بسم الله الرّحمن الرّحيم
- Inilah penggambaran tentang Taqdir Ilahi. Lingkaran ( o ) pertama adalah Kehendak [masyi’ah] Allah, dan ( o ) kedua adalah Hikmah-Nya, serta ( o ) ketiga adalah Kuasa-Nya, sedangkan ( o ) keempat adalah Ilmu-Nya yang ‘Azaliy.
- Iblis berkata: “Bila aku memasuki lingkaran pertama, aku akan menempuh ujian dari (lingkaran) yang kedua. Dan, bila aku melintas ke yang kedua, aku harus menempuh ujian dari (lingkaran) yang ketiga. Bahkan, bila aku menyeberang ke yang ketiga, aku mesti menempuh ujian dari (lingkaran) yang keempat.”
- Maka – tidak (la), tidak (la), tidak (la), tidak (la), dan tidak (la)! Bahkan, bila aku istirah di ‘tidak’ pertamaku, aku pasti dikutuk sampai aku mengucapkan (‘tidak’) yang kedua, dan dibuang sampai aku mengucapkan (‘tidak’) yang ketiga. Jadi, apakah yang keempat berarti bagiku?
- Kalaulah aku tahu bahwa bersujud (kepada Adam as) pasti menyelamatkan aku, aku niscaya bersujud. Kendati demikian, aku tahu bahwa setelah lingkaran (pertama) itu ada lingkaran-lingkaran (kedua, ketiga, dan keempat) lainnya. Dengan pemikiran begitu, maka kukatakan kepada diriku: Kalaupun aku selamat dari lingkaran (pertama) ini, bagaimana dapat aku keluar dari (lingkaran) yang kedua, yang ketiga, dan yang keempat?
- Adapun ‘Alif’ ( ﺍ ) dari ‘La’ ( ﻻ ) yang kelima adalah “Dia – Tuhan, Sang Hidup.” (QS. 2: 255)
;
0 komentar:
Posting Komentar