بسم الله الرّحمن الرّحيم
Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: "Ilmu itu lebih baik dari amal, Ilmu itu menjaga harta sedangkan harta memerlukan untuk dijaga, Ilmu bertambah apabila dikeluarkan sedangkan harta berkurang apabila dibelanjakan, dan seorang yang berilmu itu akan hidup selamanya, dan mengalir terus pahalanya dari kitab-kitabnya, nasehat-nasehatnya".
Majelis ilmu itu lebih utama dari amal, (hadits rasulullah dan abi dzar saat berjalan jalan di kebun, ketika dilihat di masjid ada yang kumpul ada yg dzikir......)
Sesungguhnya orang yang selalu menambahkan ilmu dan pengetahuan dialah yang akan pantas menjadi khalifah-khalifah dimuka bumi ini, karena merekalah yang mengambil warisan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam.
Keutamaan majelis ilmu daripada majelis amal itu lebih utama dari mengunjungi 1000 orang sakit, 1000 takziyah orang mati, walaupun dia hanya duduk di majelis ilmu sebentar saja. Ditambahkan lagi lebih utama daripada sholat 1000 rakaat sunnah.
Murid yang menginginkan keselamatan dia hendaknya selalu memperbaiki kondisi dirinya, memperbaiki apa yang menjadi pelanggarannya selama ini karena tujuannya adalah keselamatan.
Menuntut ilmu itu dengan kesabaran, dan tidak bisa manusia mendapatkan ilmu dengan tergesa-gesa dan instan, waktunya lama dan prosesnya panjang, mustahil sekali mendengar manusia langsung bisa, perlu tahapan sehingga benar-benar mengetahui yaitu menjadi orang yang teliti.
Sholat itu singkat pelaksanaannya tetapi waktu tenggangnya luas, tetapi apabila kamu dahulukan daripada urusanmu, maka niscaya urusanmu akan mudah dan singkat karena kamu telah mendahulukan Tuhanmu. Namun apabila manusia mendahulukan urusannya dengan Allah dan lebih mengurus urusannya dengan manusia niscaya pasti akan sulit, diangkat berkahnya, ditipu dan musibah datang bertubi-tubi kepadanya.
Perbaikilah hubunganmu dengan Allah SWT niscaya urusanmu dengan manusia pasti akan menjadi baik. Kejarlah akhiratmu dengan sungguh-sungguh niscaya dunia itu akan kau dapatkan juga, tetapi jika dunia itu kamu kejar niscaya dunia lepas akhirat bangkrut.
Manusia itu di dunia ini hanya ada dua macam yaitu Guru dan Murid, jika tidak menjadi Guru maka jadilah Murid, jika diluar itu pasti orang bodoh dan pasti terjerumus dengan tipu daya setan.
Manusia yang bodoh semakin dia banyak beramal semakin jauh dia tersesatnya, karena manusia itu tidak terlepas dari cinta dunia, tergoda hawa nafsu dan setan, niscaya mereka semua itu sifat dasarnya adalah rakus, apabila diberikan satu gunung emas, dia akan minta dua gunung emas, apabila diberikan tiga gunung emas maka minta empat gunung emas.
Ketahuilah kewajiban dalam menuntut ilmu itu Fardhu 'ain, sedangkan bekerja itu adalah Fardhu kifayah, maka janganlah kamu meninggalkan urusan mencari ilmu dengan mencari dunia, jika yang wajib saja kamu tinggalkan demi dunia maka kamu termasuk orang yang rakus, jadikanlah dirimu itu rakus tetapi rakus dengan ilmu bukan rakus dengan dunia, karena orang yang rakus dunia meninggalkan apa yang di wajibkan maka dia termasuk orang yang sangat cinta kepada dunia.
Sesungguhnya orang yang cinta dunia itu kebanyakan bukan dari golongan orang kaya, justru sebagian besar berasal dari orang miskin, karena mereka selalu berangan-angan untuk mendapatkan dunia, bagaimana mereka bisa hidup nikmat lepas dari kemiskinannya sehingga semakin jauh dari Allah SWT.
Orang yang rakus itu pasti bangkrut, karena dia menjadi orang pelit, datang ke Ulama sekalipun dia akan berharap dapat dunia, berharap dimudahkan urusan dunia dan ditambahkan hartanya dengan cara mudah, bukan datang bagaimana dengan keimanannya dan mendapatkan bekal mati.
Manusia saking rakusnya menjadikan agamanya sebagai sarana mencari dunia, menganggap amanat itu sebagai keuntungan, mengatas namakan fakir miskin, anak yatim, dhuafa untuk dapat menggalang dana dan meminta kucuran dana, mereka berdalih menolong dan menyantuni tetapi dirinya tidak disadari menumpang hidup didalamnya.
Dan sangat dibenci oleh Allah SWT dan RasulNya yaitu adalah mereka yaitu orang yang miskin tetapi sombong, baru diberikan sedikit saja kenikmatan dan kemudahan sudah sombong.
Jadikanlah dirimu itu zuhud, dan berhati-hatilah wahai Ahli Zuhud, Ahli ibadah jangan sekali-sekali kamu mendekati Ahli Dunia karena itu sangatlah buruk sekali.