Rabu, 28 Agustus 2024

Nasehat Keduabelas: Setelah Mengamalkan limu Barulah Engkau Mengetahui Hakikatnya

بسم الله الرّحمن الرّحيم

وَاعْلَمْ أَنَّ بَعْضَ مَسَائِلِكَ الَّتِيْ سَأَلْتَنِيْ عَنْهَا لَا يَسْتَقِيْمُ جَوَابُهَا بِالْكِتَابَةِ وَالْقَوْلِ، إِنْ تَبْلُغْ تِلْكَ الْحَالَةَ تَعْرِفْ مَا هِيَ وَإِلَّا فَعِلْمُهَا مِنَ الْمُسْتَحِيْلَاتِ لِأَنَّهَا ذَوْقِيَّةٌ، وَكُلُّ مَا يَكُوْنُ ذَوْقِيًّا لَا يَسْتَقِيْمُ وَصْفُهُ بِالْقَوْلِ كَحَلَاوَةِ الْحُلْوِ وَمِرَارَةِ الْمُرِّ لَا تُعْرَفُ إِلَّا بِالذُّوْقِ، كَمَا حُكِيَ أَنَّ عِنِّيْنًا كَتَبَ إِلٰى صَاحِبٍ لَهُ أَنْ عَرِّفْنِيْ لَذَّةَ الْمُجَامَعَةِ كَيْفَ تَكُوْنُ فَكَتَبَ لَهُ جَوَابَهُ يَا فُلَانُ إِنِّيْ كُنْتُ حَسَبْتُكَ عِنِّيْنًا فَقَطْ، وَالْأٓنَ عَرَفْتُ أَنَّكَ عِنِّيْنٌ وَأَحْمَقُ، لِأَنَّ هٰذِهِ اللَّذَّةَ ذَوْقِيَّةٌ إِنْ تَصِلْ إِلَيْهَا تَعْرِفُ وَإِلَّا لَا يَسْتَقِيْمُ وَصْفُهَا بِالْقَوْلِ وَالْكِتَابَةِ

Ketahuilah sesungguhnya sebagian masalahmu yang kamu tanyakan padaku, jawabannya tidaklah dapat dijelaskan hanya dengan tulisan dan ucapan. Jika kamu sampai pada keadaan itu, maka kamu akan mengerti apa itu, jika tidak maka mengetahuinya merupakan hal yang mustahil karena itu adalah urusan rasa. Dan setiap urusan rasa, menyifatinya tidaklah dapat dijelaskan dengan ucapan seperti manisnya sesuatu yang manis dan pahitnya sesuatu yang pahit, kamu tidak akan mengerti kecuali merasakannya.
 
Sebagaimana diceritakan bahwa seorang yang impoten mengirim surat kepada temannya, "Beritahu aku tentang nikmatnya bersetubuh, bagaimakah nikmatnya ?". Lalu temannya itu menulis jawaban padanya, "Wahai fulan, sesungguhnya aku sudah mengira bahwa kamu hanya impoten saja, dan sekarang aku tahu bahwa kamu impoten dan juga bodoh". Karena sesungguhnya nikmatnya rasa ini adalah jika kamu merasakannya maka kamu akan mengerti, dan jika tidak maka menyifatinya tidak dapat dijelaskan hanya dengan ucapan dan tulisan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
;