Senin, 02 September 2019

Pengajian Ke Lima Puluh Satu: Menerangkan Neraka (Jilid 3)

بسم الله الرّحمن الرّحيم


وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا اِلٰى جَهَنَّمَ زُمَرًا حَتَّى اِذَاجَاؤُهَا فُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هٰذَا. قَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِيْنَ. قِيْلَ ادْخُلُوْا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا فِبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ.

(Surat AZ-Zumar Ayat 71-72)

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIMI
WA SIIQAL LADZIINA KAFARUU ILAA JAHANNAMA ZUMARAN HATTAA IDZAA JAA-UUHAA FUTIHAT ABWAABUHA WA QAALA LAHUM KHAZANATUHAA ALAM YATIKUM RUSULUN MINKUM YATLUUNA 'ALAIKUM AAYATI RABBIKUM WA YUNDZI RUUNAKUM LIQAA-A YAUMIKUM HAADZA, QAALUU BALAA WA LAAKIN HAQQAT KALIMATUL 'ADZAABI 'ALAL KAAFIRIINA. QILAD KHULUU ABWAABA JAHANNAMA KHAALIDII NA FIIHAA, FA BI-SA MATSWAL MUTAKABBIRIINA.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Orang-orang yang kafir dihalau kedalam neraka jahannam dengan berbondong-bondong; sehingga bilamana mereka sudah sampai keneraka itu dibukalah pintu-pintunya dan berkatalah para penjaganya kepada mereka: "Belumkah datang kepadamu para utusan Allah dari antaramu yang mereka itu membacakan ayat-ayat Tuhanmu serta mempertakuti kamu sekalian akan pertemuan harimu ini?"
Mereka menjawab: "Ya (Sudah); tetapi memang sudah menjadi ketetapan bahwa kalimat siksa itu bagi orang-orang yang kafir".
Dikatakan (kepada mereka): "Masuklah kamu sekalian (lewat) pintu-pintu neraka Jahannam serta kamu sekalian kekal didalamnya. Maka sungguh (itulah) sejahat-jahat tempat bagi orang-orang yang sombong."



Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ta'alaa 'alaihi wa sallama:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ تَعْظِيْمًا جَعَلَ اللّٰهُ تَعَالٰى مِنْ تِلْكَ الْكَلِمَةِ مَلَكًا لَهُ جَنَاحَانِ، جَنَاحٌ بِالْمَشْرِقِ وَجَنَاحٌ بِالْمَغْرِبِ وَرِجْلَاهُ تَحْتَ الْأَرْضِ وَعُنُقُهُ مُلْتَوِيَةٌ تَحْتَ الْعَرْشِ. يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى لَهُ: صَلِّ عَلٰى عَبْدِىْ كَمَا صَلَّى عَلَى نَبِيِّ فَيُصَلِّ عَلَيْهِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.


MAN SHALLA 'ALAYYA TA'DZIIMAN, JA'ALALLAAHU TA'AALAA MIN TILKAL KALIMATI MALAKAN LAHU JANAAHAANI, JANAAHUN BIL MASYRIQI WA JANAAHUN BIL MAGHRIBI, WA RIJLAAHU TAHTAL ARDHI WA 'UNUQUHU MULTAWIYATUN TAHTAL 'ARSYI; YAQUULULLAHU TA'AALAA LAHU: SHALLI 'ALAA 'ABDII KAMAA SHALLAA 'ALAA NABIYYII, FA YUSHALLI 'ALAIHI ILAA YAUMIL QIYAAMATI.
Barangsiapa membaca shalawat untukku karena mengagungkanku, maka Allah ta'aalaa menciptakan dari kalimat itu satu Malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu sayap ditimur dan yang satu sayap dibarat, sedang dua kakinya dibawah bumi dan lehernya memanjang sampai Arsy. Allah ta'aalaa berfirman kepadanya: "Bacalah shalawat untuk hambaKu seperti dia telah membaca shalawat untuk nabiKu!".
Maka Malaikat itupun membaca shalawat untuknya sampai hari kiamat.

