Rabu, 28 Agustus 2024

Nasehat Keduapuluhdua: Jangan Engkau Banyak Bertanya,Tapi Hendaklah Banyak Beramal

بسم الله الرّحمن الرّحيم

أَيُّهَا الْوَلَدُ، وَالْبَاقِى مِنْ مَسَائِلِكَ بَعْضُهَا مَسْطُوْرٌ فِيْ مُصَنَّفَاتِيْ فَاطْلُبْهُ ثَمَّةَ وَكِتَابَةُ بَعْضِهَا حَرَامٌ، إِعْمَلْ أَنْتَ بِمَا تَعْلَمُ لِيَنْكَشِفَ لَكَ مَا لَمْ تَعْلَمْ

Wahai anakku, sisa dari masalahmu, sebagiannya sudah tertulis di dalam karya-karyaku, carilah di dalam sana dan menulis (jawaban) sebagian masalahmu yang lain adalah haram. Amalkanlah apapun yang kamu ketahui agar terbukalah bagimu apa yang belum kamu ketahui.

أَيُّهَا الْوَلَدُ، بَعْدَ الْيَوْمِ لَا تَسْأَلْنِيْ مَا أُشْكِلَ عَلَيْكَ إِلَّا بِلِسَانِ الْجَنَانِ لِقَوْلِهِ تَعَالٰى : وَلَوْ أَنَّهُمْ صَبَرُوْا حَتّٰى تَخْرُجَ إِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ، وَاقْبَلْ نَصِيْحَةَ الْخَضِرِ عَلَيْهِ السَّلَامُ حِيْنَ قَالَ : فَلَا تَسْأَلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا، وَلَا تَسْتَعْجِلْ حَتّٰى تَبْلُغَ أَوَانَهُ فَيَنْكَشِفَ لَكَ وَتَرَاهُ : سَأُرِيْكُمْ آيَاتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنَ، فَلَا تَسْأَلْنِيْ قَبْلَ الْوَقْتِ وَتَيَقَّنْ أَنَّكَ لَا تَصِلُ إِلَّا بِالسَّيْرِ لِقَوْلِهِ تَعَالٰى : أَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوْا

Wahai anakku, setelah hari ini, janganlah kamu bertanya padaku mengenai sesuatu yang terasa berat bagimu kecuali dengan bahasa hati, sesuai dengan Firman Allah Yang Maha Luhur, "Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka (Al-Hujurat : 5)". Terimalah nasehat Nabi Khidzir as ketika beliau berkata, "Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu (Al-Kahfi : 70)". Jangan tergesa-gesa sehingga kamu sampai pada waktu yang tepat, lalu sesuatu itu akan tersingkap bagiku dan kamu akan melihatnya, "Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera (Al-Anbiya : 37)". Jangan bertanya padaku sebelum waktunya dan yakinlah bahwa kamu tidak akan bisa sampai kecuali dengan melakukan perjalanan spiritual, sesuai dengan Firman Allah Yang Maha Luhur, "Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan .... (Ar-Rum : 9)".

أَيُّهَا الْوَلَدُ، بِاللّٰهِ إِنْ تَسِرْ تَرَ الْعَجَائِبَ فِيْ كُلِّ مَنْزِلٍ وَابْذُلْ رُوْحَكَ فَإِنَّ رَأْسَ هٰذَا الْأَمْرِ بَذْلُ الرُّوْحِ كَمَا قَالَ ذُو النُّوْنِ الْمِصْرِى رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالٰى لِأَحَدِ تَلَامِذَتِهِ : إِنْ قَدَرْتَ عَلٰى بَذْلِ الرُّوْحِ فَتَعَالَ وَإِلَّا فَلَا تَشْتَغِلْ بِتُرَّهَاتِ الصُّوْفِيَّةِ

Wahai anakku, demi Allah, apabila kamu mau melakukan perjalanan spiritual maka kamu akan melihat keajaiban-keajaiban di setiap tempat dan serahkan ruhmu karena sesungguhnya pokok perkara ini adalah menyerahkan ruh, sebagaimana Syekh Dzun Nun Al-Mishri ra berkata pada salah satu dari murid-muridnya, "Jika kamu mampu menyerahkan ruhmu, maka datanglah ke sini. Jika tidak maka janganlah tersibukkan dengan bualan orang-orang sufi".

0 komentar:

Posting Komentar

 
;