Selasa, 06 Agustus 2024

Tentang Penuntut Ilmu

بسم الله الرّحمن الرّحيم

QS. AL AN'AM 153

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ * وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٥٣)

WA ANNA HAAZAA SHIROOTHII MUSTAQIIMANG FATTABI'UUH, WA LAA TATTABI'US-SUBULA FA TAFARROQO BIKUM 'ANG SABIILIH, ZAALIKUM WASHSHOOKUM BIHII LA'ALLAKUM TATTAQUUN
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa".

Seseorang itu tidak dapat menemuh perjalanan dhahir dan bathin kecuali dengan semangat yang tinggi dan penuh dengan kesungguhan. Sedangkan orang-orang yang bodoh membiasakan dengan kemalasannya, lemah, kurang akal dan suka menunda-nunda, sedikit yang dapat menyelesaikan suatu urusan dan tidak pernah mendapatkan apa yang dituju kecuali hanya sekedar pemberian Allah yang ia kehendaki dan penuh dengan keraguan yang tidak memiliki prinsip yang tetap, yang imannya selalu berubah-ubah (taqlit). Maka Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad bermasah dalam syairnya:

يَا طَالِبَ التَّحْقِيقِ قُمْ وَبَادِرْ

وَانْهَضْ عَلَى سَاقِ الْهِمَمْ وَخَاطِرْ

وَاصْبِرْ عَلَى قَمْعِ الْهَوَى وَصَابِرْ

وَاصْدُقُ وَلَا تَبْرَحْ مُلَازِمَ الْبَابُ

Wahai penuntut Tahqiq, bangun dan bersegeralah

Dengan penuh semangat dan kemauan, bangkitlah

Bersabarlah dalam mengendalikan hawa nafsu

Berkatalah yang benar dan bersiaplah selalu di pintu

Sedangkan menurut Sayyidina Al Imam Al Arifbillah Ahmad bin Hasan Al Athas dalam kitab Qirthos mengatakan "Puncak anugerah Ilahiyyah terbagi menjadi 3:
  1. Kesungguhan dalam mencari
  2. Pengabdian diri sebagai hamba yang baik
  3. Niat yang benar
Apabila 3 syarat ini dimiliki bagi penuntut ilmu maka telah tercapai maksud dan cita-citanya. Maka dengan niat bersungguh-sungguh untuk mencari puncak anugerah Ilahiyyah dan penuh semangat merupakan puncak awal/dasar semua amal kebaikan, karena niat adalah ruh segala ketaatan. Dan semangat merupakan dasar modal semua amal kebaikan, apabila dibangun amal shaleh dan akhlak yang baik maka tercapailah tujuan menuntut ilmu. Maka yang didapatkannya akan mengetahui kelemahan-kelemahan pada diri sendiri. Karena semakin menuju tingkat kemuliaan akan semakin bertambah pula kelelahan dalam mencapainya. Dan kemuliaan itu tidak akan pernah diperoleh kecuali dengan proses yang perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang sangat lama dan tidak ada terwujud cita-cita itu hanya dengan mengaku-aku dan panjang angan-angan.

Menuntut ilmu menurut Asy Syeikh Al Imam Al Quthub As Sayyid Al Arifbillah Abdullah bin Abubakar Al Idrus mengatakan "Apabila penuntut ilmu semangatnya lemah dan kurang, dan malas maka membuat mata hati menjadi gelap, jiwa atau hati menjadi keras dan pikiran membeku dan tidak akan pernah tercapai cita-citanya yang diinginkan dan tidak akan pernah sampai kepada yang dicintainya. Dan barangsiapa yang menghendaki kejernihan hatinya dan masuk dalam alam Robbani, maka hendaklah ia banyak beribadah/sholat di tengah malam.

Menurut Al Imam Asy Sayyid Al Arifbillah Ahmad bin Zein Al Habsyi mengatakan "Seseorang itu tidak akan dapat mencapai sesuatu kedudukan kecuali seseorang itu benar-benar fokus pada kedudukan itu. Dan apabila seseorang itu banyak cabang pikirannya niscaya ia tidak akan sampai mencapai kedudukan itu. karena Allah tidak akan memberi kepada seorang hambaNya kecuali memiliki persiapan dan niat untuk itu. Berapa banyak orang-orang yang disebut sholeh yang semuanya tidak mampu untuk menambahkan atau menaikannya kepada kedudukan yang lebih tinggi sehingga ia tetap pada maqom kedudukan yang semula. Maka dengan persiapan melakukan aktivitas atau kegiatan dan berjuang di jalan Allah akan didapatkan keberkahan dan akan diperoleh pemberian Nya. Maka dengan mujahadah akan didapatkan Musyahadah (penyaksian kepada Allah), sesuai dalam firman Allah SWT

QS. Al Ankabut 69:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ، وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩

WALLAZIINA JAAHADUU FIINAA LANAHDIYANNAHUM SUBULANAA, WA INNALLOHA LAMA'AL-MUHSINIIN

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang- orang yang berbuat baik".


Dalam syairnya, Al Mutanabbi berkata:

عَلَى قَدْرِ أَهْلِ الْعَزْمِ تَأْتِي الْعَزَائِمِ

 وَتَأْتِي عَلَى قَدْرِ الْكِرَامِ الْمَكَارِمُ 

وَتَعْظُمُ فِي عَيْنِ الصَّغِيْرِ صِغَارُهَا 

وَتَصْغُرُ فِي عَيْنِ الْعَظِيمِ الْعَظَائِمِ

Semangat kan datang senilai pemiliknya
Pun kemuliaan kan tiba sepadan pemiliknya
Hal sepele tampak besar di mata orang kecil
Hal besar di mata orang besar menjadi kecil

Dan penuntut ilmu harus siap dan mengetahui karena setiap kebaikan itu pasti banyak ujian dan
cobaannya dan rintangannya. Maka yang perlu dibutuhkan bagi penuntut ilmu adalah kesabaran
untuk menghadapinya dan barangsiapa yang bisa bersabar dalam menghadapi ujian dan kesulitan
maka ia akan sampai kepada tujuan, kesenangan dan mendapatkan kemudahan-kemudahanNya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;