Telah diriwayatkan bahwa sesungguhnya para musuh Allah ta'aalaa itu dihalau keneraka, sedang wajah-wajahnya menjadi hitam, matanya membiru dan mulut-mulutnya menjadi tertutup. Maka apabila mereka sudah sampai dipintu-pintu neraka itu, mereka disambut oleh Malaikat Zabaniyah dengan membawakan beberapa rantai dan belenggu, lalu diletakkan dimulut mereka dan keluar dari duburnya serta terbelenggu tangan mereka yang kanan sampai kelehernya dan masuklah tangan mereka yang kiri kedalam dadanya, kemudian dicabut dari pundaknya serta diikat dengan beberapa rantai.

Tiap-tiap orang kafir ditemani oleh kawannya ialah setan didalam rantai, dan ditarik wajahnya kemudian dipukulkan oleh para malaikat pada tempat siksa dari besi.

Tiap-tiap mereka mau keluar dari siksa itu, maka dikembalikan kepadanya. Sebagaimana firman Allah ta'aalaa:
كُلَّمَا اَرَادُوْااَنْ يَخْرُجُوْا مِنْهَا اُعِيْدُوْافِيْهَا وَقِيْلَ لَهُمْ ذُوْقُوْا عَذَابَ النَّارِ الَّذِىْ كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُوْنَ

KULLAMAA ARAADUU AN YAKHRUJUU MINHAA U'IIDUU FIIHAA WA QIILA LAHUM DZUUQUU 'ADZAABAN NAARI ALLADZII KUNTUM BIHI TUKADZDZIBUUNA.
Tiap-tiap mereka mau keluar dari siksa (neraka), maka mereka dikembalikan kedalamnya. Dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang kamu sekalian mendustakannya".
(Daqaa-iqul Akhbaari).

Diceritakan bahwa Aba Yasid tidak pernah air matanya terputus dan selalu menangis, maka dia ditanya dari yang demikian itu. 
Maka dia menjawab: "Sungguh Allah ta'aalaa kalau seandainya mengancam saya, bila saya berdosa saya dipenjara dikamar mandi selama-lamanya tentu seharusnya air mata saya tidak akan terputus. Maka bagaimana kalau sesungguhnya Dia telah mengancam akan memenjarakan saya dineraka yang telah dinyalakan apinya selama tiga ribu tahun.
(Misykaatun)

Dalam sebuah hadits bahwa beliau Nabi Shallallahu ta'aalaa 'alaihi wassalama bersabda:
اَتَانِىْ جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقُلْتُ: يَاجِبْرَائِيْلُ صِفْ لِىْ جَهَنَّمَ، قَالَ: اِنَّاللّٰهَ خَلَقَ النَّارَ فَاَوْقَدَ هَا اَلْفَ عَامٍ حَتَّى اِحْمَرَّتْ ثُمَّ اَوْقَدَ هَا اَلْفَ عَامٍ حَتَّ ابْيَضَّتْ، ثُمَّ اَوْقَدَ هَا اَلْفَ عَامٍ حَتَّ اسْوَدَّتْ فَهِيَ سَوْدَاءُ كَاللَّيْلِ الْمُظْلِمِ لَايَسْكُنُ لَهَبُهَا وَلَايَطْفَأُ جَمْرُهَا
ATAANII JIBRAA-ILU 'ALAIHIS SALAM, FAQULTU: "YAA JIBRAA-IL SHIFLII JAHANNAMA. QAALA: "INNALLAAHA KHALAQAN NAARA FA AUQADAHAA ALFA 'AAMIN HATTAA IHMARRAT, TSUMMA AUQADAHAA ALFA 'AAMIN HATTAA IBYADHDHAT, TSUMMA AUQADAHAA ALFA 'AAMIN HATTA ISWADDAT, FIHIYA SAUDAA-U KAL LAILIL MUDZDLIMI LA YASKUNU LAHABUHAA WA LAA YATHFAU JAMRUHAA.
Malaikat Jibril telah datang kepadaku maka aku berkata kepadanya: "Wahai Jibril, berikanlah kepada saya sifat-sifat neraka Jahannam!".
Maka dia berkata: "Sungguh Allah ta'aalaa telah menciptakan neraka dan menyalakannya dengan api selama seribu tahun sehingga menjadi berwarna merah, kemudian menyalakannya lagi seribu tahun sehingga menjadi berwarna putih, lalu menyalakan pula selama seribu tahun sehingga berwarna hitam seperti malam yang gelap, nyalanya tidak pernah berhenti dan baranya tidak pernah padam".

