Jumat, 03 Januari 2020

8 Jumadil Awal 1441 H (03 Januari 2020)

بسم الله الرّحمن الرّحيم

  1. Muhasabbah diri dalam pandangan dhohir adalah perhitungan amal dan ibadah apakah untung dan rugi, sedangkan dalam pandangan kelak di akhirat adalah balasan apakah beruntung atau celaka. (13:33 WIB)
  2. Segala hal yang menimpa manusia yang beriman adalah ujian, sedangkan bagi orang kafir adalah musibah, bagi orang munafik adalah celaan dan hinaan. (13:34 WIB)
  3. Apabila dirimu menghendaki mujahadah dalam dirimu, maka celalah hatimu sendiri dengan keburukan-keburukannya sehingga kamu bersemangat dalam menambahkan kebaikan. (13:38 WIB)
  4. Jiwa yang kotor dengan hawa nafsu itu condong untuk berbuat maksiat dan menghalangi dari sifat-sifat berbuat amal soleh, dan tidak akan berhenti manusia itu untuk melawan hawa nafsu. (13:38 WIB)
  5. Hawa nafsu itu tidak akan bisa dikalahkan begitu saja dengan pertimbangan akal, tetapi hawa nafsu dapat ditundukkan dengan cara dzikrullah, banyak berpuasa, mengamalkan wudhu, dan mengingat mati. (13:39 WIB)
  6. Sering bangun malam atau mengurangi tidur dan banyak beribadah di malam hari, mengurangi makan adalah bentuk melawan hawa nafsu yang ada dalam dirinya sendiri. (13:41 WIB)
  7. Orang yang banyak makan dan banyak tidurnya itu mustahil dapat melawan hawa nafsunya, ditambahkan pasti banyak keinginannya. (13:42 WIB)
  8. Tidak disebut orang yang berdoa yang tidak mendatangkan rasa takut dan harap kepada Allah SWT. (13:43 WIB)
  9. Takut itu terbagi dua yaitu takutnya orang awam dan takutnya orang alim, takutnya orang awam itu takut tidak kerja, takut sakit, takut tidak makan, tetapi takutnya orang alim itu adalah takut kepada Allah SWT. (13:44 WIB)
  10. Sesungguhnya hati yang takut kepada Allah SWT itu dapat diperoleh dengan proses dan tempaan yang lama. (13:45 WIB)
  11. Manusia kelak akan mendapatkan balasan di akhirat, seberapa dalam neraka dan seberapa tinggi surganya kelak akan sesuai dengan perbuatan semasa hidupnya. (13:47 WIB)
  12. Banyaknya orang yang berjalan dijalan Allah SWT justru masuk neraka disebabkan ada rasa takut didalam hatinya tidak mendapatkan harta, dan menggantungkan hidupnya kepada manusia. (13:49 WIB)
  13. Hisabnya orang yang berjalan dijalan Allah SWT itu lebih berat daripada orang yang bekerja, dan lebih berat lagi hisabnya orang yang menganggur. (13:51 WIB)
  14. Sesungguhnya orang yang menganggur itu pasti akan banyak maksiatnya, maksiat hati, maksiat pikiran, dan maksiat amal. (13:52 WIB)
  15. Barangsiapa yang memperbaiki urusan dhahirnya pasti akan membantu urusan batinnya, dan memperbaiki batinnya akan membantu memperbaiki urusan dhahirnya. (13:54 WIB)
  16. Ruhnya amal adalah niat, maka perbaruilah niatmu dan senantiasa menguatkannya. (13:57 WIB)
  17. Banyak orang mengingat mati tetapi tidak berbekal untuk kematiannya maka pengakuannya dusta. (14:00 WIB)
  18. Hanya orang yang bodoh berpergian tetapi tidak memiliki bekal, maka perjalanan menuju akhirat adalah perjalanan yang panjang dan tentunya memerlukan bekal yang banyak. (14:01 WIB)
  19. Orang yang ahli akhirat itu akan diketawakan oleh ahli dunia dan kelak ahli dunia itu akan ditertawakan di neraka oleh ahli surga. (14:04 WIB)
  20. Sesungguhnya meninggalkan menuntut ilmu itu dosanya lebih berat dari 1000 kali zina, karena dalam menuntut ilmu itulah manusia akan mendapatkan petunjuk dalam melaksanakan amal kebaikan. (14:05 WIB)
  21. Semakin jauh kamu menuntut ilmu maka semakin membekas kesan dihatimu, karena membutuhkan modal yang besar, kekuatan fisik, waktu yang tidak sedikit. (14:07 WIB)
