Selasa, 02 Juli 2019 0 komentar

Juraij Dan Bayi Yang Bicara

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Sebuah kisah yang diceritakan oleh Rasulullah ﷺ, dari Abu Hurairah dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam Al 'Adabul Mufrad.

Tidak ada bayi yang dapat berbicara kecuali Isa ibn Maryam dan bayi yang membela Juraij. Para sahabat bertanya, siapa itu Juraij yaa Rasulullah? Beliau berkata, sesungguhnya ia adalah hamba Allah yang sholeh dari kalangan ummat sebelumnya. Ia tinggal disebuah dataran tinggi dan memiliki tempat yang ia khususkan untuk beribadah.

Suatu hari, ketika ia sedang beribadah di tempat peribadatannya datanglah Ibunya yang memanggil, "Wahai Juraij!" Mendengar itu, di dalam hatinya Juraij berkata "Kujawab panggilan ibuku atau kulanjutkan shalat ku?" Namun ia memilih untuk melanjutkan shalatnya. Ibunya kembali memanggil, dan Juraij kembali memilih melanjutkan shalatnya, begitu lagi hingga 3x. Karena marah ibu Juraij kemudian berkata "Yaa Allah jangan wafatkan ia kecuali telah dipertontonkan dihadapan para pelacur."

Di daerah tersebut, juga ada seorang wanita yang sangat terkenal akan kecantikannya, namun ia seorang pelacur dan semua orang didaerah itu tau bahwa ia adalah wanita tercantik dan seorang pelacur. Begitupun Juraij, ia juga dikenal sebagai orang yang paling shaleh di daerah itu. Mengetahui hal tersebut, wanita pelacur ini ingin menguji keshalehan dari Juraij. Setelah berhias secantik mungkin, datanglah ia ditempat peribadatan Juraij dan menawarkan dirinya untuk disetubuhi, ia tampakkan apa-apa yang menurutnya dapat memancing hasrat Juraij.

Namun ternyata, Juraij tidak memperdulikannya sama sekali. Karena tidak terima, wanita itu kemudian mendatangi penggembala sapi disamping tempat peribadatan Juraij dan membuka peluang untuknya disetubuhi, dan terjadilah hingga wanita itu hamil. Setelah melahirkan bayinya, ia datang melapor pada raja dan berkata "Ini hasil hubunganku dengan Juraij".

Datanglah raja bersama pasukan dan penduduk lainnya yang marah dan menghancurkan tempat peribadatan Juraij. Lalu ia diikat dan dipertontonkan dihadapan para pelacur hingga tiba dihadapan wanita tersebut. Raja berkata, "Bayi ini hasil zinamu dengannya."

Juraij menunjuk bayi itu dan berkata "Wahai bayi yang berada dalam buaian ibunya, siapakah ayahmu?"

Atas izin Allah subhanahu wata'ala, bayi itu kemudian berkata "Ayahku adalan Fulan, si penggembala sapi". Sontak semua orang yang berada ditempat itu kemudian kaget dan merasa malu kepada Juraij. Dengan wajah yang memerah, sang raja kemudian berkata kepada Juraij, "Wahai Juraij, maukah engkau aku bangunkan rumah peribadatan baru yang terbuat dari perak atau emas?" Namun Juraij berkata "Tidak perlu, bangunkan saja aku sebagaimana mulanya."

Ini adalah sebuah kisah yang panjang namun berusaha kami ringkas sesingkat mungkin. Semoga kita dapat memetik pelajaran didalamnya.

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2019/07/juraij-dan-bayi-yang-bicara.html
0 komentar

Dahsyatnya Doa Seorang Ibu

بسم الله الرّحمن الرّحيم
Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki (Ayah Dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki)
Sayyid Abdul Ghani Al-Ja'fari Putra Dari Sayyid Sholeh bin Muhammad Al-Ja'fari bersama Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki yang juga merupakan murid dari Sayydi Sholeh bin Muhammad Al-Ja'fari

Inilah kisah hikmah tentang Sayyid Sholeh bin Muhammad Al-Ja'fari yang doa makbulnya dalam ibadah Haji “dibatalkan” oleh keinginan ibunya sendiri. Kisah ini bermula ketika beliau pertama kali melakukan ibadah Haji tahun 1952, di depan Ka'bah beliau berdoa kepada Allah agar memperkenannya untuk bisa pergi Haji setiap tahun, dan benar doa beliau diijabah.

Setiap tahun hingga wafatnya beliau selalu berangkat Haji, kecuali pada musim Haji tahun 1962. Situasi tahun itu benar-benar rumit dan tidak memungkinkan beliau untuk berangkat dari Kairo ke Makkah. Beliau kemudian pergi ke Sudan dan bermaksud berangkat ke Makkah dari sana.

Namun ternyata kondisi untuk pergi dari Sudan ke Makkah pun sama tidak memungkinkan. Setelah berbagai upaya dirasa sulit, beliau akhirnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Dunqula, Sudan, karena kebetulan beliau sedang berada di Sudan.

Ketika sampai di rumah, di depan pintunya ibunya tiba-tiba memeluk beliau dan berkata, "Maafkan ibu nak. Ibu telah membeli seekor domba tahun lalu untuk dikurbankan tahun ini, dan ibu berdoa kepada Allah supaya engkau bisa mencicipi masakan ibu dari daging kurban itu." Maka mengertilah Sayyid Sholeh mengapa tahun ini beliau sulit pergi Haji hingga akhirnya batal sama sekali.

Demikianlah hebatnya doa seorang ibu yang lebih hebat dari doa seorang Ulama bahkan Wali sekalipun. Rasulullah pernah bersabda, "Kedudukan doa seorang ibu untuk anaknya, laksana kedudukan doa seorang Nabi untuk umatnya." Sayyid Sholeh Al-Ja'fari adalah Ulama dan Wali besar pendiri Thariqah Al-Ja’fari serta Imam dan Khatib di Masjid Al-Azhar, Mesir. Beliau yang masih keturunan Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam ini merupakan guru dari Ulama-ulama besar dunia. Diantara muridnya yang terkenal adalah Syeikh Ali Jum'ah dan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2019/05/dahsyatnya-doa-seorang-ibu.html
 
;