بسم الله الرّحمن الرّحيم
- Puncak anugerah Ilahiyah terbagi menjadi 3,
- Kesungguhan dalam mencari
- Penghadapan diri yang baik
- Niat yang benar. (13:57 WIB)
- Niat itu merupakan ruh dari sebuah amal, dan barangsiapa bersungguh-sungguh dalam pencarian niscaya dia akan mendapatkan, dan rentang waktu dalam pencarian itu tidak ada waktu pastinya. (13:59 WIB)
- Bentuk kesungguhan dalam mencari ilmu adalah kamu fokus, dan melebihkan perhatianmu daripada hal yang lain. (14:00 WIB)
- Proses manusia dalam belajar adalah dia mengerti tulisan itu, lalu mengetahui artinya, lalu belajar maknanya, baru kemudian mencari isi darinya, barulah kita mengetahui betapa besar dan beratnya mendapatkan ilmu itu. (14:02 WIB)
- Apabila manusia itu mengetahui akan kebutuhan ilmunya, maka dia akan menganggapnya sebagai kebutuhan, dan ilmu sebagai penentuan nasib apakah masuk surga ataukah neraka nantinya. (14:19 WIB)
- Sesuatu yang mengerti sebuah kebaikan dan kedudukan kebaikan tersebut pastilah dia akan melaksanakannya. (14:30 WIB)
- Sesungguhnya apa yang menjadi keuntungan dari setiap perintah Allah itu pastilah ada kemuliaan yang tersembunyi didalamnya. (14:31 WIB)
- Suatu kebaikan yang ditunda atau dibatalkan atau ditempatkan pada hal lain, maka itu pasti akan terhalang, dan semua aspek kehidupannya akan terhalang. (14:32 WIB)
- Apabila seorang hamba itu berjalan menuju kepada Tuhannya dengan banyak istighfar, niscaya maghfirah Allah akan mampu memadamkan segala kemarahan Allah, menghapus segala doa-doanya. (14:35 WIB)
- Tidak ada kemuliaan atau sesuatu yang besar tanpa memiliki sebuah resiko yang besar juga. (14:39 WIB)
- Besarnya cita-cita juga akan besar pula halangan dan resiko yang akan dialami, sehingga apabila patah di tengah jalan, maka menjadi orang yang putus asa
- Orang yang putus asa terhadap Tuhannya disebabkan dia tidak memiliki keinginan yang kuat pada Tuhannya dan selalu bersangka buruk terhadap Tuhannya. (14:15 WIB)
- Orang yang bodoh itu selalu melihat orang lain, dan mencari keburukan orang lain, dan tidak sadar akan keburukan dirinya. (14:46 WIB)
- Orang yang cerdas dia tidak akan sibuk dengan keburukan orang lain, karena dia tahu kalau dirinya lebih buruk hanya saja Allah SWT menutupi keburukannya. (14:17 WIB)
- Berbuatlah baik setiap ada kesempatan, dan jangan ikuti mereka yang sibuk dengan kehidupannya tapi lupa akan akhiratnya. (14:49 WIB)
- Ketahuilah keburukan atau hal buruk yang terlihat dihadapan kita sebetulnya adalah bentuk ilmu dan pembelajaran yang sangat bagus untuk mengenal diri. (14:51 WIB)
- Orang yang bijak dia akan selalu belajar, dan banyak mendengar daripada berbicara. (14:53 WIB)
- Orang yang bodoh pasti akan banyak bicara, supaya mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mendengar, agar terlihat dan termasuk orang yang pandai, padahal tidak ada isinya sama sekali, dan terpeleset dari ucapannya karena ucapan yang tidak memiliki dasar ilmunya. (14:54 WIB)
- Seseorang apabila dia merasa penuh dia pasti tidak akan mau bertanya mengenai ilmu, padahal orang yang pandai dia selalu lapar dengan ilmu dan ingin belajar. (14:57 WIB)
- Iblis itu selalu membuat manusia itu lupa akan kesalahannya, dan sibuk mencari kesalahan orang lain. (15:01 WIB)
- Hiduplah sebagai musafir didunia ini, kamu datang sendirian dan pergi akan sendirian menghadap kepada Tuhanmu, hitunglah amalmu sendiri jangan sibuk mengurusi amal orang lain. (15:03 WIB)
- Persiapkanlah diri kita dan waspada, yaitu mempersiapkan apa yang akan menjadi bekal menghadap kepada Tuhanmu. (15:06 WIB)
- Sesungguhnya tingkat syukur yang paling tinggi adalah menikmati sesuatu didalam kesusahan. (15:12 WIB)
- Barangsiapa yang lemah lembut niscaya dia akan terinjak-injak, namun barangsiapa keras tidak akan ada orang yang mau bergaul dengannya. (15:15 WIB)
- Sesungguhnya selemah-lemah iman adalah menyingkirkan duri dari jalan, yaitu bukan bentuk mencari durinya, namun lebih kepada sifat kepeduliannya terhadap orang lain. (15:18 WIB)
- Sesungguhnya kalimat tauhid itu mudah di ucapkan namun sulit untuk dikerjakan. (15:19 WIB)
- Rasulullah SAW bersabda: Apabila ditengah suatu kaum ada maksiat, namun orang yang tidak melaksanakannya lebih banyak dan lebih kuat namun tidak mencegahnya, maka Allah SWT akan menghukumnya secara merata. (15:20 WIB)
- Sesungguhnya agama itu adalah pondasi dasar kehidupan, tiangnya adalah sholat. (15:24 WIB)
- Dengan pengetahuan agama itu manusia membuat benteng-benteng perisai yang akan melindungi diri dan keimanannya, dan janganlah kamu menyesal di masa tuamu, karena kamu tidak memiliki kesempatan lagi dalam memperbaiki segalanya. (15:26 WIB)
- Barangsiapa yang menyampaikan agama dengan tidak ikhlas, maka nasehatnya hanya akan sampai di bibir saja tetapi tidak akan sampai kepada hatinya. (15:33 WIB)
- Barangsiapa menyampaikan nasehat Allah SWT dengan hati dan bersama dengan Allah SWT, niscaya setiap nasehat itu akan masuk kedalam hati setiap orang yang mendengarnya. (15:34 WIB)
- Tidak ada kebenaran itu selain di sisi Allah SWT, maka carilah kebenaran di sisi Allah SWT bukan dari sisi yang lainnya. (15:38 WIB)
- Ilmu itu terbagi menjadi 2, yaitu ilmu yang sudah berpusat kepada Nabi Muhammad SAW atau memiliki nasab, ilmu yang seperti ini tidak memerlukan Guru yang lain. Dan yang satunya adalah ilmu yang harus dipelajari dan dengan usaha. (15:50 WIB)
- Sesungguhnya orang yang menjadi waliyullah adalah mereka yang paham dengan ilmu-ilmu, sehingga mampu mengaplikasikannya. (15:58 WIB)
- Segala sesuatu amal itu hendaknya dilaksanakan dengan memiliki ilmu yang di iringi dengan riyadhah, dan memerlukan waktu yang lama dalam pengenalan diri. (16:02 WIB)
- Orang yang bodoh itu mengambil contoh orang yang pandai, janganlah mengambil contoh sesama orang yang bodoh. Tetapi orang yang pandai dia akan mengambil contoh orang yang lebih pandai lagi. (16:09 WIB)
- Barangsiapa yang benar-benar menuntut ilmu, pastilah dia akan menjadi ilmuwan sekalipun dia tidak memiliki gelar. (16:10 WIB)
;