Telah diriwayatkan bahwa Allah ta'aalaa mengutus Malaikat Jibril kepada Malaikat Malik agar supaya mengambil sebagian dari api neraka dan supaya datang kepada Nabi Adam 'alaihish shalaatu wassalam sehingga dia bisa memasak makanan.

Kata Malaikat Malik: "Hai Jibril, seberapa api yang engkau kehendaki?".

Kata Jibril: "Saya menghendaki sebesar kurma dari api neraka".

Kata Malaikat Malik: "Kalau saya berikan kepadamu sebesar kurma, niscaya akan menjadi luluhlah langit yang sebanyak tujuh dan semua bumi, dari sebab panasnya api yang sebesar itu".

Kata Jibril alaihis salam: "Berikanlah kepada saya separuhnya saja!".

Kata Malaikat Malik: "Kalau saya berikan seperti yang engkau kehendaki itu, maka tida setetes airpun terdapat dilangit dan tidak akan tumbuh pula tumbuh-tumbuhan dibumi".

Kemudian Malaikat Jibril 'alaihish shalaatu wassalam berseru: "Tuhanku, seberapakah saya harus mengambil api?.

Firman Allah ta'aala: "Ambillah dari padanya sebesar Atom!".

Maka Malaikat Jibril 'alaihish salam mengambil sebesar atom serta mencucinya tujuh puluh kali di tujuh puluh sungai, kemudian datang kepada Nabi Adam 'alaihish shalaatu wassalam dan meletakkannya diatas gunung yang tinggi. Maka gunung itu mencair dan kembalilah api itu ketempatnya dan tinggal asapnya melekat pada batu-batu dan pada besi sampai pada hari kita ini.

Maka api yang sekarang ini adalah dari asapnya api yang sebesar atom itu tadi. Oleh karena itu, berkesimpulanlah kamu sekalian hai orang-orang yang berakal!.

Kata Muhammad bin Ka'ab: "Sungguh penghuni neraka itu mempunyai lima permohonan / pengaduan dan empat yang dikabulkan / dijawab oleh Allah ta'aalaa. Maka kalau sudah yang kelima Dia tidak akan bicara kepada mereka selamanya.

Mereka berkata / berdo'a: "Tuhan kami, sungguh Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kamu dua kali; maka kami telah mengakui dosa-dosa kami, maka apakah bagi kami jalan keluar?".

Allah berfirman sebagai jawaban bagi mereka: "Yang demikian itu, karena sesungguhnya tatkala asma Allah diseru sendirian, kamu sekalian telah kufur dan apabila Dia disekutukan, maka kamu sekalian percaya. Maka hukumnya / keputusannya adalah bagi Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Kemudian mereka berkata / berdo'a: "Tuhan kami, kami telah melihat dan telah mendengar, maka kembalikanlah kami, kami akan mengerjakan perbuatan yang shaleh, sungguh kami sekalian menjadi orang-orang yang yaqin".

Maka Allah ta'aalaa memberikan jawaban kepada mereka: "Tidakklah kamu sekalian sebelumnya sudah bersumpah bahwa kamu sekalian tidak akan lenyap?! / tidak akan mati?".

Kemudian mereka berkata: "Tuhan kami, keluarkanlah kami, maka kami akan berbuat shalih, tidak sebagaimana yang telah kami kerjakan".

Maka Allah ta'aalaa menjawab: "Tidakkah kamu sekalian telah kami beri umur panjang, sehingga pelajaran dari orang yang mau menerima pelajaran dan telah datang pula kepadamu seorang utusan yang memberi kabar takut padamu?. Maka rasakanlah olehmu sekalian, dan tidak ada lagi penolong dari orang-orang yang berlaku aniaya".

Kemudian mereka berkata / berdo'a: "Tuhan kami, kami telah dikalahkan oleh kesengsaraan kami dan adalah kami menjadi orang-orang yang sesat. Tuhan kami, keluarkanlah kami dari padanya(neraka); dan apabila kami kembali (berbuat dosa) niscaya kami menjadi orang-orang yang sangat aniaya".

Maka Allah menjawab mereka: "Jadilah kamu sekalian orang-orang yang hina didalam neraka dan jangan lagi kamu berbicara dengan Aku."

