بسم الله الرّحمن الرّحيم
Jika ia berhujjah atau diajak bertukar pikiran / diskusi niscaya ia akan marah dan benci apabila alasannya atau hujjah nya ditolak.
Jika ia diberi pengajaran atau nasehat ia akan mempertahankan prinsipnya/idealisme nya dan menolak nasehat dalam kebenaran itu. Dan kalau ia bisa memberi nasehat ia akan bersikukuh dengan nasehatnya
Jika sesuatu perkataanya ditolak niscaya ia akan marah.
Maka besar bahayanya bagi orang yang sombong. Dan sangat sulit sekali utk memberi maaf kepada org lain. Dan ciri khasnya orang sombong itu tidak akan sanggup mencintai orang-orang mukmin.
Kecintaannya adalah kebanggaan bagi dirinya sendiri. Dan ia tidak sanggup untuk merendahkan diri karena disebabkan sangat sulitnya untuk meninggalkan kebusukan hati. Dan ia tidak sanggup berkekalan di atas kebenaran. Karena kebenaran itu tempat kemuliaan. Dan ia tidak akan sanggup meninggalkan kemarahan. Karena menahan kemarahan adalah kemuliaan.
Dan orang yang sombong itu tidak akan sanggup meninggalkan penyakit hasud / dengki. Karena meninggalkan kedengkian adalah sifat kemuliaan.
Dan ia tidak akan sanggup kepada nasehat yg lemah lembut. Karena nasehat yang lemah lembut itu adalah kemuliaan.
Dan ia tidak sanggup menerima nasehat karena nasehat itu tempat kemuliaan.
Dan orang yang sombong itu tidak akan selamat, karena dia masuk
dalam golongan yang gila pujian.
Dan apabila beramal bersedekah berinfaq dan beribadah hanya ingin mendapatkan pujian dari manusia.
Sesuai dengan firman Allah
Qs.Al-mukmin: 56
إِنَّ الَّذِينَ
يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ ۙ
إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ ۚ
فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Tidak ada dalam dada mereka melainkan kesombongan yang tiada dapat disampaikannya.
Maka jelas tidak ada artinya untuk diperpanjangkan lagi.
Maka tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada seberat biji sawi daripada kesombongan.
Maka penyakit orang sombong itu yang paling jahat mencegah orang lain untuk meninggalkan kebaikan daripada menerima kebenaran dan mematuhinya.
Dan Allah sangat mencela bagi orang-orang yang memiliki kesombongan.
Qs. Al-An'am: 93
وَمَنْ أَظْلَمُ
مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ
إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو
أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ
الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ
الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
Kemudian Allah SWT berfirman dalam Az-Zumar: 72
قِيلَ ادْخُلُوا
أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ
فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.
Kemudian Allah mengancam dalam firmannya Surat An-Nahl: 22
إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ
وَاحِدٌ ۚ
فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.
Sebagaimana firman Allah SWT Qs. Al-A'raf: 146
سَأَصْرِفُ عَنْ
آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا
كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ
سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
Diibaratkan orang yang sombong menurutt ahli hikmah, tidak akan tumbuh tanaman yang ditanam pada batu yang licin. Karena ilmu hikmah itu, tidak ditempatkan kepada orang-orang yang menyombongkan diri. Tetapi ilmu hikmah itu bekerja pada hati orang-orang yang merendahkan diri. Dan demikian itu bentuk macam kesombongan yang paling buruk dan keji. Dan tidak akan merubah kepadanya selain dalam kebodohan semata mata dan kedurhakaan.
Disifatkan dalam firman Allah SWT Qs. Al-Furqon: 60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ
اسْجُدُوا لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا
وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab: "Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
Bahkan mereka membelokkan diri dari berfikir dan tertutuplah mata hati mereka. Maka terus meneruslah dia dalam kegelapan dan kebodohan disebabkan tidak mentaati Allah dan Rasul dan Ulama- ulamanya nya. Dan dia menyangka bahwa pendirian itu yang benar. Itulah orang yang tidak mau mengenal tentang ilmu Allah ta'ala sehingga dirinya tidak mau taat untuk mengikuti kebenaran dan merendahkan diri kepada Rasul-rasulNya dan para ulama-ulamaNya.
Dan bahayanya manusia yang sombong / menyombongkan diri dan yang membubarkan majelis dan mencerai beraikannya maka Allah ta'ala berfirman dalam ancamannya
Qs.Al-An'am 52 :
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ
يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ
مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ
فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).
Dan disambung dengan firman Allah Qs.Al-Kahf: 28
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ
مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
ۖ
وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ
أَمْرُهُ فُرُطًا
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Karena sifat orang yang sombog sangat besarlah kehinaannya dan memiliki tanda-tanda yang menyalahi Allah taala pada segala petunjukNya. Apabila ia mendengar dan mengetahui kebenaran dari salah seorang hamba Allah niscaya ia akan enggan menerimanya dan ia akan terus menerus mengingkarinya.
Bahkan tidak pernah cocok dalam tukar pikiran untuk membahas hal rahasia agama. Mereka akan terus menyangkal dengan kebodohannya. Dan mencari usaha daya upaya untuk menolak kebenaran. Itu adalah akhlak yang kebanyakan dimiliki orang-orang kafir dan orang-orang munafik apabila mendapatkan pelajaran atau pengajaran dari manusia mereka tidak akan mematuhi dan mentaatinya dan keluarlah daripada imannya sebagaimana difirmankan Allah dalam
Qs.Al-Baqarah: 206
وَإِذَا قِيلَ
لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ
فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ
وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.
Itulah orang-orang yang disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW orang yang mengingkari kebenaran. Maka Allah Ta'ala berfirman dalam surat
Qs. As-Syu'ara:215
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ
لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
0 komentar:
Posting Komentar