بسم الله الرّحمن الرّحيم
Cara pertama menekuni ilmu/dasar bagi pemula bagaikan orang yang menerjunkan dirinya ke lautan yang dalam, karena bisa jadi keyaqinannya tidak akan mungkin selamat saat ketika memperhatikan yang syubhat atau yang meragukan karena Allah SWT menyampaikan mempelajari sedikit demi sedikit dan menghafalkan sampai memahami dan tertanam dalam hatinya sehingga tidak perlu argumen-argumen karena keyaqinannya karena memasuki dan mengenal islam harus tahu makna pengabdian islam keseluruhannya karena makna islam adalah kepasrahan dan tunduk sedangkan iman adalah kelembutan / penerimaan hati.
Sesuai dalam Firman Allah SWT,
فَأَخْرَجْنَا
مَن كَانَ فِيهَا مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Fa akhrajnā mang kāna fīhā minal-mu`minīn
Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu.
Qs. Az-Zariyat: 35
فَمَا وَجَدْنَا
فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Fa mā wajadnā fīhā gaira baitim minal-muslimīn
Dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang yang berserah diri.
Qs. Az-Zariyat: 36
Disana hanya ada satu rumah dan terkadang Allah SWT menyebutkan keduanya dengan makna yang lain yang mana disebutkan dalam firman Allah SWT,
قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ
ءَامَنَّا ۖ
قُل لَّمْ تُؤْمِنُوا۟
وَلَٰكِن قُولُوٓا۟
أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ
فِى قُلُوبِكُمْ ۖ
وَإِن تُطِيعُوا۟
ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُۥ
لَا يَلِتْكُم مِّنْ أَعْمَٰلِكُمْ شَيْـًٔا ۚ
إِنَّ ٱللَّهَ
غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Qālatil-a'rābu āmannā, qul lam tu`minụ wa lāking qụlū aslamnā wa lammā yadkhulil-īmānu fī qulụbikum, wa in tuṭī'ullāha wa rasụlahụ lā yalitkum min a'mālikum syai`ā, innallāha gafụrur raḥīm
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Qs. Al-Hujurat: 14