Sesudah itu maka mereka tidak berbicara lagi dan itu adalah siksa yang paling dahsyat "Mereka didalamnya tidak merasakan sejuk dan tidak minum kecuali air yang panas dan nanah yang mengalir(juga panas)".

Sabda Nabi 'Alaihish Sholatu Wassalam:
"Kalau seandainya satu timba saja dari nanah yang panas itu dituangkan kedunia, niscaya terbakarlah semua penduduk dunia".

Firman Allah ta'aalaa: "Tiap-tiap kulit mereka itu masak/rusak maka kami ganti kulit yang lainnya, agar supaya mereka selalu merasakan siksa".

Sabda Nabi Alaihish Sholatu Wassalam 

تَأْكُلُهُمُ النَّارُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ وَكُلَّمَا اَكَلَتْهُمْ قِيْلَ لَهُمْ عُوْدُوْا فَيَعُوْدُوْنَ كَمَا كَنُوْا وَلَايَمُوْتُوْنَ فَيْهَا كَمَا قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى: وَيَأْتِيْهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَاهُوَ بِمَيِّتٍ

TA-KULUHUMUN NAARU KULLA YAUMIN SAB'IINA ALFA MARRATIN, WA KULLAMAA AKALATHUM QIILA LAHUM 'UUDU FAYA 'UUDUUNA KAMAA KAANUU WA LAA YAMUUTUUNA FIIHA, KAMAA QAALALLAAHU TA'AALAA: "WA YA-TIIHIL MAUTU MIN KULLI MAKAANIN WA MAA HUWA BIMAYYITIN.
Mereka itu dimakan oleh api tiap-tiap hari tujuh puluh ribu kali, dan tiap-tiap mereka dimakan api itu dikatakan pada mereka: "Kembalilah kamu sekalian", maka merekapun kembali seperti semula dan mereka tidak mati-mati didalamnya. Sebagaimana difirmankan oleh Allah ta'aalaa: " Dan datang kepadanya mati dari segala tempat, sedang dia itu tidak mati". 
(Misykaatul Anwaari).


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ta'aalaa 'anhu, dia berkata: "Neraka Jahannam itu besok hari kiamat didatangkan dari bawah bumi yang ketujuh, dan disekitarnya terdapat tujuh puluh ribu Malaikat. Dan tiap-tiap baris lebih banyak lebih banyak dari pada jumlah dua jenis (manusia dan jin) yang menarik Jahannam itu dengan tali-talinya.

Jahannam juga mempunyai empat tiang, antara tiap-tiap dua tiang jauh perjalanan beribu-ribu tahun.
Jahannam mempunyai tiga puluh ribu kepala, tiap-tiap kepala terdapat tiga puluh ribu mulut: pada tiap-tiap mulut terdapat tiga puluh ribu geraham yang masing-masing geraham seperti gunung Uhud tiga puluh ribu kali; pada tiap -tiap mulut juga terdapat dua bibir dan tiap-tiap bibir seperti permukaan dunia/ bumi, dan tiap-tiap bibir terdapat rantai dari besi dan pada tiap-tiap rantai itu terdapat tujuh puluh ribu kolongan, sedang tiap-tiap kolongan dipegangi oleh berbilang Malaikat, maka kemudian Jahannam itu dibawa ke sebelah kir Arsy.
(Daqaa-iqul Akhbaari)

Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa apabila telah datang hari kiamat maka orang-orang kafir berkata:
رَبَّنَا اَرِنَا اللَّذَيْنِ اَضَلَّانَا مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ نَجْعَلْهُمَا تَحْتَ اَقْدَامِنَا لِيَكُوْنَا مِنَ الْاَسْفَلِيْنَ
RABBANA ARINAL LADZAINI ADHALLAANAA MINAL JINNI WAL INSI NAJ'ALHUMAA TAHTA AQDAAMINAA LIYAKUUNAA MINAL ASFALIINA.
Tuhan kami, tunjukkanlah kepada kami dua golongan dari jin dan manusia yang telah menyesatkan kami; akan kami letakkan / injak-injak di bawah kaki kami agar supaya mereka itu menjadi orang-orang yang paling bawah.

