بسم الله الرّحمن الرّحيم
Beruntunglah orang yang masih mengikuti setiap majelis ilmu, karena dia termasuk orang yang mengikuti atau juga tabi', karena sebagai penerus dan penyambung lidah Rasulullah SAW. Banyak manusia itu tertipu karena terseret oleh arus-arus kehidupan, dimana mereka selalu dalam kerugian, dan orang yang beruntung adalah mereka yang selalu mengisi kebaikan-kebaikan disetiap waktunya.Janganlah kamu terbatas menuntut ilmu hanya pada saat majelis saja, tetapi setiap waktu dan setiap saat tambahkanlah kebaikan, amal dan ilmu. Sedangkan orang yang lalai dalam waktu luangnya dia termasuk orang yang rugi.
Jadikanlah dirimu dalam menuntut ilmu itu sebagai pertanggung jawabanmu, sebagai bentuk persaksianmu kepada Tuhanmu. Dan orang yang betul-betul berjuang di jalan Allah SWT, kelak mereka akan dikumpulkan di surga yang tinggi.
Sesungguhnya jarak derajat orang yang berilmu dan yang tidak itu sangatlah jauh, satu tingkatnya terpaut 500 taun perjalanan yang ditempuh dengan kuda yang ramping.
Jadiknlah bacaan Al-Fateha itu memiliki etika, yaitu kamu mengetahui hak Allah SWT dan hak hamba didalam surat tersebut.
Hak Hamba yaitu wajib meninggikan dan memuji Allah SWT, yang disebut Alhamdulillah bukanlah sekedar tentang nikmat yang kau terima, tetapi betul-betul memuji karena kemuliaan dirinya, apabila Alhamdulillah diletakkan pada nikmat, kamu sama saja memuji dirimu sendiri.
Lalu mengetahui akan Ar-Rahman dan Ar-Rahimnya, dimana Ar-Rahman ini adalah segala yang terhampar kemurahan di dunia ini untuk semua mahluknya, sedangkan Ar-Rahim di khususkan kepada hambanya yang khusyuk.
Pada lafadz Maliki Yaumiddin, manusia mengetahui kedudukan Allah SWT dan kedudukan hamba, dimana semuanya akan dibalas pada hari akhir, dan balasan itu adalah balasan yang sesuai, dan termasuk hal yang tidak fungsi dan sia-sia segala perbuatan yang tidak karena Allah SWT. Maka di kalimat manusia ini manusia mengetahui keburukannya, kebodohannya, kedhalimannya.
Setelah manusia mengetahui akan hak-hak Allah SWT, 3 bagian ayat tersebut lalu Allah SWT berikan manusia kemudahan dalam 4 ayat berikutnya sebagai haknya, yaitu Allah SWT jadikan semua mahluknya untuk menyembah dan meminta, dan berlindung kepada Allah SWT. Ini adalah pernyataan komitmen seorang manusia / hamba kepada Rabbnya.
Maka setelah manusia berkomitmen terhadap Tuhannya niscaya Allah SWT akan tunjukkan dirinya jalan lurus. Dan inilah hakikat hidup manusia selalu meminta petunjuk kepada Tuhannya, dan apabila manusia tidak memiliki petunjuk bagaimana bisa mencapai Shirattal Mustaqim niscaya dia akan tercebur dalam jalannya.
Dan Allah merangkum semuanya petunjuk-petunjuk dan kunci kemudahan bagi mereka yang telah melewati Shirrattal Mustaqim, dan mendapatkan nikmat-nikmat seperti orang-orang yang terdahulu yang telah diberikan nikmat oleh Allah SWT. Dan itu bukanlah jalanlah orang yang dhallin.
Ketahuilah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT itu bukanlah nikmat yang sama yang diberikan kepada orang yang sesat dan dhallin, melainkan mereka akan diberikan nikmat-nikmat seperti halnya nikmat yang diberikan kepada para Nabi-nabi dan para orang Sholeh.
Maka saat mereka semua telah mendapatkannya, barulah seluruh malaikat di alam semesta ini mengaminkannya.
Dan Allah SWT menyembunyikan 7 huruf dalam Fateha
1. Tsa': Tsana'un yaitu pujian, padahal huruf ini sifatnya terdapat pada ayat Alhamdulillah.
2. Jim: Ja'iyyun atau tajalli
3. Kho': Kho'fiyyatun atau tersembunyi (hiasan amal itu tersembunyi)
4. Za' : Ziyyadatun (ditambahkan terus segala kebaikannya)
5. Syin: Syifa' (Sebagai obat)
6. Fa': Fana'un lenyap keinsanannya, hakikat ruh yang sampai kepada Tuhannya
7. Dho': Dhillun (mendapatkan naungan)