Kamis, 18 Mei 2023

Thosin Titik Azali (Sebuah Fragmen dalam Thowasin Al-Hallaj)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

... aku 'melihat' Tuhanku dengan mata hatiku, ...
aku menyapa: "Siapakah Engkau?"

Dia menjawab: "Kau!"

namun, bagiku, 'di mana' tak memiliki tempat, dan tak ada 'di mana' ketika perhatian menyangkut-Mu,
akal pun tak punya bayangan

tentang keberadaan-Mu dalam (dimensi) waktu, yang mengizinkan akal mengetahui

'di mana' Engkau adanya...
Engkau adalah 'Sesuatu'
yang meliputi setiap 'di mana',
mengatasi 'Titik' yang 'tak-di mana-mana'.

jadi, 'di mana'-kah Engkau adanya...?

ANA AL HAQ
SYAIR AL-HALLAJ

Aku adalah Dia yang kucinta dan
Dia yang kucinta adalah aku
Kami adalah dua jiwa yang bertempat dalam satu tubuh.
Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia,
dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat aku

Maha suci zat yang sifat kemanusiaan-Nya, membukakan rahasia cahaya ketuhanan-Nya yang gemilang. Kemudian kelihatan baginya mahluk-Nya, dengan nyata dalam bentuk manusia yang makan dan minum

Jiwa-Mu disatukan dengan jiwaku,
sebagaimana anggur disatukan dengan air murni. Jika sesuatu menyentuh Engkau, ia meyentuhku pula, dan ketika itu dalam tiap hal Engkau adalah aku.

Aku adalah rahasia Yang Maha Benar, dan bukanlah Yang Maha Benar itu aku Aku hanya satu dari yang benar, maka bedakanlah antara kami.
Sebelumnya tidak mendahului-Nya,
setelahtidak menyela-Nya,
daripada tidak bersaing dengan Dia dalam hal keterdahuluan, dari tidak sesuai dengan Dia, ketidak menyatu dengan dia,

Dia tidak mendiami Dia,
kala tidak menghentikan Dia, jika tidak berunding dengan Dia, atas tidak membayangi Dia, dibawah tidak menyangga Dia, sebaliknya tidak menghadapi-Nya, dengan tidak menekan Dia, dibalik tidak mengikat Dia, didepan tidak membatasi Dia, terdahulu tidak memameri Dia, dibelakang tidak membuat Dia luruh, semua tidak menyatukan Dia, ada tidak memunculkan Dia,
tidak ada tidak membuat Dia lenyap, penyembunyian tidak menyelubungi Dia, pra-eksistensi-Nya mendahului waktu, adanya Diamendahului yang belum ada, kekalahan-Nya mendahului adanya batas.

Di dalam kemuliaan tiada aku,
atau Engkau atau kita, Aku, Kita, Engkau dan Dia seluruhnya menyatu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;