Kata Imam Muqatil: Dipasangkan / letakkan untuk iblis sebuah mimbar didalam neraka, maka diapun naik dan berkumpullah disekelilingnya orang-orang kafir dan orang-orang yang mengikuti jejaknya. Mereka berkata: "Hai iblis terkutuk, engkau telah menyesatkan kami sekalian dari jalan yang benar".

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِىَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَالْحَقِّ وَوَعَدْ تُكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ اِلَّا اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِىْ فَالَا تَلُوْمُوْنِىْ وَلُوْمُوْا اَنْفُسَكُمْ

WA QAALASY SYAITHAANU LAMMA QUDHIYAL AMRU INNALLAAHA WA'ADAKUM WA'DAL HAQQI WA WA'ADTUKUM FA AKHLAFTUKUM WA MAA KAANA LIA'ALAIKUM MIN SULTHAANIN ILLAA AN DA'AUTUKUM FASTAJABTUM LII FALAA TAUUMUUNII WALUULUU ANFUSAKUM
Dan kata setan, setelah hukum telah dijatuhkan:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kamu sekalian dengan janji yang benar dan akupun telah menjanjikan kepada kamu pula, tapi aku telah mengungkiri janjiku kepadamu. Maka tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kamu sekalian, kecuali aku hanya menyeru kepada kamu saja, lalu kamu terima. Maka janganlah kamu sekalian mengumpat aku, akan tetapi umpatlah diri kamu sendiri!"
(Qs. Ibrahim:22)

Sesungguhnya aku tidak datang kepadamu dengan membawa dalil dan kamu sekalianpun tidak melihat aku. Oleh sebab itu janganlah kamu sekalian mengumpat aku, akan tetapi umpatlah diri kamu sendiri.
(Durratul Waa'izdiina)

Diterangkan bahwa para ahli neraka itu bersedih hati selama seribu tahun; kemudian mereka berkata: "Sungguh kalau kami sekalian didunia dahulu bersabar, tentu kami mempunyai kelapangan / kegembiraan". Maka mereka bersabar selama seribu tahun dan siksa mereka tidak diringankan. Lalu mereka berkata:

سَوَاءٌ عَلَيْنَا اَجَزِعْنَا اَمْ صَبَرْنَا مَالَنَا مِنْ مَحِيْصٍ
SAWAA-UN 'ALAINA AJAZI'NAA AM SHABRANAA MAA LANAA MIN MAHIISHIN.
Sama saja bagi kita sekalian, apakah kita berduka cita atau bersabar, maka tidak ada bagi kita tempat melarikan diri.

Maka mereka menyeru Malaikat Malik dan merengek-rengek serta berteriak: "Wahai Malaikat Malik, sungguh telah benar ancaman kepada kami dan sungguh telah berat kami tanggung siksanya bahkan telah kami rasakan kulit-kulit kami masak agaknya. Maka seandainya engkau mengeluarkan kami dari neraka ini, sungguh kami tidak akan mau kembali".
Kata Malik dan para penjaga neraka kepada mereka:
اَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيْكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ؟ قَالُوْابَلٰى
AWALAM TAKU TA-TIIKUM RUSULUKUM  BIL BAYYINAATI? QAALUU BALAA
Apakah belum datang kepadamu sekalian para utusan dari kamu dengan membawakan beberapa keterangan? Mereka berkata: "Ya"

Kemudian dikatakan kepada mereka:
فَادْعُوْا وَمَادُعَاءُ الْكَافِرِيْنَ اِلَّا فِى ضَلٰلٍ
FAD'UU WA MAA DU'AA-UL KAAFIRIINA ILLAA FII DHALAALIN
Maka berserulah kamu sekalian; dan tidaklah seruan orang-orang kafir itu kecuali jalan yang sesat.

Mereka berkata:
رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَ تُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّيْنَ، رَبَنَا اَخْرِجْنَا مِنْهَا فَاِنْ عُدْنَا فَاِنَّا ظَالِمُوْنَ.
RABBANAA GHALABAT 'ALAINAA SYIQWATUNAA WAKUNNAA QAUMAN DHALLIINA. RABBANAA AKHRIJNAA MINHAA FA IN 'UDNAA FA INNAA DZAALIMUUNA
Tuhan kami, kami telah dikalahkan oleh kesengsaraan kami dan adalah kami menjadi orang-orang yang sesat, Tuhan kami, keluarkanlah kami dari padanya (neraka); dan apabila kami kembali (kepada perbuatan dosa) niscaya kami menjadi orang-orang yang sangat aniaya.

