Rabu, 28 Agustus 2024

Nasehat Keduapuluhempat: Kerjakan Empat Perkara

بسم الله الرّحمن الرّحيم

فَالأَوَّلُ - أَنْ تَجْعَلَ مُعَامَلَتَكَ مَعَ اللّٰهِ تَعَالٰى بِحَيْثُ لَوْ عَامَلَ مَعَكَ بِهَا عَبْدُكَ تَرْضٰى بِهَا مِنْهُ وَلَا يَضِيْقُ خَاطِرُكَ عَلَيْهِ وَلَا تَغْضَبُ، وَالَّذِيْ لَا تَرْضٰى لِنَفْسِكَ مِنْ عَبْدِكَ الْمَجَازِيِّ فَلَا تَرْضٰى أَيْضًا لِلّٰهِ تَعَالٰى وَهُوَ سَيِّدُكَ الْحَقِيْقِيُّ

[Yang pertama] hendaklah kamu menjadikan hubunganmu dengan Allah Yang Maha Luhur, seperti jika kamu berhubungan dengan hambamu (bawahanmu), kamu ridlo padanya karena hubungan itu, hatimu tidak terbesit suram terhadapnya (tidak kecewa), dan kamu tidak marah. Sesuatu yang dirimu tidak ridlo dari hambamu (bawahanmu) yang bersifat majaz (1) maka kamu juga tidak ridlo (jika itu diperbuat sama) terhadap Allah Yang Maha Luhur, sedangkan Dia adalah Tuanmu (Majikanmu) yang hakiki.

    Catatan (1) :

وَالثَّانِى - كُلَّمَا عَمِلْتَ بِالنَّاسِ اِجْعَلْهُ كَمَا تَرْضٰى لِنَفْسِكَ مِنْهُمْ لِأَنَّهُ لَا يَكْمُلُ إِيْمَانُ عَبْدٍ حَتّٰى يُحِبَّ لِسَائِرِ النَّاسِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

    Bersifat majaz maksudnya adalah hanya sebuah majaz saja, sekedar sebagai asumsi, kiasan, dan perbandingan, bukan yang hamba atau bawahan yang sebenarnya.

[Kedua] setiap kali kamu memperlakukan manusia, maka jadikanlah itu sebagaimana kamu bisa ridlo terhadap dirimu sendiri dari mereka, karena sesungguhnya tidaklah sempurna iman seorang hamba sehingga ia mencintai semua manusia sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

وَالثَّالِثُ - إِذَا قَرَأْتَ الْعِلْمَ أَوْ طَالَعْتَهُ يَنْبَغِى أَنْ يَكُوْنَ عِلْمُكَ يُصْلِحُ قَلْبَكَ وَيُزَكِّى نَفْسَكَ كَمَا لَوْ عَلِمْتَ أَنَّ عُمْرَكَ مَا يَبْقَى غَيْرَ أُسْبُوْعٍ فَبِالضَّرُوْرَةِ لَا تَشْتَغِلُ فِيْهَا بِعِلْمِ الْفِقْهِ وَالْأَخْلَاقِ وَالْأُصُوْلِ وَالْكَلَامِ وَأَمْثَالِهَا، لِأَنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذِهِ الْعُلُوْمَ لَا تُغْنِيْكَ بَلْ تَشْتَغِلُ بِمُرَاقَبَةِ الْقَلْبِ وَمَعْرِفَةِ صِفَاتِ النَّفْسِ وَالْإِعْرَاضِ عَنْ عَلَائِقِ الدُّنْيَا وَتُزَكِّي نَفْسَكَ عَنِ الْأَخْلَاقِ الذَّمِيْمَةِ وَتَشْتَغِلُ بِمَحَبَّةِ اللّٰهِ تَعَالٰى وَعِبَادَتِهِ وَالْإِتِّصَافِ بِالْأَوْصَافِ الْحَسَنَةِ وَلَا يَمُرُّ عَلٰى عَبْدٍ يَوْمٌ وَلَيْلَةٌ إِلَّا يُمْكِنُ أَنْ يَكُوْنَ مَوْتُهُ فِيْهِ

[Ketiga] ketika kamu mempelajari dan menelaah ilmu, maka selayaknya ilmumu dapat memperbaiki hatimu dan mensucikan dirimu, sebagaimana jika kamu mengetahui bahwa umurmu tidaklah tersisa kecuali hanya seminggu. Maka karena terpaksa, kamu tidak akan tersibukkan di dalamnya dengan ilmu fiqih, akhlaq, ushul fiqih, kalam, dan sebagainya. Karena kamu mengetahui bahwa ilmu-ilmu ini tidak akan memberi manfaat bagimu, tetapi kamu sibuk meneliti hati, mengetahui sifat-sifat diri, dan berpaling dari keterikatan dunia. Kamu harus mensucikan dirimu dari akhlaq yang tercela dan tersibukkan dengan cinta pada Allah Yang Maha Luhur, beribadah kepada-Nya, dan menyifati diri dengan sifat-sifat yang baik. Tidaklah lewat sehari semacam pada seorang hamba kecuali mungkin saja kematiannya ada di dalam hari itu.

