Kamis, 22 Agustus 2024

Nasehat Ketiga: Ilmu itu Tidak Bermanfaat kecuali bila sudah diamalkan

بسم الله الرّحمن الرّحيم

أَيُّهَا الْوَلَدُ، لَا تَكُنْ مِنَ الْأَعْمَالِ مُفْلِسًا وَلَا مِنَ الْأَحْوَالِ خَالِيًا وَتَيَقَّنْ أَنَّ الْعِلْمَ الْمُجَرَّدَ لَا يَأْخُذُ بِالْيَدِ، مِثَالُهُ لَوْ كَانَ عَلٰى رَجُلٍ فِيْ بَرِيَّةٍ عَشَرَةُ أَسْيَافٍ هِنْدِيَّةٍ مَعَ أَسْلِحَةٍ أُخْرٰى وَكَانَ الرَّجُلُ شُجَاعًا وَأَهْلُ حَرْبٍ فَحَمَلَ عَلَيْهِ أَسَدٌ عَظِيْمٌ مُهِيْبٌ، فَمَا ظَنُّكَ ؟ هَلْ تَدْفَعُ الْأَسْلِحَةُ شَرَّهُ عَنْهُ بِلَا اسْتِعْمَالِهَا أَوْ ضَرَبَهَا ؟ وَمِنْ الْمَعْلُوْمِ أَنَّهَا لَا تَدْفَعُ إِلَّا بِالتَّحْرِيْكِ وَالضَّرْبِ، فَكَذَا لَوْ قَرَأَ رَجُلٌ مِائَةَ أَلْفِ مَسْأَلَةٍ عِلْمِيَّةٍ وَتَعَلَّمَهَا وَلَمْ يَعْمَلْ بِهَا لَا تُفِيْدُ إِلَّا بِالْعَمَلِ، وَمِثْلُهُ أيْضًا لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ حَرَارَةٌ وَمَرَضٌ صَفْرَاوِيٌّ يَكُوْنُ عِلَاجُهُ بِالسَّكَنْجَبِيْنَ وَالْكَشْكَابِ فَلَا يَحْصُلُ الْبُرَءُ إِلَّا بِاسْتِعْمَالِهِمَا

كرمى دو هزار رطل همى بيمائى # تامى نخورى نباشدت شيدائى (١)

Wahai anakku, janganlah kamu menjadi orang yang bangkrut dari amal-amal perbuatanmu, jangan menjadi orang yang sepi (kosong) dalam ahwalmu (hatimu), dan yakinlah bahwa ilmu tanpa amal tidak akan berguna. Contohnya jika seseorang di dalam gurun pasir membawa 10 pedang india dan senjata-senjata lainnya, orang itu adalah seorang yang pemberani dan ahli berperang. Lalu seekor harimau besar dan menakutkan menyergapnya, bagaimana menurutmu ? apakah sejata-sejata itu dapat menolaknya dari keburukan (sergapan) harimau tanpa menggunakannya atau memukulkannya ?. Tentu sudah diketahui bahwa senjata-senjata itu tidak dapat menolak tanpa digerakkan dan dipukulkan. Maka demikian pula seseorang yang sudah membaca 100.000 permasalahan ilmiah dan mempelajarinya, tetapi ia tidak mengamalkannya, 100.000 permasalahan ilmiah itu tidak akan memberikan faidah kecuali dengan diamalkan. Contoh juga, jika seseorang sedang sakit panas (demam) dan saking kuning, obatnya adalah dengan tumbuhan "sakanjabin" dan "kaskab", maka tidak akan menghasilkan kesembuhan kecuali dengan mengamaمkan (mengkonsumi) keduanya.

(1). Syekh Muhammad Amin Al-Kurdi menerjemah bait ini dari bahasa Persia, beliau mengatakan :

لَوْ كِلْتَ أَلْفَيْ رِطْلِ خَمْرٍ لَمْ تَكُنْ - لِتَصِيْرَ نَشْوَانًا إِذَا لَمْ تَشْرَبْ

"Jika kamu menakar 200 liter khamr, maka itu tidak akan - Menjadikanmu mabuk ketika kamu tidak meminumnya".