Dan tidaklah mereka itu dijawab kira-kira selama mereka tinggal didunia dua kali. Kemudian dikatakan dengan firmannya:
قَالَ اخْسَؤُاْفِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ
QAALA IKHSA-UU FIIHA WA LAA TUKALLIMUUNI
Firman Allah, jadilah kamu sekalian orang-orang yang hina didalamnya dan jangan berbicara dengan Aku.
Tatkala mereka itu sudah berputus asa dari harapan keluar dari padanya (neraka), maka mereka minta hujan / minum kepada Allah ta'aalaa selama seribu tahun seraya berkata: "Tuhan kami, kirimkanlah kepada kami air hujan / minum!"
Maka tampaklah bagi mereka itu awan berwarna merah, sehingga mereka itu mengira bahwa mereka itu akan dihujani / diberi minum.
Maka turunlah kepada mereka itu hujan berupa kalajengking yang sebesar keledai. Apabila kalajengking itu menyengat mereka, maka sakitnya tidak hilang-hilang selama seribu tahun.

Kemudian mereka itu meminta kepada Allah ta'aalaa selama seribu tahun agar supaya Dia Allah ta'aalaa memberi hujan kepada mereka. Maka tampaklah bagi mereka itu awan berwarna hitam.
Mereka berkata: "Ini adalah awan tanda air hujan".
Ternyata yang turun kepada mereka itu adalah ular yang banyak sekali seperti leher / sebesar batang kayu jati, dan setiap orang yang digigitnya, maka sakitnya tidak akan lenyap selama seribu tahun.
Ini adalah arti maksud firman Allah ta'aalaa:
زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَبِ بِمَا كَانُوْاْيُفْسِدُوْنَ.
ZIDNAAHUM ADZAABAN FAUQAL 'ADZAABI BIMAA KAANUU YUFSIDUUNA.
Kami tambahkan kepada mereka siksaan diatas siksaannya sebab mereka berbuat bencana.
(Misykaatul Anwaari).

Diceritakan dari seorang ahli ilmu, bahwa dia berkata: "Tingkat Jahannam itu ada tujuh:

  1. Sa'iir; firman Allah ta'aalaa:
    فَسُحْقًا لِاَصْحَابِ السَّعِيْرِ
    FASUHQAN LIASHHAABIS SA'IIRI
    "Maka jauhlah penghuni neraka Sa'iir (dari rahmat Allah)"
    Yang masuk neraka sa'iir itu ialah orang-orang yang berdusta. Kita mohon perlindungan kepada Allah dari neraka Sa'iir itu, dan dari keseluruhannya.
  2. Lazdaa; untuk orang-orang yang meninggalkan / tidak memberikan zakat.Firman Allah ta'aalaa:
    كَلَّا اِنَّهَا لَظٰى نَزَّاعَةً لِلشَّوٰى.
    KALLAA INNAHAA LAZDAA, NAZZAA'ATAN LISY SYAWAA
    "Tidak sekali-kali tidak (demikian itu), sesungguhnya ia adalah neraka Lazdaa yang menyiset / membeset kulit kepala".
  3. Saqar; firman Allah ta'aalaa:
    يَتَسَآءَلُوْنَ عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ مَاسَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَ
    YATASAA-ALUUNA 'ANIL MUJRIMIINA MAA SALAKAKUM FII SAQARA? QAALU: "LAM NAKU MINAL MUSHALLIINA WA LAM NAKU NUTHIMUL MISKIINA".
    Mereka bertanya-tanya dari hal orang-orang yang berdosa: "Apakah yang menyebabkan kamu sekalian masuk neraka Saqar?" Mereka menjawab: "Kami semua tidak mengerjakan shalat dan tidak pula mau memberikan makan kepada orang miskin".
    Dan perkara yang paling utama dalam (Syariat) ialah shalat.
  4. Jahiim; firman Allah ta'aalaa: 
    فَاَمَّا مَنْ طَغٰى وَاٰثَرَالْحَيَاةَ الدُّنْيَا فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰى
    FA AMMAA MAN THAGHAA WA AATSARAL HAYAATAD DUN-YAA FA INNAL JAHIIMA HIYAL MA-WAA
    "Maka adapun orang yang durhaka dan mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka Jahiim adalah tempatnya"
    Neraka Jahiim itu diciptakan untuk orang yang mengikuti hawa nafsu.
  5. Jahannam, firman Allah ta'aalaa:
    وَاِنَّ جَحَنَّمَ لَمَوْ عِدُ هُمْ اَجْمَعِيْنَ
    WA INNA JAHANNAMA LAMAU 'IDUHUM AJMA'IINA
    Dan sesungguhnya neraka Jahannam itu tempat ancaman siksa mereka semua.
  6. Haawiyah, firman Allah ta'aalaa:
    فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ وَمَآاَدْرٰاكَ مَاهِيَةْ نَارٌ حَامِيَةٌ
    FA UMMUHU HAAWIYAH, WA MAA ADRAAKA MAA HIYAH NAARUN HAAMIYAH
    "Maka tempat tinggalnya adalah dalam neraka Haawiyah. Tahukah engkau akan dia (Hawiyah) itu?" ialah api yang sangat panas.
  7. Huthamah, yang diciptakan untuk orang-orang mengadu domba, Firman Allah ta'aalaa:
    كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِ
    KALLA LAYUNBADZANNA FIL HUTHAMATI
    "Tidak sekali-kali tidak, sungguh dia akan dicampakkan kedalam neraka Huthamah.
(A'rajiyyah)