  22. Tidak akan membekas ilmu itu didalam hatimu selama kamu mencarinya tidak memiliki modal, dan tergesa-gesa dalam menuntutnya. (14:08 WIB)
  23. Dahulu kami hina saat menuntut ilmu, dihancurkan hati kami oleh Guru-guru kami tetapi setelah kami mendapatkan ilmu tersebut, orang-orang berbondong-bondong datang meminta fatwa dan nasehat, mereka semua memuliakan kami. (14:10 WIB)
  24. Celakalah seorang murid itu apabila tidak pernah disebut dan diakui murid oleh Gurunya. (14:11 WIB)
  25. Tanda-tanda orang yang sudah diampuni dosanya adalah tidak di istirahatkan hatinya untuk selalu berdzikir, begitu juga sebaliknya orang yang sudah ditutup hatinya tidak akan bisa mengingat Allah. (14:20 WIB)
  26. Sesungguhnya doa itu dapat menetralisir dari semua keburukan dan kejahatan, tetapi ternyata manusia itu sedikit doanya, sedikit sholatnya, mustahil kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik. (14:29 WIB)
  27. Ilmu itu bukanlah cerita, tetapi ilmu itu ditempuh dengan waktu yang panjang dan di isi dengan kesabaran yang tidak ada batasnya. (14:31 WIB)
  28. Yang disebut dengan saudara itu bukanlah yang satu darah denganmu, tetapi saudaramu sesungguhnya adalah saudara yang seiman dengan dirimu. (14:36 WIB)
  29. Janganlah kamu tolong menolong dalam keburukan, ibarat membantu orang yang terkena hukuman maka kamu juga akan terkena hukumannya. (14:37 WIB)
  30. Tawadhu' itu adalah orang yang merendahkan diri dan malu kepada Allah SWT, dan tandanya adalah selalu mengingat mati. (14:44 WIB)
  31. Kalau kamu ingin tawadhu' kepada Allah SWT datangilah orang-orang yang tidak mampu makan, niscaya kamu akan tinggi rasa syukurmu. (14:46 WIB)
  32. Takwa itu ditempuh dengan dermawan, kemuliaan itu ditempuh dengan tawadhu', dan kekayaan itu dengan keyakinan. (14:51 WIB)
  33. Suatu kebaikan itu jangan pernah berharap kepada manusia, tetapi berharaplah kepada Allah SWT. (15:12 WIB)
  34. Orang yang paling utama adalah orang yang tawadhu' ketika berkuasa, lalu orang yang zuhud ketika berambisi, dan tidak membalas padahal mampu untuk membalas. (15:17 WIB)
  35. Ilmu itu adalah bukti dan pembenaran, bukan pendengaran. (15:18 WIB)
  36. Dunia ini diciptakan tidak selebar sayap nyamuk, silahkan miliki harta sesukamu tetapi letakkan ditanganmu sebagai amanat dan jangan masuk kedalam hatimu. (15:21 WIB)
  37. Apa yang ada ditanganmu adalah amanat bagimu, dan apa yang terlepas dari tanganmu adalah perhitungan Tuhanmu. (15:22 WIB)
  38. Barangsiapa yang mencintai sebuah kedudukan atau menginginkan sebuah jabatan itu adalah bentuk kerugian yang sesungguhnya. (15:24 WIB)
  39. Sesunggunya menjadi pemimpin itu adalah bersedia menanggung banyak kerugian didalamnya daripada keuntungannya. (15:24 WIB)
  40. Sesungguhnya orang yang selalu ingin menonjol dihadapan orang lain itu adalah tanda bahwa dia tidak pantas menjadi seorang pemimpin. (15:28 WIB)
  41. Barangsiapa yang menjadi pemimpin tetapi tidak mampu menaungi memberikan keteduhan niscya tidak akan ada yang mau bernaung dibawahnya. (15:30 WIB)
  42. Apabila seseorang mengira ada hamba yang lebih buruk dari dirinya maka dia termasuk orang yang sombong. (15:46 WIB)
  43. Jujurlah kamu dengan Allah SWT dan jujurlah kepada dirimu dan manusia, katakan sejujurnya walaupun itu pahit. Niscaya kejujuran itu adalah modal utama bagimu. (15:58 WIB)
  44. Perumpamaan hati ibarat seperti benteng, dan setan ibarat musuh yang hendak memasuki benteng, dan manusia hendaknya menjaga setiap pintu dan celah-celahnya. (15:59 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;