أَيُّهَا الْوَلَدُ، إِسْمَعْ مِنِّيْ كَلَامًا أٰخَرَ وَتَفَكَّرْ فِيْهِ حَتّٰى تَجِدَ خَلَاصًا : لَوْ أَنَّكَ أُخْبِرْتَ أَنَّ السُّلْطَانَ بَعْدَ أُسْبُوْعٍ يَجِيْئُكَ زَائِرًا، فَأَنَا أَعْلَمُ أَنَّكَ فِيْ تِلْكَ الْمُدَّةِ لَا تَشْتَغِلُ إِلَّا بِإِصْلَاحِ مَا عَلِمْتَ أَنَّ نَظْرَ السُّلْطَانِ سَيَقَعُ عَلَيْهِ مِنَ الثِّيَابِ وَالْبَدَنِ وَالدَّارِ وَالْفِرَاشِ وَغَيْرِهَا، وَالْآنَ تَفَكَّرْ إِلٰى مَا أَشَرْتُ بِهِ فَإِنَّكَ فَهِمٌ، وَالْكَلَامُ الْفَرْدُ يَكْفِى الكَيِّسَ، قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : إِنَّ اللّٰهَ لَا يَنْظُرُ إِلٰى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلٰى أَعْمَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلٰى قُلُوْبِكُمْ وَنِيَاتِكُمْ، وَإِنْ أَرَدْتَ عِلْمَ أَحْوَالِ الْقَلْبِ فَانْظُرْ إِلَى الْإِحْيَاءِ وَغَيْرِهِ مِنْ مُصَنَّفَاتِيْ، وَهٰذَا الْعِلْمُ فَرْضُ عَيْنٍ وَغَيْرُهُ فَرْضُ كِفَايَةٍ، إِلَّا مِقْدَارَ مَا يُؤَدَّى بِهِ فَرَائِضُ اللّٰهِ تَعَالٰى وَهُوَ يُوَفِّقُكَ حَتّٰى تُحَصِّلَهُ

Wahai anakku, dengarkanlah perkataanku yang lain dan berpikirlah di dalamlah sampai kamu menemukan kebebasan (keselamatan) : Jika kamu diberitahu bahwa seorang penguasa akan datang mengunjungimu setelah satu minggu, maka aku tahu bahwa dalam masa itu kamu tidak akan tersibukkan kecuali untuk memperbaiki sesuatu yang kamu ketahui, bahwa pandangan penguasa itu akan terjatuh (terfokus) pada sesuatu itu, baik pakaian, badan, rumah, tempat tidur, dan lainnya. Sekarang, berpikirlah pada sesuatu yang telah aku isyaratkan karena kamu sudah paham. Satu ungkapan kata sudah mencukupi bagi orang yang cerdas. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk fisik kalian, tidak pada amal-amal perbuatan kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan niat kalian". Apabila kamu ingin mengetahui ahwal (keadaan) hati maka lihatlah pada Kitab Ihya Ulumiddin dan lainnya yang termasuk karya-karyaku. Ilmu ini (hukumnya) adalah fardlu ain dan selainnya adalah fardlu kifayah, kecuali sekedar ilmu untuk dapat mengerjakan kewajiban-kewajiban dari Allah Yang Maha Luhur dan Dialah yang memberikanmu pertolongan sehingga kamu dapat menghasilkannya (mencapainya).

وَالرَّابِعُ - أَلَّا تَجْمَعَ مِنَ الدُّنْيَا أَكْثَرَ مِنْ كِفَايَةِ سَنَةٍ، كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يُعِدُّ ذٰلِكَ لِبَعْضِ حُجُرَاتِهِ وَقَالَ : اللّٰهُمَّ اجْعَلْ قُوْتَ آلِ مُحَمَّدٍ كَفَافًا، وَلَمْ يَكُنْ يُعِدُّ ذٰلِكَ لِكُلِّ حُجُرَاتِهِ بَلْ كَانَ يُعِدُّهُ لِمَنْ عَلِمَ أَنَّ فِيْ قَلْبِهَا ضَعْفًا، وَأَمَّا مَنْ كَانَتْ صَاحِبَةَ يَقِيْنٍ فَمَا كَانَ يُعِدُّ لَهَا أَكْثَرَ مِنْ قُوْتِ يَوْمٍ أَوْ نِصْفٍ

[Keempat] Kamu seharusnya tidak mengumpulkan dunia lebih banyak daripada (melebihi) kecukupan dalam masa setahun. Sebagaimana Rasulullah SAW menyiapkan kebutuhan setahun itu bagi sebagian istri-istri Beliau. Beliau berdoa, "Ya Allah, jadikanlah kebutuhan makanan pokok keluarga (Nabi) Muhammad tercukupi". Beliau tidak menyiapkan itu (kebutuhan pokok selama setahun) bagi setiap istri-istri Beliau, tetapi menyiapkannya bagi istri yang diketahui bahwa di dalam hatinya masih lemah. Adapun istri yang memiliki keyakinan (kuat) maka Beliau tidak menyiapkannya lebih banyak daripada (melebihi) kebutuhan pokok sehari atau setengah hari.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;