Kata Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
كُنَّامَعَ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ تَعَالٰى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْنَا صَوْتًا مَعَ الْهَيْبَةِ وَالشِّدَّةِ، فَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ اَتَدْرُوْنَ مَاهٰاذَا؟ قُلْنَا: اللّٰهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: هٰاذَا حَجَّرٌ اُرْسِلَ فِى جَهَنَّمَ مُنْدُ سَبْعِيْنَ عَامًا وَالْاَنَ اِنْتَهٰى اِلٰى قَعْرِهَا.
KUNNA MA'A RASUULILLAAHI SHALLALLAAHU TA'AALAA 'ALAIHI WASALLAMA, FA SAMI'NAA SHAUTAN MA'AL HAIBATI WASY SYIDDATI, FA QAALA 'ALAIHISH SHALAATU WASSALAM: "ATADRUUNA MAA HAADZA?" QULNAA "ALLAAHU WA RASUULAHU A'LAMU". "QAALA: "HAADZA HAJARUN URSILA FII JAHANNAMA MUNDZU SAB'IINA 'AAMAN WAL AANA INTAHAA ILAA QA'RIHAA".
Kami bersama Rasulullah shallallahu ta'aalaa 'alaihi wasallama, maka kami mendengar suara dengan hebat lagi dahsyatnya.
Beliau Nabi 'alaihish shalaatu wassalama bersabda: "Tahukah kamu sekalian suara apakah ini?"
Kami  menjawab: "Allah dan Rasulullah Maha mengetahui". 
Beliau bersabda: "Ini adalah suara batu yang di kirim / dilontarkan kedalam neraka Jahannam sejak tujuh puluh tahun dan sekarang baru sampai didasarnya".

Dari Abi Darda-i bahwa dia berkata: "Beliau Nabi 'alaihish shalaatu wasslaam bersabda:
يُلْقَى عَلٰى اَهْلِ النَّارِ الْجُوْعُ، فَيَعْدِلُ أَلَمُ الْجُوْعِ مَافِيْهَا مِنَ الْعَذَابِ فَيَسْتَغِيْثُوْنَ بِالطَّعَامِ فَيُطْعَمُوْنَ الزَّقُّوْمَ
YULQAA 'ALAA AHLIN NAARIL JUU'U FA YA'DILU ALAMUL JUU'I MAA FIIHA MINAL 'ADZAABI, FA YASTAGHIITSUUNA BITH THA'AAMI FA YUTH 'AMUUNAZ ZAQQUUMA.
Ditimpakan kepada para ahli neraka rasa lapar; maka rasa sakit lapar itu sebanding dengan segala siksa yang ada di neraka itu.
Kemudian mereka minta makan, maka mereka diberi makan kayu zaqum.

