjadi orang yang ingin dicintai berdasarkan kebaikan.
Tidak ada yang lebih menggembirakan bagi iblis melainkan padamnya cahaya hati, sedangkan hal yang menyusahkan baginya adalah hati yang sangat jernih dan bening, karena iblis itu suka dengan kegelapan maka dengan hati yang terang dia tidak akan memiliki tempat.
tidaklah dunia itu berisi kekayaan yang mendurhakai, kemiskinan yang melupakan, kesakitan yang merusakkan, tua yang mendekati mati, lalu dajjal seburuk-buruknya peristiwa di akhir zaman.
Janganlah kamu mencampurkan dua hal yaitu ujian dan musibah, karena keduanya adalah dua hal yang sangat berbeda, maka ingatlah mati agar memperbaiki niat dan amalnya untuk mengetahui perbedaan keduanya.
Barangsiapa yang mengingat mati pasti dia akan zuhud didunia ini, dan zuhud bukanlah larangan untuk memiliki harta. Justru carilah harta sebanyaknya tetapi letakkanlah ditanganmu bukan dihatimu.
Seorang yang ahli ibadah itu pasti selalu membanggakan amalnya daripada takut dan harap kepada Tuhannya, apabila manusia sudah terjerumus pada bangga dengan amal maka sifat iblis itu sudah masuk kedalam dirinya.
Seorang yang ahli ilmu itu selalu berusaha meningkatkan rasa khusyu', takut dan harapnya, lalu bagaimana kerendahan dirinya pada Allah SWT.
Yang disebut Al-Faqir itu dia mengetahui atas siapa dirinya, siapa Tuhannya, dan apa tujuan hidupnya.
Hasrat ingin menyombongkan diri itu berasal dari memperhatikan diri sendiri dan merasa puas dengan amalnya, inilah perihal yang menyebabkan manusia jatuh dan jauh dari Allah SWT.
Qs. Al-Qashas:83 (Negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi)
Doa itu menguatkan hati untuk berharap kepada Tuhannya, tetapi orang yang bodoh doa itu dikuatkan agar orang melihat dirinya sebagai orang yang berdoa.
Syeikh Abdul Qadir Jailani: "Apabila dirimu mati dari mahluk, maka dirimu akan didoakan. Semoga Allah SWT merahmatimu dan mematikanmu dari nafsu, apabila kamu mati dari nafsu maka kamu akan didoakan semoga Allah SWT merahmatimu dan mematikanmu dari kehendak dan impianmu, setelah kamu mati dari kehendak itu, kamu akan didoakan semoga Allah SWT merahmatimu dan menghidupkanmu, ketika itulah kamu akan merasakan hidup yang tidak ada lagi kematian sesudahnya, dan kekayaan yang tidak ada kefakirannya".
Kekufuran itu salah satu penyebabnya terlalu banyak komunikasi dengan manusia tetapi sedikit komunikasi dengan Allah SWT, lebih celaka lagi terputus hubungannya dengan Allah SWT.
Ikhlas adalah sesuatu yang tidak diketahui diri, tak bisa dicatat malaikat, tidak bisa disesatkan setan dan disimpangkan oleh hawa nafsu.