وَلَوْ قَرَأْتَ الْعِلْمَ مائَةَ سَنَةٍ وَجَمَعْتَ أَلْفَ كِتَابٍ لَا تَكُوْنُ مُسْتَعِدًا لِرَحْمَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى إلَّا بِالْعَمَلِ، وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعٰى، فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْ لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا، جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ، إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا، خَالِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا، فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا، إِلَّا مَنْ تَابَ وَأٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولٰئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْئًا

Meskipun kamu membaca ilmu selama 100 tahun dan mengumpulkan 1.000 kitab, maka kamu tidaklah menjadi orang yang bersiap-siap memperoleh rahmat Allah Yang Maha Luhur kecuali dengan mengamalkan (ilmu itu). "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (An-Najm : 39)", "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih (Al-Kahfi : 110)". "Sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan (At-Taubah : 82 dan 95)", "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya (Al-Kahfi : 107-108)", "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam : 59-60)".

وَمَا تَقُوْلُ فِيْ هٰذَا الْحَدِيْثِ : بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلٰى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ لِمَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا

Apa pendapatmu mengenai hadits ini : "Agama islam dibangun atas 5 perkara, yaitu bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di Bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah (Ka'bah) bagi orang yang mampu jalannya".

وَالْإِيْمَانُ قَوْلٌ بِاللِّسَانِ وَتَصْدِيْقٌ بِالْجِنَانِ وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ، وَدَلِيْلُ الْأَعْمَالِ أَكْثَرُ مِنْ أَنْ يُحْصٰى وَإِنْ كَانَ الْعَبْدُ يَبْلُغُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ اللّٰهِ تَعَالٰى وَكَرَمِهِ، لَكِنْ بَعْدَ أَنْ يَسْتَعِدَّ بِطَاعَتِهِ وَعِبَادَتِهِ لِأَنَّ رَحْمَةَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Iman adalah mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan melakukan dengan anggota badan. Dan dalil mengenai mengamalkan ilmu lebih baik daripada yang terhitung. Dan meskipun seorang hamba dapat mencapai surga karena sifat fadl (anugerah) dan sifat karam-Nya (kemurahan-Nya), tetapi setelah ia mempersiapkan diri dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada-Nya, karena sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.

وَلَوْ قِيْلَ أَيْضًا يَبْلُغُ بِمُجَرَّدِ الْإِيْمَانِ، قُلْنَا : نَعَمْ، لَكِنْ مَتٰى يَبْلُغُ وَكَمْ مِنْ عَقَبَةٍ كَئُوْدٍ يَقْطَعُهَا إِلٰى أَنْ يَصِلَ ؟ فَأَوَّلُ تِلْكَ الْعَقَبَاتِ عَقَبَةُ الْإِيْمَانِ وَأَنَّهُ هَلْ يَسْلَمُ مِنْ سَلْبِ الْإِيْمَانِ أَمْ لَا ؟ وَإِذَا وَصَلَ هَلْ يَكُوْنُ خَائِبًا مُفْلِسًا ؟ وَقَالَ الْحَسَنُ الْبَصْرِى : يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى لِعِبَادِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ - اُدْخُلُوْا يَا عِبَادِيَ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ وَاقْتَسِمُوْا بِأَعْمَالِكُمْ

Jika dikatakan juga, "Seorang hamba bisa mencapai (surga) hanya karena iman". Maka aku menjawab, "Benar, tetapi kapan ia bisa sampai dan berapa banyak rintangan yang sulit yang bisa dia putus (ia tempuh) untuk bisa sampai ? Maka rintangan pertama adalah rintangan iman dan apakah ia bisa selamat dari tercabutnya iman atau tidak ? Jika dia sampai apakah ia merugi lagi bangkrut ?" Syekh Hasan Al-Bashri berkata, "Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hamba-hamba-Nya di hari kimat, "Masuklah kalian ke dalam surga karena rahmat-Ku dan bagilah surga itu sesuai dengan amal perbuatan kalian"".

0 komentar:

Posting Komentar

 
;