Sebagai mana firman Allah ta'aalaa:
اِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّوْمِ، طَعَامُ الْاَثِيْمِ كَالْمُهْلِ يَغْلِىْ فِى الْبُطُوْنِ كَغَلْىِ الْحَمِيْمِ
INNA SYAJARATAZ ZAQQUUMI, THA'AAMUL ATSIIMI KALMUHLI YAGHLII FIL BUTHUUNI, KAGHALYIL HAMIIMI
Sesungguhnya pohon Zaqum itu makanan orang yang berdosa, seperti kotoran (minyak, yang mendidih didalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas).

Dan demikianlah kata Ibnu Abas radhiyallahu'anhumaa.
Dalam sebuah hadits diterangkan:
يَدْفَعُ كُلُ وَاحِدٍ مِنَ الزَّبَانِيَةِ بِالدَّفْعَةِ الْوَاحِدَةِ اَرْبَعِيْنَ اَلْفًا مِنْ اَهْلِ النَّارِ اِلٰى جَهَنَّمَ
YADFA'U KULLU WAAHIDIN MINAZ ZABAANIYATI BIDDAF'ATIL WAAHIDATI ARBA'IINA ALFAN MIN AHLIN NAARI ILAA JAHANNAMA.
Tiap-tiap Malaikat dari Zabaniyah mendorong dengan sekali dorongan akan empat puluh ribu dari ahli neraka ke Jahannam.

Dan Malaikat Zabaniyah itu tidak diciptakan oleh Allah padanya sifat kasih dan sayang. Mudah-mudahan kita diselamatkan oleh Allah dari pada siksa  dari tangan-tangan mereka. Aamiin = mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan kita.

Ibnu Abbas radhiyallahu'anhumaa berkata dalam permasalahan berulang kalinya siksa orang-orang kafir dalam tafsir dari friman Allah ta'aalaa.
بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا
BADDALNAAHUM JULUUDAN GHAIRAHAA
Kami ganti kulit-kulit mereka itu dengan kulit-kulit lainnya.
Mereka itu diganti dengan kulit-kulit berwarna putih seperti kertas putih".

Ibnu Hatim dan lainnya berkata dari Ibnu Umar radhiyallahu ta'aalaa 'anhumaa: "Telah dibacakan disisi Umar radhiyallahu ta'aalaa 'anhuu:
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوْدًاغَيْرَهَا.
KULLAMAA NADHIJAT JULUUDUHUM BADDALNAAHUM JULUUDAN GHAIRAHAA.
Tiap-tiap kulit mereka itu masak / rusak maka kami ganti kulit-kulit mereka itu dengan kulit-kulit lainnya.

Maka kata Mu'adz ketika menafsirkannya: "Kulit-kulit mereka itu diganti dalam satu jam seratus kali."
Maka kata Umar radhiyallahu'anhu: "Demikianlah saya mendengar dari Rasulullah shallallahu ta'aalaa 'alaihi wasallama".
Ibnu Abi Syaibah dan lainnya telah meriwayatkan dari Hasan dia berkata: "Telah sampai kepada saya bahwasanya salah seorang dari mereka (Ahli neraka) dalam satu hari dibakar tujuh puluh kali; setiap kulitnya rusak dan dagingnya dimakan api, maka dikatakan kepada mereka: "Kembalilah kamu sekalian", dan kembalilah mereka itu.
(Demikian di Ad Duril Mantsur)

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa dia berkata: 'Rasulullah shallallahu ta'aalaa 'alaihi wasallama bersabda:
ضَرسُ الْكَافِرِ كَجَبَلِ اُحُدٍ وَغِلْظُ جِلْدِهِ مَسِيْرَةُ ثَلَاثةِ اَيَّامٍ
DHARSUL KAAFIRI KAJABALI UHUDIN WA GHILZDU JILDIHI MASIIRATU TSALAASTATI AYYAAMIN
Geraham orang kafir itu seperti gunung Uhud dan tebal kulitnya selebar perjalanan tiga hari.
(Demikian di Al Lubab)

Sumber: https://majelisalmunawwarah.blogspot.com/2019/09/menerangkan-neraka-durratun-nasihin.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
;