Kamis, 04 Juni 2020

11 Syawal 1441 H (3 Juni 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Bagaimana Manusia Didalam Kedudukannya Dan Yang Terpedaya Oleh Kehidupannya

Segala yang menyambung kepada Guru itu adalah karena adanya urusan dengan akhirat, yang selain akhirat tidak akan menyambung, dan keutamaan dari menyambung kepada Gurunya itu sendiri adalah dapat diberikan pemahaman ilmu, apabila tidak menyambung maka hilanglah pemahaman ilmunya, hilang ampunannya, dan yang paling buruk tidak berjumpa dengan Baginda Nabi Muhammad SAW. Secara fisik dia menyambung kepada Guru tetapi secara batin terputus.

Maka barangsiapa yang bertawasul kepada Gurunya dia seperti halnya orang yang menelpon saat ini, langsung menyambung kepada orang yang kita kirimi tawasul, maka semakin banyak tawasul maka semakin banyak yang terhubung dengan Guru-guru kita dan Guru-gurunya Guru.

Barangsiapa yang sudah tersambung kita tidak akan kemana-mana lingkaran kita hanya akan terbatas oleh sesama mereka yang sama-sama terhubung dengan Gurunya, niscaya pasti akan terhubung dengan Rasulullah, dan mereka yang terhubung dengan para Waliyullah pastilaha akan gembira karena bau mereka seperti halnya bau Rasulullah SAW, sedangkan mereka yang cinta dunia ibarat mereka itu baunya seperti bau busuk.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
(Qs.Al-Lukman: 33)

Siapakah mereka itu yaitu
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.
(Qs.Al Baqoroh; 86)

Maka orang yang mengambil dunia melalui jalan akhirat itu adalah orang yang tidak akan mendapatkan akhirat.

Hadits:
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ (رواه الترميذي)

Orang yang cerdas itu adalah orang yang mengendalikan hawa nafsunya, dan mengerjakan untuk kehidupan setelah kematian. Dan yang lemah itu adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai-andai kepada Allah. (HR. Turmudzi)

Sesungguhnya dua orang yang sama dia beribadah secara bersamaan itu memiliki nilai yang berbeda tergantung dari level akalnya.

Manusia itu semua akan dibalas amal ibadahnya sejauh mana dia memiliki akal, amal yang besar bisa menjadi kecil dan yang kecil bisa menjadi besar tergantung besarnya akal.

3 Perkara yang ada pada orang maka niscaya akan sempurna imannya, pertama tidak takut berjalan di Allah, tidak takut akan dicaci maki, tidak takut akan riya amal ibadahnya, dan apabila disuruh memilih antara dunia dan akhirat maka akhiratnya yang akan diutamakan.

Nasehat Nabi kepada Sayyidina Ali dengan 15 Wasiat:
  1. Ma'rifat itu bentuk modal
  2. Akal itu sendi agama
  3. Mahabbah itu pedomanku
  4. Rindu itu kendaraanku
  5. Dzikir itu kejinakan hati
  6. Keyakinan itu gudang-gudang
  7. Gundah gelisah itu teman
  8. Ilmu itu senjata
  9. Sabar itu selendang
  10. Zuhud itu perusahaan
  11. Yakin itu makananku
  12. Berbuat benar itu adalah penolong
  13. Taat itu kecintaan
  14. Jihad itu perbuatanku
  15. Ketatapan mataku pada ibadahku adalah sholat
Dunia ini adalah rumah bagi orang-orang yang tidak memiliki rumah, dan orang yang tidak berakal yaitu mereka yang mengumpulkan dunia, sedangkan dunia ini adalah musuh dari para Wali-wali Allah.

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,
(Qs.Yunus:7)

dan yang paling dikhawatirkan adalah
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
(Qs. Al-Baqoroh: 6)

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
(Qs. Al-Baqoroh: 7)

Sesungguhnya memberitahu orang yang kafir itu ibarat kamu mengajari orang gila, sia-sia apa yang dibicarakan, karena Allah SWT sudah mengunci hatinya.

Barangsiapa yang mencintai dunianya maka akan membahayakan akhiratnya, dan barangsiapa yang mencintai akhirat akan membahayakan dunianya, maka ambilah diantaranya yang kekal yaitu ilmu.

Sesungguhnya dunia itu akan membatasi akan dirimu apabila kamu sudah menjadi orang yang ahli bersuci, niscaya kamu akan selalu terjaga kebersihanmu dari dunia ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;